Oleh : Rismawati (IRT)
Dilansir dari SURABAYAPAGI.COM bahwa seorang Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Profesor Ronnie H. Rusli. MS. PhD., mengungkapkan, bahwa Indonesia saat ini sudah tidak kaya dalam sisi sumber daya alam (SDA).
Pernyataan tersebut diungkapkan Profesor Ronnie H. Rusli melalui akun Twitter @Ronnie_Rusli, Jumat (1/10/2021).
Menurut Profesor Ronnie, saat ini sumber daya alam yang ada di dalam negeri tidak dikuasai oleh pemerintah RI, tapi asing. Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) menilai kebijakan Pemerintah dalam membangun industri hilirisasi yang dituangkan dalam UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara sudah tepat.
Sebab, di dalam undang-undang tersebut diamanatkan agar tidak lagi melakukan ekspor bahan mentah.
Namun menurut Sekjen APNI Meidy Katrin Lengkey, di dalam membangun industri hilirisasi harus didukung dengan beberapa faktor, diantaranya power plan, infrastruktur jalan, sosial masyarakat setempat dan perizinan
Litbang Surabaya Pagi mencatat, sumber daya alam hasil tambang di Indonesia meliputi minyak bumi, bauksit atau bijih aluminium, batu bara, besi, timah, emas, tembaga, nikel, marmer, mangan, aspal, belerang, dan yodium.
Sedang hutan di wilayah Indonesia diakui sebagai hutan terluas ketiga di dunia. Luas hutan Indonesia sekitar 99 juta hektar yang membentang dari Indonesia bagian barat sampai bagian timur.
Akan tetapi, luasan hutan di Indonesia semakin mengalami penurunan selama ini. Laju kerusakan hutan Indonesia sekitar 610.375,92 hektar per tahun dan tercatat sebagai tiga terbesar di dunia.
Selain itu, Indonesia dikenal negara maritim. Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Lautan di wilayah Indonesia kaya berbagai jenis ikan. Sumber daya alam laut berupa biota laut, tambang minyak lepas pantai dan pasir besi.
Potensi ikan laut Indonesia mencapai 6 juta ton per tahun. Potensi laut Indonesia berada di urutan keempat pada 2009 di dunia.
Sedang minyak bumi (petroleum) masih digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Indonesia. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagian menggunakan minyak bumi untuk menghasilkan listrik.
Potensi minyak bumi di Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya
Negara Indonesia adalah penghasil batu bara terbesar kelima di dunia. Indonesia menjadi negara pengekspor batu bara terbesar di dunia karena masih minimnya pemanfaatan batu bara di dalam
Islam Menangani Semua SDA
Sungguh, pengelolaan SDA oleh asing hanya menguatkan penjajahan ekonomi dan menjadikan rakyat makin menderita. Sementara itu, regulasi pemerintah yang bercorak kapitalisme melegalkan asing untuk mengeruk tambang.
Oleh karena itu, untuk menghentikan semua itu pemerintah harus melepaskan sistem ekonomi kapitalisme dan beralih pada ekonomi Islam. Dalam Islam, kepemilikan barang tambang adalah sebagai milik umum.
"Kaum muslim berserikat dalam tiga hal yakni air, rumput, dan api dan harganya adalah haram." (HR. Ibnu Majah)
Untuk pengelolaan SDA, negara mengelola penuh seluruh bahan mentah dan mata rantai industri. SDA energi, mulai dari hulu hingga hilir. Negara menghilangkan berbagai aspek kapitalistik yang menjadikan harga produk energi final menjadi mahal, seperti riba, fiat money, pinjaman luar negeri dan sebagainya.
Islam akan mengelola sendiri SDA nya. Keuntungan untuk umat sepenuhnya. Walhasil, kas negara akan berlimpah ruah dan dengannya pemerintah bisa menjalankan pemerintahan secara independen, lalu menjamin seluruh kebutuhan umat tanpa harus memungut pajak. Maka terbukalah jalan kesejahteraan dan keberkahan jalan bagi umat manusia.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar