Oleh : Tursinah (Aktivis Muslimah)
Sebanyak 10 orang warga di Kampung Nogoliat, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, tewas setelah diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Selain 10 korban tewas, dalam kejadian itu terdapat dua orang yang mengalami luka.(16/7/2022). KOMPAS.com
Polisi menyebut, sebagian korban tewas mengalami luka tembak dan sebagian lagi luka akibat senjata tajam.
Diketahui KKB melakukan hal itu karena ketidaksejahteraan yang mereka alami sehingga ingin memisahkan diri dari NKRI. Aksi KKB ini mendapatkan dukungan dari pihak luar
Berdasarkan situs International Parliamentarians for west Papua ( IPWP ) APPG dibentuk demi mendorong pemerintah Inggris untuk mendukung kemerdekaan Papua Barat.
Walaupun keberadaan KKB di Papua sudah jelas jelas membahayakan tetapi pemerintah terkesan lamban dalam mengatasinya.
Sebelumnya pemerintah menyebut gerakan sparatisme Papua ini adalah kelompok kriminal bersenjata bukan terorisme padahal aksi mereka sudah jelas bisa dikatakan terorisme. Status terorisme baru ditetapkan pada April 2021 lalu berdasarkan UU nomor 5 tahun 2018.
Melihat fakta ini, seolah pemerintah sibuk mengurusi isu radikalisme dan terorisme yang dituju pada kaum muslimin. Padahal semua itu tuduhan kosong yang tidak bisa dibuktikan. Sedangkan KKB dengan kondisi yang genting, justru pemerintah malah terlihat tidak serius menanganinya.
Sebetulnya kekayaan alam di Papua sudah sangat cukup, jika hanya untuk menghidupi rakyat Papua, jika dikelola dengan benar. Bahkan bisa menggratiskan sekolah seluruh anak anak indonesia. Namun sayangnya karena Indonesia selalu mengkor pada barat, sehingga aturan yang diterapkan negri ini adalah sistem Kapitalisme, dimana negara hanya sebagai pembuat kebijakan untuk kepentingan para kapitalis atau mereka yang memiliki modal besar, yaitu regulator.
Peran negara yang hanya sebagai regulator, menjadikan kemiskinan di negri ini sistemik, sumber daya alam tidak bisa dinikmati oleh rakyatnya terkhusus warga Papua. Seperti Freeport yang dikuasai Amerika.
Didalam pemerintahan Islam, Khilafah akan berperan penting untuk rakyatnya apalagi ini menyangkut keamanan, harta hingga nyawa, sehingga kholifah akan bersungguh sunggu dalam menangani masalah ini.
Pertama negara akan berupaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan, karena memisahkan diri dari negara adalah suatu keharaman. Kholifah akan memberikan hak setiap warga secara adil.
Kedua, pelaku bughot atau makar akan mendapatkan sangsi diperangi , diperangi disini artinya menta'dib ( memberi pelajaran ) tanpa membunuh nyawa agar mereka kembali dalam negara.
Ketiga, negara akan menjamin kesejahteraan rakyatnya berupa sandang pangan dan papan.
Sehingga hanya syariat Islam yang mampu menuntaskan dari segala permasalahan politik, termasuk KKB ini, sehingga sudah saatnya kita kembali pada aturan yang mampu menghantarkan negri ini pada kemaslahatan umat. Agar umat dapat terbebas dari segala bentuk penjajahan. Sudah saatnya umat menyadari ini.
Wallahu'alam
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar