Gagal Ginjal Akut Pada Balita, Siapa Bertanggung Jawab??


Oleh: Yanti Nurhayati, S.Ip. (Muslimah Peduli Umat)

Ginjal merupakan organ yang berada di bagian bawah tulang rusuk belakang tubuh manusia. Walaupun hanya berukuran layaknya satu kepalan tangan, ginjal merupakan bagian tubuh yang sangat penting dan wajib dijaga.

Fungsi utama organ tubuh ini adalah membersihkan darah dari senyawa beracun pada tubuh sebelum akhirnya dialirkan ke seluruh tubuh. Setelah itu, segala hal yang perlu dibuang tersebut kemudian dikeluarkan melalui urin.

Menjaga kesehatan dan fungsi ginjal dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan rendah garam, memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, berolahraga secara rutin, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, menghentikan kebiasaan merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol, dan menjaga berat badan ideal.

Saat fungsi ginjal terganggu, dapat terjadi beragam komplikasi, seperti anemia, gangguan elektrolit, hingga penumpukan racun.

Kasus gangguan ginjal pada anak sedang menimpa Indonesia saat ini, banyak anak yang menjadi korban akibat terkena gangguan ginjal akut. Berdasarkan berita yang ditulis oleh media, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap ada 241 anak yang terkena gagal ginjal akut misterius di Indonesia. total pasien yang meninggal tercatat 133 kasus, tren peningkatan kasus melonjak sejak Agustus 2022. Ini ditemukan di 22 provinsi. (Investime CNBC Indonesia, Jum'at, 21/10/2022)
Obat Sirup yang mengandung Etilen Glikol disebut sebagai salah satu penyebabnya, namun Pemerintah belum menemukan secara pasti apa yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. 

Perkiraan penelitian salah satu penyebabnya tertuju pada obat sirup yang mengandung etilen gilkol. Sehingga banyak obat sirup yang dilarang untuk diperjualbelikan saat ini, dikarenakan kandungannya mengandung Etilen Glikol.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, produk-produk dari dua perusahaan farmasi terindikasi memiliki kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dengan konsentrasi sangat tinggi. Karena ada indikasinya bahwa kandungan dari EG dan DEG di produknya itu tidak hanya dalam konsentrasi sebagai kontaminan. Tapi sangat-sangat tinggi. Dan tentu saja sangat toxic dan itu bisa cepat diduga bisa mengakibatkan ginjal akut dalam hal ini," ujar Penny dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022)

Kalau kita perhatikan secara seksama, obat-obat yang dilarang saat ini, sudah beredar dengan waktu yang sudah sangat lama dipasaran dan sudah pernah digunakan oleh masyarakat sebelumnya, sehingga menjadi pertanyaan kenapa kasus ini baru terungkap setelah sudah sekian lama obat beredar. Kenapa tidak dari dulu pemerintah mengeluarkan peraturan untuk kandungan obat yang diperbolehkan dikonsumsi oleh masyarakat. BPOM sebagai badan pengawas obat dan makanan, kemana selama ini, kenapa tidak terdeteksi dari dulu? Kenapa harus menunggu dulu korban meninggal gangguan gagal ginjal?

Nah, sekarang ketika sudah banyak korban, siapa yang akan bertanggung jawab. Banyak orangtua yang mendadak kehilangan anaknya, sungguh memilukan. Pemerintah kurang sigap dalam menyikapi masalah obat-obatan yang beredar dipasaran.

Inilah bukti sistem kapitalis, yang dipikirkan hanyalah keuntungan materi sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan keselamatan bagi rakyatnya.

Penanganan terhadap penderita penyakit ini harus optimal dan maksimal. Biaya layanan kesehatan harus ditanggung oleh negara, sebagaimana yang diperintahkan dalam Islam karena mewujudkan kesehatan rakyat adalah tanggung jawab negara.

Demikian pula penyediaan layanan kesehatan yang lengkap dan mudah dijangkau adalah tanggung jawab negara, karena negaralah yang memiliki kekuatan dan kewenangan besar, termasuk dalam penyediaan anggaran, pembangunan sarana layanan kesehatan dan juga penentuan regulasi.

Rosulullaah SAW bersabda, yg ditulis dalam hadist riwayat Muslim, “Barangsiapa yang diberi tanggung jawab untuk menangani urusan umatku, lalu ia mempersulit mereka, maka persulitlah hidupnya. Dan barangsiapa yang diberi tanggung jawab untuk mengurusi umatku, lalu ia memudahkan urusan mereka, maka mudahkanlah hidupnya.” 

Islam mengajarkan kepada umatnya, ketika diberikan amanah maka amanah tersebut harus segera dilaksanakan dengan penuh keikhlasan semata-mata karena meraih ridho Allah Ta'ala. Seorang muslim jika berpegang teguh pada Al Quran dan As Sunnah dalam kehidupannya, maka apapun aturan yang mengikatnya tidak akan merasa terbebani, tapi akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas. Wallahu'alam Bishawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar