Ekonomi Gelap Resesi 2023


Oleh : Indah Kania (Guru Tahfidz)

Kado tahun baru masehi  2023 diprediksi tahun depan kondisi ekonomi gelap. Presiden  Joko Widodo  berpesan akan ada badai ekonomi  hampir semua sektor . Para Ekonom memprediksi 2023 akan terjadi resesi ekonomi yang dasyat.  

Terbukti hari ini gelandangan di Inggris  sudah makin banyak  kerena ekonominya sakit parah dan ini juga dialami oleh China. Sangat mungkin kondisi ini akan  merembet kemana mana.

Dilansir daru CNBC Indonesia bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kompak mengatakan perekonomian tahun depan makin gelap.Survei terbaru dari Reuters menyebutkan 'penderitaan' yang lebih besar bisa saja terjadi. 

Sebabnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) yang semakin agresif menaikkan suku bunga. Survei menyebut The Fed akan semakin agresif menaikkan suku bunga, dan 'penderitaan' yang lebih besar akan datang. 

Sebanyak 59 dari 83 ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada November. 

Kemudian, di Desember, The Fed diperkirakan akan menaikkan lagi sebesar 50 basis poin menjadi 4,25% - 4,5%.Jika sesuai prediksi, maka suku bunga The Fed akan berada di level tertinggi sejak awal 2008, atau sebelum krisis finansial global.


Penyebab Ambruknya Ekonomi Dunia

Apa sebenarnya yang menyebabkan keguncangan pada ekonomi dunia? Ternyata ada banyak fakta yang mencengangkan di balik ambruknya ekonomi dunia. 

fakta dilapangan menunjukkan  pergerakan ekonomi di sektor nyata, ternyata harus menelan fakta pahit. Karena sebenarnya cas flow yang berputar  di lantai bursa jauh lebih banyak dari yang pada di sektor rill. 

Fakta sebenarnya uang di dunia berlimpah namun tidak  jatuh kebumi, kenapa? Ini karena nilai sebagian besar  uang tersedot kepasar keuangan yang cikal bakalnya lahir dari perbankan. 

Sesuai konsepnya ketika masyarakat menabung di bank, lalu oleh bank uangnya diputar untuk membiayai banyak usaha. Maka Bank akan mendapatkan kentungan dari selisih bunga yang  dipinjamkan.

Dari pasar keuangan tahap 1 ini lahirlah Pasar modal.  Selanjutnya akan muncul pasar sekunder, lalu muncul pasar derivatif. Dan semua orang yang terlibat di dalamnya berburu keuntungan dari hasil penjualan asetnya (capital gain). 

Namun karena perputaran uang di sektor non rill ini sangat besar dan sangat cepat pada akhirnya akan meledak. Maka lahirlah berbagai problem ekonomi seperti  inflasi, stagflasi, resesi, depresi dan lain-lain. Secara tidak langsung semua problem ekonomi ini berawal dari Bunga Bank. Sesuatu yang oleh ajaran diharamkan.


Islam Wujudkan Ekonomi Tangguh Anti Resesi

Begitu yang terjadi pada ekonomi dunia saat ini dimana sistem kapiitalis yang dijadikan dasar pengaturannya. Berbeda dengan sistem islam. Islam memiliki sistem perekonomian yang khas, yang mampu mewujudkan ekonomi tangguh anti resesi.

Sistem perekonomian Islam tidak bertumpu pada pajak dan hutang, sehingga tidak akan terperangkap pada jebakan hutang dan bunga. Melainkan akan memaksimalkan pengelolaan sumber daya alam. 

Rasulullah mengajarkan bahwa kaum muslimin berserikat dalam tiga hal yaitu air, api dan padang rumput. Maka ketiganya tersebut (sumber daya alam) tidak boleh diprivatisasi, tetapi harus diolah sedemikian rupa untuk kemaslahatan ummat.

Sistem perekonomian Islam menggunakan emas dan perak yang dinilai lebih stabil dari pada mata uang kertas tanpa backing emas seperti saat ini. Islam juga mengharamkan ribawi sehingga ekonomi makro juga akan stabil. Kekurangan modal tidak akan diselesaikan dengan bank, tetapi dengan model syirkah.


13 Abad Khilafah Islam Tanpa Resesi dan Moneter

Terbukti dalam sejarah sistem perekonomian Islam berhasil menghantarkan manusia kepada kestabilan ekonomi tanpa resesi dan moneter selama 13 abad lamanya. 

Umar bin Khatab sebagai pemimpin kaum muslimin saat itu berhasil mengatasi paceklik yang terjadi di sekitar Madinah dengan meminta bantuan dari para Gubernurnya, saat itu wilayah negara Islam tidak tersekat nasionalisme seperti saat ini.

Kita juga pasti pernah mendengar kisah kepemimpinan Umar bin Abdul Azis yang berhasil menjadikan Khilafah Islam saat itu makmur sehingga tidak ada yang mau menerima zakat. Yang artinya semua orang sudah dikatakan mapan. 

Kita juga pernah mendengar kisah kepemimpinan Harun Arrasyid dimasa kekhaifahan Abbasiyah yang memiliki surplus lebih dari 2000 triliun dalam pemasukan negara.

Itu semua karena khilafah menerapkan islam secara kaffah. Saat kita berislam secara kaffah, maka akan mengalir keberkahan dengan derasnya, seperti dimasa Kekhilafahan Islam. 

Allah SWT berfirman: “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf, 96). Masihkah kita ragu?

Wallahu A’lam Bish shawab 



Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar