Ilusi Kesejahteraan Ala Kapitalisme, Sistem Islam Memberi Kesejahteraan Nyata


Oleh : Setyowati Ratna Santoso, S.Si (Guru Madrasah di Surabaya)

Bantuan program stimulus plus insentif terhadap 119.494 peserta dengan nilai Rp 289,85 miliar, terindikasi tidak tepat sasaran. Selain bansos, BPK juga menemukan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tidak terdistribusi dan KPM tidak bertransaksi bansos PKH dan Sembako/BPNT dengan nilai saldo yang belum disetor ke kas negara sebesar Rp1,11 triliun. 

Pemberian bantuan kepada sebagaian rakyat ini adalah langkah yang tidak efektif karena rawan dari korupsi dan penyelewengan serta tidak tepat sasaran. 

Yang perlu diwujudkan sebenarnya adalah kesejahteraan seluruh warga negara tanpa terkecuali. Pemerintah seharusnya memenuhi kebutuhan setiap individu rakyat secara layak. Pendapatan negara misalnya dari  potensi sumber daya alam seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat, negara mengelolanya jika tidak mampu mengelola sendiri bisa mendatangkan tenaga ahli yang digaji buka justru membuka investasi asing sebanyak banyaknya yang memberikan peluang pihak asing mengambil alih kepemilikan sumber daya tersebut, sehingga rakyat tidak mendapatkan manfaat dari sumber daya. 

Dalam sistem Islam  negara bertanggung jawab terhadap terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu rakyat, negara mendorong setiap laki laki yang mampu untuk bekerja bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, negara mempermudah lapangan pekerjaan bagi rakyat. Dalam sistem Islam negara juga memenuhi kebutuhan kesehatan dan pendidikan rakyat secara gratis sehingga bisa mengurangi beban masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan dan pendidikan yang dalam sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini menjadi kebutuhan yang mahal untuk mendapatkan layanan terbaik dalam kesehatan dan pendidikan.

Sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini  sudah terbukti tidak mampu memberi kesejahteraan kepada rakyat walaupun berganti pemimpin, berbeda dengan sistem Islam yang sudah terbukti mampu memberi kesejahteraan kepada rakyatnya, sebagai contoh ketika pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Azis tidak ada satupun orang yang berhak menerima zakat. Sungguh kita sangat merindukan penerapan sistem Islam kaffah maka dibutuhkan usaha kita semua untuk mewujudkannya. 



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar