Oleh : Indah Kania (Guru Tahfidz)
Belum lama ini, Range Rover baru resmi meluncur di Indonesia. Kendaraan tersebut merupakan generasi kelima dan dibanderol mulai Rp 5,9 miliar dengan status off the road. Meski mahal dan baru diluncurkan, namun stok yang tersedia di Tanah Air sudah nyaris habis.
Range Rover baru masuk ke Indonesia melalui PT JLM Auto Indonesia. Kendaraan tersebut rupanya berstatus limited dan hanya tersedia 50 unit di dalam negeri hingga akhir tahun.
Setidaknya, hal itu yang disampaikan Direktur Pemasaran PT JLM Auto Indonesia, Irvino Edwardly saat peluncuran produk di Jakarta Selatan.
"Hingga akhir tahun, Indonesia cuma kebagian jatah 50 unit mobil. Range Rover baru ini memang sangat-sangat terbatas," ujar Irvino, dikutip Senin (26/9/2022).
Menurut Irvino, meski baru diluncurkan kemarin, konsumen sudah mulai memesannya jauh-jauh hari. Itulah mengapa, dia memastikan, separuh lebih dari stok yang tersedia kini sudah sold alias terjual ke konsumen.
"Kalau bisa dibilang, dari kuota yang ada, mayoritas sudah (ludes) dipesan customer. Jadi, mungkin lebih dari separuhnya sudah habis terjual," terangnya.
Lebih jauh, Irvino memastikan, Range Rover baru sudah dinanti-nantikan konsumen sejak lama, bahkan jauh sebelum diluncurkan. Bukan hanya itu, menariknya, tak sedikit dari mereka yang telah melakukan pemesanan sebelum melihat, menyentuh, apalagi menjajal unitnya secara langsung.
"Iya, sejak pertama diumumkan langsung ramai yang pesan. Mereka (konsumen) bahkan sudah pesan sebelum lihat langsung unitnya, apalagi nyoba. Soalnya, baru sekarang mobil ini di dikenalkan di Indonesia," kata Irvino.
Begitu luar biasa prospek penjualan mobil Merk Range Rover di Indonesia yang termasuk golongan mobil mewah dengan harga mencapai Rp.5,9 Milyar. Bahkan pejualannya tidak membutuhkan waktu cukup lama langsung ludes diserbu kaum elite.
Namun mirisnya kemampuan beli yang luar biasa itu terjadi disaat pahitnya kabar negara Indonesia yang masuk kedalam peringkat 100 negara termiskin di dunia. Dikutip dari CNN Indonesia, Indonesia masuk dalam 100 negara paling miskin di dunia.
Hal ini diukur dari Gross National Income (GNI) atau pendapatan nasional bruto per kapita.
Mengutip World Population Review, Indonesia masuk dalam urutan ke-73 negara termiskin di dunia. Pendapatan nasional bruto RI tercatat US$3.870 per kapita pada 2020.
Sungguh miris, di tengah banyaknya rakyat yang makin sempit hidupnya, segelintir orang justru berlomba-lomba membeli mobil mewah. Ketimpangan makin nyata di tengah kehidupan masyarakat, seperti terputus hubungan antara si kaya yang makin kaya dan yang miskin makin miskin. Fenomena ini memang lumrah terjadi di era gempuran sistem kapitalis yang hari ini menguasai dunia.
Sistem kapitalis merupakan sistem yang tolak ukur pemikirannya bersandar pada pemilik uang atau modal sehingga menghasilkan pola karakter masyarakat yang hedonis karana hanya bersandar pada materi semata. Maka tak heran apabila Sistem kapitalis telah sukses mematikan naluri kemanusiaan orang-orang kaya sehingga sanggup bermewah mewah ditengah gempuran kemiskinan.
Berbeda dengan sistem islam atau yang disebut khilafah. Islam sangat menjaga agar naluri kemanusiaan tetap terjaga melalui berbagai kewajiaban syariat yang telah ditetapkan, bahkan menjadikannya sebagai amal kebaikan yang berpahala di akhirat.
Sistem yang berlandaskan pada aturan dasar manusia menurut Al Quran dan As Sunnah. Tentu saja akan mendorong masyarakatnya untuk tidak hidup hedonis dengan menuruti hawa nafsu semata. Seperti firman Allah dalam surat al Baqoroh ayat 261 yang artinya : "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui."
Dengan persepsi bahwa ada kehidupan setelah kehidupan dunia. Maka masyarkat tidak akan bermewah mewah di dunia demi mendapat pujian atau kepuasan diri semata. Selain itu negara juga akan mewajibkan untuk mengeluarkan zakat bagi yang kaya dengan ketentuan yang belaku dalam islam.
Sehingga tidak akan terjadi ketimpangan antara si kaya dan miskin . Dan setiap masyarakat memiliki naluri untuk menjaga adab kemanusiaannya. Tentu saja hal itu akan terwujud ketika negara menjaga umatnya terikat dengan hukum syara dan juga menerapkan syariat secara nyata dalam kehidupan. Wallahu a'lam Bissawab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar