Spirit Doll, Buat Akidah Jebol


Oleh: Rusmiati (Lingkar Studi Muslimah Bali)

Bukan rahasia lagi, boneka arwah atau spirit doll yang saat ini viral telah menjadi perbincangan banyak kalangan. Boneka yang dianggap telah terisi arwah atau roh orang yang sudah meninggal menjadikan pemiliknya merasa bahwa boneka tersebut hidup dan akan tumbuh layaknya bayi asli.

Didukung pula dengan bentuk bonekanya yang sangat mirip dengan bayi manusia, para pemillik semakin menyayanginya dan menjaganya seperti anaknya sendiri. Yang menjadi sorotan adalah ketika spirit doll ini diadopsi oleh sejumlah pesohor dan artis tanah air.

Dengan posisinya sebagai public figure, jelas akan membawa dampak pada masyarakat. Bahkan perawatan dan fasilitas dari spirit doll ini menjadi bahan tontonan di khalayak umum. Tentu hal tersebut bisa menjadi kelaziman pada masyarakat yang terpengaruh olehnya.

Beberapa orang yang mengadopsi spirit doll mengaku seolah mendapatkan keberuntungan, merasa dilindungi dan memiliki teman untuk berbagi cerita. Maraknya fenomena pengadopsian spirit doll ini kemudian menimbulkan pertanyaan, bagaimanakah hukum mengadopsi spirit doll tersebut dalam Islam?

Hukum boneka sebenarnya diperbolehkan untuk mainan anak perempuan selama boneka tersebut tidak mengandung unsur yang diharamkan, seperti menyerupai makhluk hidup. Dalam sebuah hadits diriwayatkan kisah Aisyah ra., "Aku dahulu pernah bermain boneka di sisi Nabi saw. Aku memiliki beberapa sahabat yang bisa bermain bersamaku. Ketika Rasulullah saw. masuk ke dalam rumah, mereka pun bersembunyi dari Beliau, lalu Beliau menyerahkan mainan padaku satu demi satu. Lantas mereka pun bermain bersamaku." (HR.Bukhari no.6130)

Namun seperti yang diketahui, memperlakukan makhluk tidak bernyawa seakan-akan bernyawa adalah syirik. Sebagaimana memperlakukan spirit doll ini. Praktik memasukkan arwah ke dalam boneka dan menganggapnya makhluk hidup merupakan hal yang syirik, yaitu menyekutukan dan menduakan penghambaan terhadap Allah. 

Sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik), itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar" (QS. An-Nisa': 48).

Setelah ada gerakan childfree yaitu untuk tidak memiliki anak kemudian timbul lagi gerakan mengadopsi spirit doll ini, disinyalir adalah bentuk gerakan untuk membatasi generasi-generasi beriman atau membatasi generasi-generasi muslim. Parahnya, gerakan tersebut bisa membuat akidah umat jebol, bahkan moderat.

Sebagai muslim, haruslah waspada terhadap gerakan yang bisa menjauhkan umat dari akidahnya. Mengadopsi spirit doll hanya karena butuh teman bukanlah solusi yang tepat. Jika ingin mengadopsi sebaiknya mengadopsi anak manusia bukan mengadopsi boneka yang tidak membawa manfaat dan tidak ada pahalanya. Masih banyak anak-anak dari orang yang tidak mampu atau anak yatim yang hidupnya kurang beruntung dan perlu pengasuhan yang ekstra.

Alangkah baiknya kita tidak mengikuti tren mengadopsi boneka dan tidak mempercayai jika boneka tersebut bisa dimasuki roh yang dapat memberi manfaat pada pengadopsinya. Sekali lagi bahwa perbuatan itu termasuk syirik dan tidaklah membawa manfaat sedikitpun serta tidak juga kebaikan di dalamnya.

Buya Yahya pernah berpesan kepada kaum muslimin untuk memperkuat keimanan, mental dan psikologi dengan mendekatkan diri kepada Allah swt dan selalu membentuk jiwa kemanusiaan dengan membantu anak-anak yatim piatu yang kurang beruntung agar kita mendapat pahala dan kebaikan dari Allah swt.

Wallahu a’lam bish showab.



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar