Anak Korban Ibu Depresi di Sistem Kapitalisme


Oleh: Evalasari, S. Pd.

Beberapa hari lalu Indonesia kembali digegerkan oleh kejadian yang di luar nalar, mustahil terjadi. Kejadian itu adalah pembunuhan yang dilakukan seorang ibu kandung membunuh anaknya karena depresi. Ingin anaknya tidak ikut hidup sulit seperti dia lantas seorang ibu tersebut menghabisi nyawa anaknya.

Seorang ibu bernama Kanti Utami (35), warga desa Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah tega membunuh anak kandungnya sendiri pada Minggu 20 Maret 2021, waktu pagi. Kronologi ibu bunuh anak di Brebes ini terduga pelaku, Kanti Utami (33), membunuh ketiga anaknya yakni SA (10), AT (7) dan EM (4,5). AT (7) tewas ditempat dengan kondisi leher hampir putus, sementara SA dan EM berhasil diselamatkan oleh warga sekitar. (pikiran rakyat.com)

Miris, seorang ibu tega menghabisi anaknya sendiri yang dia lahirkan dengan susah payahnya, namun kini terjadi pada saat ini. Dimana kondisi ibu depresi akan kondisi ekonomi dan juga tinggal berjauhan dengan suaminya karena bekerja di luar kota hingga merasa hampa, merasakan kekosongan jiwa yang berakibat  pada depresi hingga tindakan di luar nalar dilakukan.

Kondisi hidup di sistem kapitalisme ini memang sangat berat, beban hidup yang mahal membuat orang-orang banyak yang depresi karena kebutuhan hidup tidak terpenuhi. Selain dari itu keimanan yang tidak terlalu kuat dan pemahaman agama yang tidak mendalam dan jauh dari pelaksanaan syariatNya menjadikan  masyarakat mudah untuk depresi dan melakukan hal-hal yang dilarang oleh norma-norma dan syariat Allah Swt. Begitulah system kapitalisme semakin terlihat nyata kebobrokannya. Hal-hal yang mustahil terjadi dan aneh di system kapitalisme bisa terjadi bahkan bukan satu kasus tai banyak kasus. Setiap harinya kita disuguhi dengan berita-berita yang mengerikan di telinga yang seharusnya tidak terjadi ketika hukum-hukum Allah ditegakkan di muka bumi ini.

Dalam segi jiwa, Islam memberikan solusi agar setiap manusia yang diberikan ujian agar tetap tenang, sabar dan iklas menerima setiap ujian kehidupan. Ketika bias melewatinya dengan cara yanga Allah ridoi maka pahala lah yang di dapat. Setelah kesulitan pasti ada kemudahan maka bersabar itu lebih utama
 .فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرً  
inna ma’al-‘usri yusrā Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." Q.S Alinsyirah 5-6

Dalam segi aturan, atau system Islam memiliki aturan dari sang pencipta yang pasti terbaik untu makhluknya. Islam akan memudahkan biaya hidup, kepala keluarga hanya berfokus pada pemenuhan sandang dan pangan saja karena baya hidup yang lain seperti pendidikan , kesehatan ditanggung oleh daulah yang merupakan kewajibannya sebagai pelinsung umat. Kemudian memudahkan lapangan-lapangan kerja pada setiap daerah.

Maka dengan demikian masyarakat di dalam system Islam akan hidup tenang karena setiap individu memegang teguh ketakwaan terhadap Allah Swt, sehingga tidak akan mudah stress dan depresi. Kemudian Negara pun menerapkan sistem Islam yang memudahkan dalam masalah ekonomi hingga tidak membebankan  kepada rakyat. Secara ekonomi masyarakat sejahtera karena system pengelolaan yang benar oleh Negara, sehingga kemudahan hidu di dapat dan ridho Allah pun didapat.
Wallohualambishowab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar