KHUTBAH JUM'AT : MENCAMPAKKAN AL-QURAN, NEGARA BERANTAKAN


KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى  
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

  وَكَذٰلِكَ نَجْزِيْ مَنْ اَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْۢ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖۗ وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَشَدُّ وَاَبْقٰى
 (QS Thaha [20]: 127).

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala nikmat-Nya yang tak terkira, terutama nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan oleh Allah kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan umat beliau hingga akhir zaman.

Bertakwalah kepada Allah. Laksanakan perintah-Nya, jauhi larangan-Nya. Ikuti jalan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Jangan ikuti hawa nafsu, sebab nafsu bisa menjerumuskan manusia ke jalan kebatilan.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Ramadhan adalah Bulan al-Quran. Al-Quran diturunkan oleh Allah subhanahu wa taala di bulan mulia ini. Inilah mukjizat paling istimewa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Kemukjizatan al-Quran tidak terbatas oleh ruang dan waktu. 

Bila mukjizat para rasul lainnya berlaku saat mereka hidup, kemukjizatan al-Quran berlaku hingga saat ini meski Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai pembawanyatelah lama wafat. Allah subhanahu wa taala berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ 
Sungguh Kamilah Yang telah menurunkan al-Quran. Sungguh Kami pula Yang menjadi Penjaganya (TQS al-Hijr [15]: 9).

Al-Quran tak lekang oleh zaman, dan senantiasa mampu menjawab semua persoalan. 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, 
Pertanyaannya, sudah sejauh mana kita berinteraksi dengan al-Quran? Benarkah kita sudah menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup kita? 

Nabi Muhammad  shallallahu alaihi wa sallam pernah mengingatkan bahwa membaca al-Quran adalah cara paling mudah untuk meraih cinta Allah subhanahu wa taala. Sabda beliau, Siapa saja yang mengharapkan cinta Allah dan Rasul-Nya hendaklah membaca al-Quran. (HR Ibnu Adi, Abu Nuaim dan al-Baihaqi).

Bukti terbesar cinta seseorang pada al-Quran adalah dengan berusaha memahami, merenungi dan memikirkan makna-maknanya kemudian mengamalkan isinya. Sebab, Allah subhanahu wa taala telah dengan gamblang menjelaskan bahwa al-Quran adalah petunjuk (Al-Hudâ) bagi manusia. 

Namun, masih saja ada manusia yang mencari pedoman hidup selain al-Quran. Mereka tidak mengacuhkan al-Quran, menolak isinya, bahkan ada yang berani mengatakan bahwa al-Quran mengekang kebebasan (HAM). Ini semua adalah tindakan yang lancang kepada Allah subhanahu wa taala dan Rasul-Nya.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, 
Ketahuliah, mencampakkan al-Quran (Hajr al-Qurân) adalah dosa besar. Allah subhanahu wa taala mencela orang-orang yang berperilaku demikian. 

Lalu apa saja yang termasuk mencampakkan al-Quran? Di antaranya, mengimani al-Quran, tapi tidak mau mempelajarinya. Sering membaca al-Quran, tetapi tidak men-tadabburi-nya dan enggan mengamalkannya. Tidak menghalalkan apa yang dihalalkan al-Quran. Tidak mengharamkan apa yang diharamkan al-Quran. Tidak menjadikan al-Quran sebagai sumber aturan dan hukum untuk mengatur kehidupan. Dan, mencari ketenangan dan penyelesaian masalah bukan dari al-Quran. 

Al-Hafizh Ibn Katsir mengatakan bahwa Allah  subhanahu wa taala telah mengabarkan tentang keluhan Rasul-Nya atas perilaku kaumnya:
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَاالْقُرْآنَ مَهْجُورًا
Tuhanku, sungguh kaumku telah menjadikan al-Quran ini sebagai sesuatu yang dicampakkan (TQS al-Furqan [25]: 30).

Keluhan itu terucap karena perilaku umatnya yang tidak mau memperhatikan dan mendengarkan al-Quran. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ 
Orang-orang kafir berkata, “Janganlah kalian mendengarkan al-Quran dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya agar kalian menang.” (TQS Fushshilat [41]: 26).

Mereka risih jika mendengar al-Quran. 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, 
Ingatlah, tindakan mencampakkan al-Quran akan mejadikan pelakunya tenggelam dalam jurang kesesatan:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thâghût. Padahal mereka telah diperintah mengingkari thâghût itu. Setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya (TQS an-Nisa [4]: 60). 

Orang yang berpaling dari al-Quran, dadanya akan terasa sempit dan sesak meskipun dia memiliki harta yang berlimpah:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran), sungguh bagi dia penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkan dirinya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124).

Itulah bahaya dari tindakan mencampakkan al-Quran. 

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, 
Dalam skala yang lebih luas, sangat jelas di depan mata kita, al-Quran dicampakkan dalam mengatur negeri ini. Tidak hanya dicampakkan, bahkan ada yang menuduh al-Quran sebagai kitab suci, tidak relevan dengan perkembangan zaman. Mereka dengan beraninya  mengatakan bahwa ayat konstitusi derajatnya lebih tinggi daripada kitab suci. AstaghfirulLâh.

Pantas bila negeri  negeri yang kaya dengan sumberdaya alam ini justru terpuruk. Sumberdaya alam yang melimpah, tapi rakyatnya seperti terjajah. Pungutan di sana-sini. Sementara sumberdaya alam dikangkangi oligarki.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, 
Di bulan mulia ini, saatnya kita kembali membumikan al-Quran. Mari amalkan seluruh isi al-Quran sekaligus berhukum pada al-Quran. Jika Ramadhan saja bisa mulia karena al-Quran turun di dalamnya, apalagi manusia. Manusia akan mulia jika semua aktivitas kehidupan mereka diatur dengan hukum-hukum al-Quran.

Ingatlah, berhukum pada al-Quran adalah wujud nyata ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan pasti ketakwaan akan membawa rahmat dan keberkahan.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan menurunkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami). Karena itu Kami menyiksa mereka karena apa yang mereka perbuat itu (TQS al-A’raf [7]: 96).

[]

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم




KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar