Perbedaan Sistem Jaminan Layanan Kesehatan dalam Negara Kapitalis dan Islam


Oleh : Cindy Y.Muthmainnah (Anggota Lingkar Studi Muslimah Bali)

Pemerintah menetapkan akan menghapus sistem kelas pada layanan BPJS Kesehatan. Bila sebelumnya ada kelas I, II dan III dengan iuran yang berbeda-beda serta fasilitas layanan yang tentunya berbeda, kedepannya akan ditetapkan satu standar yaitu disesuaikan dengan besaran gaji. Semakin besar gajinya maka akan semakin besar potongan yang akan dikenakan. Namun akan mendapatkan fasilitas rawat inap yang sama. 

Dalam negara yang menganut sistem kapitalisme, layanan kesehatan justru dibiayai dari dan oleh rakyatnya sendiri. Kalaupun ada subsidi tidak merata untuk seluruh rakyat. Karena kacamata dalam mengurus urusan rakyatnya berprinsip agar memandirikan rakyat dengan cara negara pelan-pelas melepaskan diri dari tanggung jawab mengurus urusan rakyat. Termasuk di dalamnya layanan kesehatan.

Sangat berbeda dalam pandangan islam. Sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW dan Kholifah setelah beliau, bahwa layanan kesehatan merupakan tanggung jawab negara yang harus diberikan kepada rakyatnya secara cuma-cuma. Hal ini disebabkan, di dalam islam kesehatan merupakan kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi secara langsung oleh negara. 

Demikianlah perbedaan antara sistem layanan kesehatan dalam negara kapitalis dan islam. Tentu sebagai muslim kita akan cenderung pada sistem islam, sistem yang mendasari pengaturan urusan ummat dengan islam. 

Oleh karena itu, harus ada upaya menyadarkan ummat islam untuk kembali sepenuhnya dalam ajaran islam sebagaimana yang diperintahkan di dalan Al Qur'an agar kaum muslimin masuk islam secara kaffah. Karena dengan demikian Allah akan menurunkan keberkahan kepada negeri yang menerapkan islam dan menjauhkannya dari azab.



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar