KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ شَهِيْدًا عَلَيْهِمْ مِّنْ اَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيْدًا عَلٰى هٰٓؤُلَاۤءِۗ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
(QS an-Nahl [16]: 89)
Alhamdulillah, atas izin Allah subhanahu wa taala kita semua bisa berkumpul di tempat mulia ini, di hari mulia, bersama dengan orang-orang yang insyaallah dimuliakan-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Mari kita terus berusaha meningkatkan takwa kita kepada Allah. Takwa yang diwujudkan dengan cara menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya baik dalam hal pribadi, bermasyarakat, maupun bernegara.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Islam diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (TQS al-Anbiya` [21]: 107)
Sebagai rahmatan lil alamin, Islam pasti mendatangkan kebaikan bagi manusia. Sebab, syariah Islam itu jalbu al-mashâlih wa daru al-mafâsid (mendatangkan kemaslahatan dan mencegah kemafsadatan).
Maka, sungguh keterlaluan dan lancang jika ada orang yang menuduh bahwa Islam adalah masalah atau sumber masalah.
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Perhatikanlah, munculnya konflik di dunia dan banyak problem di tengah masyarakat bukan Islam yang menyebabkannya. Semua itu terjadi justru karena Islam tidak diterapkan.
Islam ditinggalkan. Aturannya dibuang. Sistem yang digunakan justru sistem sekulerisme-kapitalisme. Jangan heran, muncul negara dan manusia rakus, karena tak dibimbing oleh aturan ilahi. Saling memakan dan menindas satu sama lain. Yang kuat yang menang, yang lemah terus kalah.
Krisis ekonomi, sosial, kesehatan, bukan karena Islam. Riba yang dilarang Islam malah jadi soko guru ekonomi. Pergaulan bebas, homoseksual yang diharamkan, malah diperjuangkan untuk dibolehkan. Pendidikan dan kesehatan gratis yang digariskan oleh Islam, malah dikomersialkan. Kekayaan alam yang haram diswastanisasi oleh Islam, malah diserahkan kepada para pengusaha asing dan aseng.
Lihatlah, semua itu bukan disebabkan oleh Islam. Aturan manusia-lah biang kerusakannya!
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Allah subhanahu wa taala telah mengingatkan bahwa berbagai kerusakan dan problem di dunia terjadi karena penyimpangan terhadap syariah-Nya. Allah subhanahu wa taala berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (TQS ar-Rum [30]: 41).
Artinya, semua kerusakan yang terjadi di dunia ini adalah karena ragam kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia. Kemaksiatan manusia ditunjukkan oleh sikap mereka yang berpaling dari syariah Allah subhanahu wa taala. Allah subhanahu wa taala berfirman:
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا
Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran), maka sungguh bagi dia penghidupan yang sempit (TQS Thaha [20]: 124).
Kehidupan yang sempit itu tercermin dalam banyak problem kehidupan, sebagaimana terjadi saat ini. Sebabnya jelas, karena manusia berpaling dari al-Quran (syariah-Nya).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Ketahuilah, Islam diturunkan oleh Allah subhanahu wa taala untuk mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Islam mengatur akidah dan ibadah yang bersifat pribadi; termasuk mengatur akhlak, makanan, minuman, pakaian dan sebagainya.
Islam pun mengatur aspek muamalah. Misalnya, dalam aspek moneter, Islam menetapkan bahwa moneter harus berbasis emas dan perak.
Dalam aspek ekonomi, Islam menetapkan sejumlah aturan/hukum. Islam, misalnya, melarang riba. Islam pun mengatur jenis dan pengelolaan kepemilikan; misalnya mengatur tambang dengan deposit besar, sumber energi, fasilitas publik, dan milik umum lainnya dengan melarang individu atau sekelompok individu menguasai semua milik umum tersebut dan menyerahkan pengelolaannya kepada negara untuk kepentingan rakyat. Islam mengatur pertanahan. Islam mengatur hukum-hukum tentang pertanian, industri dan perdagangan. Islam pun menetapkan sejumlah hukum ekonomi lainnya.
Islam juga mengatur politik dan pemerintahan. Islam, misalnya, menetapkan bahwa kedaulatan (hak membuat hukum) ada di tangan Allah subhanahu wa taala; kekuasaan ada di tangan umat; penguasa adalah pelayan rakyat; rakyat wajib mengontrol penguasa; dan sebagainya. Islam pun menetapkan hukum pidana dan sanksinya baik huduud, jinaayat, taziir maupun mukhaalafaat. Islam pun mengatur kehidupan dan pergaulan sosial.
Semua ketetapan syariah Islam itu tentu untuk mengatur kehidupan manusia dan mengatasi berbagai problem yang ada. Hukum-hukum syariah Islam itu ada yang bersifat umum dan global, atau mengandung illat syariyyah, dan merupakan kaidah-kaidah. Dari nas-nas syariah itu dapat di-istinbaath sejumlah hukum untuk menjawab problem-problem baru yang muncul. Dengan begitu solusi yang dibawa oleh Islam untuk problem manusia itu bersifat dinamis. Dalam arti, semua problem yang dihadapi manusia di manapun dan kapan pun pasti dapat diselesaikan oleh syariah Islam.
Ketahuilah, Allah subhanahu wa taala menjamin semua persoalan manusia ada solusinya di dalam Islam. Sebabnya, Allah subhanahu wa taala telah menurunkan al-Quran sebagai penjelasan atas segala sesuatu (tibyân[an] li kulli syai`[in]) (lihat: QS an-Nahl [16]: 89).
Dengan demikian syariah Islam merupakan solusi dinamis dan terbaik untuk segala problem kehidupan manusia. Syariah Islam pastinya akan membawa rahmat, yakni mendatangkan kemaslahatan dan mencegah mafsadat, bagi manusia. Hanya saja, hal itu tidak akan menjadi riil dan faktual, kecuali jika syariah Islam diterapkan secara nyata dan secara kaaffah. Ini menjadi tanggungjawab, tugas dan kewajiban kita semua. Alhasil, kita semua harus bergegas dan bersegera mewujudkan penerapan Islam dan syariahnya. []
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar