DUNIA SIBUK MENGHUKUM RUSIA, PALESTINA MEREGANG NYAWA!


Oleh : Indah Kurniawati (Guru Rumah Tahfiz Al-Kahfi Klaten)

Saat dunia tengah melihat serangan militer Rusia yang bertubi-tubi di Ukraina. Sementara, saat ini Palestina juga mati-matian berusaha mengatasi serangan militer yang dilakukan Israel terhadap negara tersebut.Pada Senin (4/4/2022) lalu, Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtay berharap dunia bisa meminta Israel untuk menghentikan serangan militer mereka terhadap warga sipil Palestina.

Pesan ini ia sampaikan selama Rapat kabinet Otoritas Palestina yang digelar di Kota Ramallah, Tepi Barat sebelum akhirnya disampaikan secara resmi. "Eskalasi Israel terhadap warga Palestina, yang meliputi pembunuhan, penyiksaan, penangkapan serta membolehkan pemukim melakukan kejahatan, menimbulkan ancaman yang luar biasa terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan," kata Ishtaye.

Negara di dunia diharapkan bisa mendorong Israel untuk segera mengakhiri pelanggaran ekstremis Israel terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa. Terlebih, mereka juga dituduh menyerang masjid selama Ramadhan. "Israel mengizinkan para pemukim membawa senjata dan membunuh warga Palestina hanya karena mereka tersangka," katanya di sidang kabinet.

Ia juga menuntut tanggung jawab penuh Israel atas konsekuensi serius yang disebabkan oleh hal ini.  Sabtu lalu, tiga anggota Jihad Islam Palestina  dilaporkan meregang nyawa saat berada di Kota Jenin. Tentara Israel juga menembak seorang perempuan Palestina di dekat Betlehem, Tepi Barat, hingga akhirnya tewas pada Minggu (10/4). Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, perempuan berusia 40-an tahun itu meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kota Beit Jala. Menurut Kemenkes Palestina, perempuan itu tewas karena kehilangan banyak darah akibat arteri yang robek terkena timah panas tentara Israel.

Seperti dilansir AFP, tentara Israel kemudian mengonfirmasi insiden tersebut. Mereka menjelaskan, petugas melepaskan tembakan peringatan ketika melihat perempuan itu mendekati tentara di dekat Kota Husan.

Tiada hentinya penderitaaan rakyat palestina apalagi bila memasuki bulan ramadahn bukan hal yang asing bila terdengar serangan terhadap umat muslim pejuang Al-Aqso itu. Namun mendengar pernyataan dari Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtay yang berharap agar dunia mau membatu dan menghentikan kedzoliman israel. Sepertinya hanya akan memberikan harapan palsu saja!

Dengan  melihat perkembangan dunia yang justru cenderung mendukung segala kejahatan yang dilakukan terhadap kaum muslim. Tak hanya dipalestina namun diberbagai belahan dunia. Dunia hanya bersikap biasa saja apabila terjadi kejahatan terhadap umat muslim. Bahkan para pepimpin dunia sangat serius mengkampanyekan "islam phobia” yaitu semacam framing negatif terhadap syariat islam dan pemelukkanya ke seluruh dunia.

Disisi lain para penguasa muslimpun terang terangan sudah memperlihatkan penghianatan terhadap kaum muslim terutama kaum muslim palestina dengan menjalin kerja sama dengan kaum penjajah zionis israel dan hanya beretorika saja mendukung nasib kaum muslim.

Seperti Dilansir dari CNBC Indonesia - Pemerintah Arab Saudi menegaskan kesiapannya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Hal ini dikatakan langsung oleh Abdallah Al-Mouallimi, perwakilan tetap negara itu untuk PBB.

Bahkan negara Turki yang pemimpinnya selalu lantang mengecam kekerasan terhadap rakyat palestine, juga seakan hanya retorika belaka saja. Pada kenyataannya juga masih menjalin hubungan mesra dengan kaum zionis.

Dilansir dari  REPUBLIKA.CO.ID,  sejak akhir 2020, Turki beberapa kali menyatakan kesiapan untuk melanjutkan hubungan dengan pemerintahan zionis Israel. Dimana Presiden Recep Tayyip Erdogan pada pertemuan dengan komunitas Yahudi Turki dan anggota Aliansi Rabi di negara-negara Islam telah menyebut hubungan dengan Tel Aviv sebagai aksi vital dalam perjanjian menormalkan hubungan Israel-Turki.

Beginilah situasi yang terjadi apabila umat muslim tercerai berai dan tidak mempunyai satu kepemimpinan yang mutlak. Nasip kaum muslim hanya seperti makanan yang siap di cabik cabik mangsanya tanpa perlindungan yang jelas. Bahkan hanya biasa gigit jari dan lempar batu meskipun dijajah ditengah tengah saudara semuslimnnya. Tanpa ada pertolongan yang solutif.

Maka permasalahan rakyat palestina dan kaum muslim pada umumnya hanya akan selesai apabila umat islam bersatu dalam satu kepemimpinan atau khilafah. Sehingga terbentuklah suatu kekuatan umat YANG dipimpin oleh seorang pemimmpin yang benar benar peduli dengan nasib umat muslim.

Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan hadits dari jalur Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bersabda:
إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدْلٌ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ ، وَإِنْ يَأْمُرُ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ [رواه البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Wallahu a'lam bish-shawab



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar