Banjir Tamu Langganan Tiap Tahun, Salah Siapa?


Oleh: Nurmalasari (Aktivis muslimah Purwakarta)

Banjir dan longsor merupakan masalah yang terus menerus terjadi di musim penghujan ini. Hampir di semua daerah terkena banjir dan longsor yang tidak sedikit telah memakan korban.

Dikutip dari liputan6.com hujan yang mengguyur Jakarta serta sejumlah daerah, khususnya di daerah penyangga seperti Depok, Bekasi, serta Tangerang membuat sejumlah wilayah terdampak banjir.

Bahkan, banjir di Jakarta telah menelan korban jiwa. Sebagaimana diberitakan di katadata.co.id banjir menyebabkan rubuhnya tembok Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19, Jakarta Selatan dan memakan korban sebanyak tiga orang siswa.

Turut prihatin bagi para korban dan keluarga yang di tinggalkan. Korban yang tertimpa bangunan, sejatinya mereka sedang menutut ilmu dan berteduh karna hujan, namun takdir Allah ta'ala yang tidak bisa mereka lewati. 

Selain di Jakarta, banjir juga melanda Aceh. Dikutip dari katadata.id.co Banjir yang melanda sebagian wilayah Aceh Utara sejak Selasa (4/10) terus meluas. Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan hingga Kamis sore sebanyak 18.160 warga terpaksa mengungsi. 

Menurut Ahmad warga yang terdiri dari 5.104 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke meunasah atau musala dan dataran tinggi yang tersebar di 28 titik. 

Di setiap tahunnya di Indonesia terdapat daerah-daerah yang rawan banjir, banyak warga menjadi resah dan was was atas bencana ini. Entah itu banjir yang disebabkan oleh volume air hujan yang tinggi maupun banjir kiriman yang debit airnya meluap sampai kemana-mana.

Sebenarnya, kenapa di negara kita selalu terjadi bencana banjir? Apakah pemerintah tidak serius dalam menangani dan mengurus rakyatnya? sehingga bencana ini terus menerus terulang. Padahal peringatan BMKG selalu di berikan.


Penyebab Terjadinya Banjir

Ada dua faktor yang sangat berpengaruh dalam bencana banjir ini yaitu kombinasi faktor Alam dan Manusia. Dimana faktor alam ini meliputi curah hujan yang extrim, sedangkan faktor manusianya, mereka mengalih fungsikan lahan-lahan yang seharusnya menjadi tempat penyerapan air, menjadi lahan pertanian dan perumahan, maka tidak heran apabila turun hujan dalam intensitas yang tinggi, terjadilah banjir dimana-mana. Bahkan tembok yang berdiri kokohpun ikut tumbang karena volume air yang begitu besar.

Manusia sangat serakah akan kehidupan dunia yang menawarkan berbagai keuntungan. Salah satunya dengan membangun pemukiman warga, wahana-wahana hiburan tampa melihat dampak yang akan di timbulkan.

Sistem Kapitalisme yang membuat mereka buta akan materi, mencari jalan apapun sehingga semua kepentingan mereka terealisasikan di kehidupan ini. Paham Liberalisme yang membuat mereka semakin kuat karena adanya kebebasan dalam bertingkah laku dan hak kepemilikan. Ini membuat mereka semakin kuat dan berani dalam menjalankan proyek yang mereka kerjakan, karena ada dukungan dari negara. Sehingga Allah ta'ala telah memperingatkan kita sebagai manusia dalam firmannya yang berbunyi.

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". (QS, Ar-rum : 41)

Apabila sistemnya tidak bisa di ubah, tak heran negara kita akan menjadi langganan banjir di setiap tahunnya. Negaralah yang menyeleksi semua proses infrastruktur pembangunan, untuk kenyamanan dan keselamatan negara ini. Negara bertanggung jawab penuh apabila sudah terlanjur adanya bencana banjir, negara akan mencarika solusi untuk  korban banjir dan kehidupan yang layak setelah banjir.


Solusi Banjir dari Kacamata Islam

Dilihat dari faktor cuaca extrim, hujan terus-menerus maka dalam sistem Islam, islam akan bekerja sama dengan BMKG untuk memantau cuaca yang berpotensi banjir, menyediakan lahan untuk wilayah yang terkena banjir, menyediakan obat-obatan, pakaian dan makanan yang tercukupi, tak hanya itu dalam sistem Islam  akan memantau dalam pengelolaan infrastruktur bangunan, karna tidak semua lahan menjadi milik individu.

Hanya dengan Islam kaffah semua persoalan pasti akan terurai dan mencarikan solusi yang terbaik, karna Islam kaffah bersumber dari Al Qur'an dan hadits yang sudah terjamin kebenarannya. Dalam Islam kaffah memiliki berbagai peraturan yang akan memandu dan mengatur segala aspek dalam kehidupan manusia, jika peraturan tersebut di pakai oleh manusia dalam kehidupan ini, maka kehidupan ini akan berlangsung dengan sempurna sehingga dunia dan seisinya akan tetap terjaga. 

Allah SWT telah mempercayai manusia sebagai hambanya yang sempurna, Allah SWT titipkan  kepada manusia untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada di bumi ini, tetapi pemanfaatannya tidak boleh serakah apalagi bertindak kepada pengerusakan alam.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan". (QS. Al Araf: 31)

Islampun sangat mencintai dan menjaga kelestarian alam, agar ekosistem yang ada menjadi seimbang, meski intensitas curah hujan yang sangat tinggi air tetap akan tertampung. Rasulullah Saw sangat membenci orang-orang yang merusak lingkungan dengan menebang, membakar pepohonan meski dalam peperangan.

Rasulullah Saw bersabda: "Perangilah di jalan Allah dengan menyebut asma Allah orang yang mengingkari Allah dan janganlah kalian melarikan diri... jangan memotong pohon kurma, pepohonan, dan jangan pula menghancurkan rumah".

Sudah seharusnya kita sebagai umat manusia menggunakan akal kita sebaik-baiknya untuk berpikir secara cemerlang dan kembali ke sistem Islam agar kehidupan menjadi lebih baik dan tidak akan ada lagi umat yang terdholimi dengan kebijakan-kebijakannya.

Wallahualam.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar