Oleh : Naraya Syalwa Azzahra
Kepolisian India mengumumkan pada Sabtu (11/6/2022), bentrokan antara umat Hindu dan Muslim di India timur memakan korban dua remaja pada Jumat (10/6/2022). Bentrokan ini buntut dari pernyataan menghina yang dilakukan pejabat Bharatiya Janata Party (BJP) kepada Nabi Muhammad SAW.
Polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan kekerasan di kota Ranchi di negara bagian Jharkhand. Hanya saja tidak jelas apakah penyebab kedua korban terbunuh oleh polisi atau oleh perusuh.
Pejabat senior polisi Surendra Kumar Jha mengatakan, setidaknya 14 petugas polisi terluka dalam insiden di Ranchi dan daerah lainnya. Jam malam diberlakukan dan layanan Internet ditangguhkan untuk menghentikan kerusuhan yang meningkat. (REPUBLIKA. COM)
Hal ini bisa terjadi karna
Pertama, dalam Alquran, Allah SWT telah mempertegas bahwa sampai kapan pun kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rida terhadap Islam
وَلَنۡ تَرۡضٰى عَنۡكَ الۡيَهُوۡدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمۡؕ قُلۡ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الۡهُدٰىؕ وَلَٮِٕنِ اتَّبَعۡتَ اَهۡوَآءَهُمۡ بَعۡدَ الَّذِىۡ جَآءَكَ مِنَ الۡعِلۡمِۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا نَصِيۡرٍ
Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.
( QS Albaqarah [2]:120)
Kedua adalah isu terorisme yang selama ini didengungkan oleh Amerika dan sekutunya. Ini telah merasuki pemikiran bangsa Barat sehingga mereka takut dan membenci Islam.
Dan bahkan Kaum muslimin sendiri telah menyaksikan dan mendengar isu islam fobia di india begitu kental, tak hanya mengihina rosulullah umat muslim sendiri di bantai dan dijadikan objek kejahatan yang paling keji.
Padahal Allah telah memberikan ancaman kepada orang orang yang membeci dan menghina Nabi muhammad SAW. Terdapat dalam Q.S al Kaustar : اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَر “Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”
Tapi tetap saja penguasa atau negara muslim mereka hanya memberi kecaman atau pemboikotan produk india, tidak ada tentara kaum muslim yang di turunkan untuk melindungi umat islam dan membela ajaran islam.
Seharusnya kaum muslim tidak boleh diam tapi ikut mendakwahkan karna islam mengajarkan untuk amar ma'ruf nahi munkar sebagai mana dalam alquran
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْن
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung". (Q. S al imran : 104 )
Kaum muslim juga harusnya tidak hanya memberi kecaman dan pemboikotan saja, mereka harus mengkaji islam secara kaffah
Bahwa ketika ada seorng atau sekelompok yang menghina nabi maka kita sebagai umatnya membela.
Bagi orang Islam, hukum menghina Rasul jelas-jelas haram. Pelakunya dinyatakan Kafir. Adapun sanksi bagi pelakunya adalah hukuman mati. Sebagai bukti kecintaan kaum muslim kepada nabi muhammad saw. Al-Qadhi ‘Iyadh menuturkan, bahwa ini telah menjadi kesepakatan di kalangan ulama dan para imam ahli fatwa, mulai dari generasi sahabat dan seterusnya.
Umat islam dianggap lemah, tidak mempunyai perisai yang melindunginya. Hanya sistem khilafahh lah yang bisa melindungi dan memberi hukuman bagi orang yang menghina nabi Muhammad SAW. Derita kaum Muslim sedunia, khususnya di India, tidak akan terjadi manakala Khilafah Islam hadir sebagai perisai kukuh yang menjaga dan membela kehormatan umat.
Oleh karena itu, usaha mengembalikan satu kepemimpinan Islam di dunia menjadi hal yang tak bisa ditunda-tunda. Kepemimpinan inilah yang akan berfungsi sebagai pengurus dan pembela umat di mana pun mereka berada. Di bawah naungannya, seluruh potensi umat akan dikerahkan untuk kemaslahatan dan keselamatan mereka. Namun tentu saja, upaya ini harus dimulai dari hal yang paling mendasar. Membangun kesadaran ideologis pada diri umat Islam yang akan menjadi bekal utama dalam meniti jalan kebangkitan.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar