Sungguh Prihatin, "Rakyat Sendiri Dianaktirikan"


Oleh: Ummu Akbar (Anggota Lingkar  Studi Muslimah Bali)

Masih teringat jelas tragedi maut Kanjuruhan di kota Malang (1/10/2022) yang memakan korban hingga 712 oang dengan rincian 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat dan 484 orang luka ringan atau sedang. Hingga detik ini tidak ada ucapan belasungkawa secara terbuka dari penguasa terhadap para korban.

Beda halnya dengan tragedi maut Halloween yang terjadi di kota Itaewon, Korea Selatan baru-baru ini (29/10/2022) yang memakan korban meninggal dunia hingga 154 orang akibat berdesakan. Penguasa sangat antusias mengucapkan belasungkawa atas tragedi tersebut dan menyatakan bahwa " Indonesia bersama rakyat Korea".  Betapa teriris hati rakyat yang mendengarnya, bukan karena tidak simpati terhadap korban Halloween di Korea, akan tetapi merasa sebagai rakyat sendiri yang dianaktirikan. Kata apalagi yang pantas selain anak tiri? Rakyat sering mendapat perlakuan tidak adil bahkan sering terdzalimi.

Tidak heran dalam kondisi saat ini, dimana negara masih menerapkan sistem sekuler kapitalisme, kita tidak bisa menuntut banyak untuk mendapatkan keadilan apalagi kesejahteraan. 

Hal berbeda tentu bila memandang masalah ini dengan sudut pandang Islam. Islam adalah agama yang sangat menjaga jiwa, hingga ditetapkan hukuman qishos bagi siapapun yang membunuh. 

Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: "Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak." (HR Nasa'i 3987, Turmudzi 1455 dan dishohihkan al Albani). 

Oleh karena itu, tidak ada solusi lain yang bisa memecahkan setiap problem baik dalam lingkup keluarga, masarakat maupun negara, karena satu-satunya solusi dari setiap problem tersebut bisa dipecahkan hanya dengan menerapkan sistem Islam dengan semua syari'atnya. Kenyataan saat ini masih banyak umat Islam yang sedikit sekali pemahamannya tentang syari'at Islam bahkan salah dalam memahaminya.

Fakta yang sudah ada di atas  harusnya membuat kita sadar bahwa sistem sekuler kapitalis sangat merugikan rakyat.  Sebagai rakyat khususnya umat muslim harus benar-benar memperjuangkan agar sistem Islam dengan semua syari'atnya diterapkan dalam segala aspek kehidupan. Metodenya tentu harus sesuai dengan teladan Rasulullah Shollallahu'alaihi wa sallam di masa lalu.

WaAllahu a'lam bishshowab




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar