Oleh : Rismawati (IRT)
"Dikutip CNBC Indonesia (selasa, 7/6/2020), Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi SAW oleh dua politisi India .Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta" cuit twiter resmi Kemenlu.
Penguasa India di bawah Rezim Modi, memang menerapkan Kebijakan Islamafobia dan anti Islam. Oleh karena itu, berbagai serangan brutal terhadap jilbab, kaum muslim, dan yang baru ini, serangan terhadap kehormatan Nabi dan istri Baginda Sayyidah Aisyah Ra, terus di lakukan.
Umat Islam di Timur Tengah telah melakukan pemboikotan terhadap produk India. Namun lagi- lagi semuanya di anggap angin lalu. Karena umat Islam dianggap lemah, tidak mempunyai perisai yang melindungi .
Menurut Syaikh Muhammad bin Sa'id al Qahthani, setidaknya ada enam faktor seseorang terjerumus melakukan pelecehan agama.
Pertama, benci dan dengki terhadap kandungan nilai - nilai agama.
Kedua, celaan atau balas dendam terhadap pelaku kebaikan.
Ketiga, bercanda berlebihan dan ingin menertawakan orang lain.
Keempat, sombong dan merendahkan orang lain.
Kelima, taklid buta terhadap musuh- musuh Allah .
Keenam, cinta harta yang berlebihan sehingga dia akan mencarinya dengan cara apapun (Al Qahthani, Al Istihza bi ad-Din wa Ahluhu). Selain keenam latar belakang individual itu. Maraknya pelecehan terhadap simbol-simbol Islam juga banyak dipengaruhi faktor sistim. Selama ini sistem yang ada tidak memiliki ketegasan. Sanksi hukum tidak membuat jera pelaku pelecehan sekaligus gagal mencegah pihak lain untuk melakukan hal yang sama. Tak sedikit kasus pelecehan ini menguap begitu saja.
Penghinaan terhadap simbol-simbol Islam pun lantas dibenarkan sebagai ekspresi dari kebebasan dan bagian dari HAM. Kelancangan kaum kafir dan kaum munafik yang menghina dan melecehkan Islam semakin menjadi - jadi saat Pemerintah melakukan pembiaran atas berbagai tindakan tersebut. Banyak laporan penghinaan dan pelecehan yang dilaporkan ke aparat keamanan tidak medapatkan respon. Kaum kafir dan kaum munafik dengan begitu terbuka menunjukkan ketidaksukaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad
Umat Islam Tidak Boleh Diam
Islam jelas mengajari umatnya untuk selalu melakukan amar ma'ruf nahi mungkar dalam kondisi apapun. Termasuk dalam melawan berbagai bentuk kezoliman yang diarahkan kepada Islam, Nabi dan ajarannya. Menentang setiap kebijakan zolim penguasa serta mengungkap makar jahat yang di lakukan oleh penguasa merupakan bagian dari aktivitas amar ma'ruf nahi mungkar, yang sangat besar pahalanya di sisi Allah SWT. Langkah berikutnya adalah menanamkan pemahaman Islam kaffah kepada umat manusia, khususnya umat manusia.
Menyadarkan bahwa Islam tidak hanya mengatur aspek ritual dan spritual semata. Islam juga mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan memahami kesempurnaan dan menyeluruhya Islam. Termasuk menjadikan Islam sebagai panduan dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesadaran Membangun kesadaran politik umat dimulai dengan menanamkan aqidah Islam yang kokoh di benak umat. Dengan itu, umat menjadi paham dan mempunyai kesadaran politik Islam yang khas. Kesadaran politik bermakna Memandang dunia secara keseluruhan dengan sudut pandang tertentu sebagai landasan. Yang terpenting adalah adanya sudut pandang tertentu yang universal.
Karena itulah harus ada upaya membongkar konspirasi jahat kaum kafir penjajah dengan menjelaskan kepada umat kejahatan mereka. Demikian pula kejahatan para penguasa di negeri-negeri Islam yang telah menjadi kaki tangan penjajah. Dengan itu diharapkan umat umat sebagai sanad al-hukmi (sandaran kekuasaan) yang hakiki mengalihkan dukungan kepada kelompok yang istiqomah membela hak-hak mereka. Kelompok inilah yang berjuang siang dan malam untuk membebaskan umat dari penjajahan. Apabila kita ingin menghilangkan berbagai bentuk penghinaan, pelecehan terhadap Islam, tidak ada cara yang lain selain kita harus mengganti sistem sekuler yang ada saat ini dengan sistem yang terbaik yang datang dari Zat Yang Maha baik yaitu Islam. Dengan menerapkan syariah Islam secara kaffah akan ada ada kebaikan bagi seluruh umat manusia, baik kaum muslim maupun non muslim. Sebabnya, syariah Islam diturunkan untuk menghadirkan Rahmat bagi seluruh alam (Lihat QS al Anbiya : 107)
Syariah Islam adalah jalan satu-satunya untuk memberi kebaikan dan kerahmatan bagi seluruh alam semesta. Dengan penerapan syariah Islam kaffah tidak akan dibiarkan lagi berbagai bentuk serangan terhadap Islam maupun penhinaan terhadap Nabi kita SAW. Kholifah akan mengambil tindakan tegas setiap ada upaya serangan dan penghinaan terhadap Islam. Kaum kafir yang didukung oleh penguasa yang menjadi anteknya di negeri - negeri Islam akan senantiasa mengopinikan stigma negatip terhadap Islam. Tujuannya untuk terus melanggengkan penjajahan mereka di negeri-negeri Islam. Demikian pula kejahatan para penguasa di negeri-negeri Islam yang telah menjadi kaki tangan penjajah. Dengan begitu Islam, ajaran Islam dan umat Islam akan selalu terjaga Marwah dan kewibawaannya. Wallahu a'lam bish-shawab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar