Promosi yang Menuai Kontroversi, Hanya Islam Solusi Hakiki


Oleh : Widya Astika

Kreativitas yang kebablasan

Holywings sedang menjadi sorotan karena mengeluarkan promosi minuman beralkohol gratis untuk pengunjung yang memiliki nama Muhammad dan Maria, promosi tersebut menuai kecaman publik.
Banyak orang geram dengan cara promosi Holywings tersebut. Tak dapat dipungkiri, kejadian tersebut membuat nama Holywing mencuat kembali. 

Inilah hasil dari penerapan sistem demokrasi yang menjadikan kebebasan sebagai pilar utamanya. Memberi jalan untuk para Kaum munafik berulah dan menistakan Rasulullah Saw. Kebebasan yang menjadi pintu gerbang bagi masuknya bermacam-macam kerusakan.

Minuman keras (miras), misalnya--dilegalkan atas nama kebebasan, padahal jelas Miras diharamkan dalam Islam. Atas nama kebebasan pula Islam dan syariahnya, Al-Qur'an serta Nabi Muhammad yang mulia sering dijadikan obyek pelecehan dan penistaan.

Ada yang membela--bahwa penistaan itu bukanlah kesengajaan melainkan kreativitas yang kebablasan. Bagaimana bisa promosi seperti ini tidak ada perencanaan dari pihak management atau tanpa sepengetahuan pihak management ?!


Tak cukup hanya permintaan maaf tapi harus ada tindakan tegas.

Holywings Indonesia kembali menyampaikan permintaan maaf terkait promosi minuman alkohol gratis khusus untuk pelanggan bernama 'Muhammad' dan 'Maria'. Dalam pernyataan terbuka, Holywings berbicara nasib 3.000 karyawan yang bergantung pada usaha food and beverage tersebut.

Pada sisi yang lain dari penistaan ini, Kita semua mengetahui bahwa Indonesia adalah mayoritas muslim, harusnya pemerintah membuat hukum tentang diharamkannya Miras. Tak hanya uang akal pun menjadi hilang akibat Miras. Mereka berbicara tentang nasib 3.000 karyawan yang bekerja di perusahaan. Namun, mereka lupa tentang nasib ribuan pengunjung yang rusak akalnya akibat Miras.

Kita juga mengetahui bahwa miras adalah kunci dari kriminalisasi. Akibat Miras banyak terjadi aksi kriminal, seperti; kasus KDRT, pemerkosaan, pembunuhan, pencurian,dsb. Sekecil apapun kadar alkohol pada miras tetap saja haram, karena apa? Karena akan berakibat kerusakan.

Holywings mulanya memohon dukungan dari masyarakat Indonesia agar perkara bermuatan unsur SARA itu segera diselesaikan sesuai prosedur hukum. Holywings mengatakan penyelesaian perkara secara segera akan membantu para karyawan serta keluarga mereka.

Seharusnya yang ditutup bukan hanya tempatnya tapi juga perizinan menjual dan mengkonsumsi miras di negeri ini. Dan menggantikan miras dengan minuman yang halal agar 3.000 karyawan tetap bisa mencari nafkah dari hasil yang halal pula.


Bukti cinta kepada Nabi Muhammad saw

Kita sebagai kaum mukminin, mencintai Nabi Muhammad saw mestilah disertai dengan memuliakan sosoknya. Karena itu kita harusnya tak akan pernah rela jika Nabi Muhammad saw dinistakan.

Mencintai Baginda Rasulullah saw tentu tidak seperti kita mencintai sesama insan. Kecintaan seorang Muslim kepada-nya harus diatas kecintaan kepada yang lain;baik harta, kedudukan,jabatan, keluarga bahkan dirinya sendiri.

Wajib bagi kaum muslimin mencintai Baginda Rasulullah saw. Allah SWT mengancam dengan keras siapa saja yang cintanya kepada Rasul saw, terpalingkan oleh kecintaan kepada yang lain, allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang tersebut. Sebagaimana firman Allah SWT:
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
Katakanlah, "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (Q.S At-Taubah [9] : 24)

Banyak keutamaan yang kelak Allah berikan untuk siapa saja yang mempertahankan kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya diatas segalanya.

Jika mencintai Baginda Rasulullah saw adalah kewajiban, maka menista kemuliaan beliau adalah dosa besar. Allah SWT berfirman:
وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ رَسُوْلَ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih. (Q.S At-Taubah [9] : 61)

Membuat iklan promosi miras dengan menawarkan miras gratis bagi pengunjung yang bernama Muhammad merupakan penistaan yang sangat keterlaluan. Begitu banyak nama manusia kenapa mesti Muhammad dan Maria ?!. Sebabnya, bisa dipastikan bahwa itu bermaksud mengolok-olok kemuliaan nama besar Nabi Muhammad saw.


Umat tak boleh diam, ketika Rasul-nya dinista

Penistaan terhadap Marwah Nabi Saw terus berulang karena banyak Muslim dan tokoh-tokohnya memilih diam. Mereka berpikir bahwa diam dan bersabar ketika Rasul-nya dinista adalah kebaikan.
 
Namun, karena bungkamnya kaum muslimin membuat para penista semakin menjadi-jadi. Sebenarnya dengan memilih untuk tetap bungkam itu sama saja mendiamkan kemungkaran. 

Seakan lupa dengan sindiran Imam Syafi'i kepada orang yang diam ketika agamanya dihina: "Siapa yang dibuat marah, namun tidak marah, maka ia adalah keledai". (HR. Al Baihaqi)

Ulama besar Buya Hamka rahimahullah juga pernah mempertanyakan orang yang tidak muncul ghirahnya ketika agamanya dihina. Beliau menyamakan orang-orang seperti itu bagai orang yang sudah mati. "Jika kamu diam saat agamamu dihina, gantilah bajumu dengan kain kafan."

Oleh karena itu, wahai kaum muslim, marilah kita bela agama kita! Belalah Nabi kita yang mulia! Sungguh Nabi Muhammad saw telah memperjuangkan agama ini dan memperjuangkan nasib kita agar menjadi hamba-hamba Allah SWT yang mendapatkan jannah-Nya kelak. Penistaan kepada Rasulullah saw terulang kembali karena diamnya sebagian besar dari kita terhadap penistaan ini.

Penistaan ini juga terjadi akibat prinsip kebebasan dalam demokrasi yang memberi panggung kepada mereka--orang-orang yang mendengki dan terus menyerang Islam. Sungguh Islam tak akan dapat terlindungi jika umat tak memiliki pelindung yang kuat.

Sungguh saat ini kita hanya membutuhkan pelindung yang agung dan kuat yaitu Khilafah 'ala minhajinnubuwwah. Wallahu'alam bissowab....



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar