Gaya Hidup Kapitalisme Membuat Sampah Melonjak


Oleh : Muslihah AQ

"Jiwa muda tidak akan diam"

Wisata Indonesia saat ini sengat melonjak tinggi, apalagi tempat waterpark saat hari raya mendatang. Kita dihebohkan dengan beredar tentang tidak dikelolanya sampah di waterpark. Infomasi dari Medcom.id Surabaya: Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meminta semua fasilitas hiburan dicek kelayakannya pascakejadian ambrolnya seluncuran di Waterpark Kenpark. Insiden ini mengakibatkan 16 orang cedera. Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meminta semua fasilitas hiburan dicek kelayakannya pascakejadian ambrolnya seluncuran di Waterpark Kenpark, Kenjeran, Kota Surabaya, Sabtu, 7 Mei 2022. Insiden ini mengakibatkan 16 orang cedera. 

Penumpukan sampah memang suatu hal yang sudah lama terjadi. Bukan hanya pada kegiatan manusia saja, tapi juga dari bertambahnya jumlah penduduk, moment tertentu, atau musim tertentu.

Masalah ini karena gaya hidup yang terjadi di masyarakat. Masyarakat merasa sepuas dalam berbelanja, bukan berdasarkan kebutuhan saja tapi kemewahan yang ingin dilihat sekitarnya, ingin tampil beda, dan bisa memamerkan dirinya sesuai mode terkini.

Itu terjadi di tempat wisata, wisatawan-wisatawan membuang sampah tidak pada tempatnya, dan karena pihak wisata tidak menyediakan pengelolaan sampah yang benar untuk para wisatawan. Begitu juga ditempat waterpark, tempat umum apalagi untuk berenangnya orang-orang yang sedang menikmati liburan.

Cara Hidup yang konsumtif seperti ini adalah cara hidupnya kapitalis. Ideologi Barat ini menjadikan cara pandang manusia untuk mencapai kepuasan dengan berdasarkan kebahagiaan. Padahal gaya hidup seperti ini bahwa harta yang dimiliki, makanan yang dikonsumsi kelak akan dipertanggungjawabkan dihari akhir.

Karena kapitalis adalah paham yang sekularisme, bahwa yang memisahkan agama dari kehidupan. Faktanya beragam solusi dan inovatif yang ditawarkan, namun sampe saat ini belum ada yang betul-betul efektif dalam mengelola permasalahan sampah.

Untuk itu harus diganti konsep konsumtif dan pengelolaan sampah yang benar, dan konsep itu ada dalam Islam.

Islam tidak melarang untuk mengonsumsi atau produktivitas yang ingin dilakukan. Namun, Islam mengajarkan untuk gaya hidup yang bersahaja, mengkonsumsi sesuai kebutuhan, dan melarang menumpuk barang tanpa kemanfaatan. Seperti dicantumkan dalam Al-Qur'an berikut, QS. Al-Isra' 17: Ayat 26

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ÙˆَØ¡َاتِ Ø°َا الْÙ‚ُرْبٰÙ‰ Ø­َÙ‚َّÙ‡ُÛ¥ ÙˆَالْÙ…ِسْÙƒِينَ ÙˆَابْÙ†َ السَّبِيلِ ÙˆَÙ„َا تُبَØ°ِّرْ تَبْØ°ِيرًا
"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros."

Masalah sampah adalah salah satu hal problematic dalam system kapitalisme yang mendorong gaya hidup konsumtif.

Beragam cara mengatasi problem sampah hanya berputar di antisipasi dampak tanpa mengatasi akar masalah.

Islam mendorong produktifitas dan tidak melarang konsumsi namun Islam mendorong manusia memiliki gaya hidup bersahaja, mengkonsumsi sesuai kebutuhan dan melarang menumpuk barang tanpa pemanfaatan.{}

Wallahu 'alam Bishowab



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar