DUNIA BERMUKA DUA ATAS PALESTINA DAN UKRAINA


Oleh : Siami Rohmah (Pegiat Literasi)

Lagi dan lagi, seolah tiada habis derita rakyat Palestina. Di saat muslim seluruh dunia gegap gempita menyambut datangnya Ramadan, muslim di Palestina kembali mendapat serangan dari Israel. Seolah Israel tidak rela jika kaum muslimin bisa menjalankan ibadah dengan tenang. Bahkan Israel memberi izin kepada para pemukim untuk bisa membawa senjata dan membunuh warga Palestina hanya karena mereka masih tersangka. Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye. (Warta Ekonomi.co.id).       
              
Perdana Menteri Ishtaye mengungkapkan pada rapat Otoritas Palestina di Ramallah, Tepi Barat. "Ekskalasi Israel terhadap warga Palestina yang meliputi pembunuhan, penyiksaan, penangkapan serta membolehkan pemukim melakukan kejahatan, menimbulkan ancaman yang luar biasa terhadap stabilitas di kawasan." Ishtaye menginginkan dunia mendorong Israel untuk menghentikan serangan.

Apa yang terjadi di Palestina sudah berlangsung bertahun - tahun lamanya, dan itu disaksikan oleh dunia. Namun, dunia  tak bergeming atas kejahatan Israel kepada Palestina. Mereka diam. Reaksi berbeda dipertontonkan oleh dunia untuk Ukraina. Yaitu disaat Rusia menyerang Ukraina, berbondong-bondong dukungan datang, dan tak henti kecaman diberikan kepada Rusia. Bahkan kecaman juga datang dari Israel sendiri. Menteri Luar Negeri Isarel Yair Lapid seperti yang dilansir Reuters menyatakan. Gambar dan kesaksian dari Ukraina mengerikan. Pasukan Rusia melakukan kejahatan perang terhadap penduduk sipil yang tak berdaya. Saya mengutuk keras kejahatan perang  ini.  Mereka seolah lupa kejahatan yang telah mereka lakukan  pada rakyat Palestina. 

Palestina adalah tanah milik kaum Muslimin melalui pembebasan pada masa Umar bin Khattab. Keberadaan tanah tiga agama ini terus terjaga dibawah panji Islam, hingga kekalahan  Daulah Khilafah Utsmani pada Perang Dunia pertama. Dimana negeri-negeri kaum Muslimin dikerat- kerat untuk dibagi-bagi oleh imperialis barat.  Termasuk keputusan penyerahan Palestina dan pendirian negara Israel kepada komunitas Yahudi melalui perjanjian Balfour pada tanggal  2 November 1917. Mulailah penderitaan menimpa Palestina hingga kini. Saat itu Inggris dan Perancis memberikan dana dan senjata besar - besaran demi terwujudnya negara Israel. Pada perkembangannya, demi menjamin kepentingan di Timur Tengah, AS memberikan saham istimewa kepada Israel melebihi para pendahulunya. Dunia barat terang- terangan mendukung pendirian negara Israel dan menutup mata atas kejahatan yang dirasakan oleh Palestina.

Barat memiliki agenda yang harus terjaga keberadaannya, yaitu agenda ekonomi di Timur Tengah dan agenda ideologi. Mereka ingin menyibukkan kaum Muslimin dengan memberikan "penyakit" bernama Israel, agar mereka, khususnya AS bisa terus menguasai ekonomi di Timur Tengah sekaligus mencegah kembali  bangkitnya Daulah Islam yang akan mengakhiri hegemoni mereka.

Ketika kita memahami permasalahan Palestina dengan beratnya penderitaan yang hadir bersama Israel, sesungguhnya solusi atas semua ini adalah jihad kaum Muslimin untuk pembebasan Palestina. Karena obat- obatan dan makanan tidak menuntaskan masalah yang ada. Kejahatan  Israel tidak mungkin selesai kecuali dengan jihad. Kaum Muslimin di dunia ini memiliki potensi tentara yang sangat besar, tinggal lakukan mobilisasi dan kirim pasukan ke Palestina, yang pasti akan dapat menggentarkan Yahudi Israel.

Namun sayang, semua itu tidak bisa dilakukan saat ini, karena negeri-negeri muslim yang jumlahnya lebih dari 50 negara tersekat-sekat oleh nasionalisme, sehingga mereka hanya bisa diam. Sementara para penguasanya adalah para antek barat, yang akan tunduk terhadap setiap kebijakan tuannya. Lengkaplah sudah.

Maka, harapan pembebasan Palestina pada kondisi saat ini tentu hanya mimpi, untuk itu kaum Muslimin harus keluar dari bayang - bayang barat dan mewujudkan kebangkitan yang hakiki, dan semua itu bisa tercapai ketika kaum Muslimin bersatu kembali dibawah  panji Khilafah 'alaa minhajin nubuwah, yang akan memobilisasi kekuatan kaum Muslimin diseluruh dunia, tanpa tersekat oleh konsep negara  bangsa. Sehingga pembebasan atas Palestina bukanlah menjadi hal yang sulit, InsyaAllah. Wallahualam bissawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar