ISLAM BUKANLAH ARAB


Oleh : Tursinah

Islam Bukanlah Arab? Ya kini syariat Islam sering kali dilebeli sebagai budaya Arab, atau agamanya orang orang orang arab, orang orang yang tak bertanggung jawab sering kali membenturkan bahwa muslimah yang berhijab syar'i tempatnya di Arab bulan di Indonesia, atau pernyataan yang mengatakan. Bahwa jika ingin menerapkan syariat Islam tempatnya di Arab, namun kini pernyataan itu terbantahkan ketika kemarin Arab Saudi ikut merayakan halloween di Riyadh. Seperti yang  dikutip Senin (31/10/2022). Jakarta, CNBC Indonesia.

Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows' Day) di Kekristenan Barat. Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus (Allhallowtide), suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saints, hallows), martir, dan semua arwah umat beriman. Wikipedia

Ketika  Arab saudi mengadakan halloween itu jelas jelas bukti bahwa Islam bukanlah Arab. Islam memang datang dari Arab tetapi lslam tetaplah Islam, sempurna sampai akhir zaman. Tetapi apa yang dilakukan Arab saudi jauh dari apa yang diajarkan islam, sungguh sangat rusak dan merusak,  Raja di Arab Saudi merubah aturan yang ada. Dari  konser , perempuan boleh mengendarai mobil sendiri, boleh memakai pakaian terbuka di lautnya. Mengadakan halloween sama artinya dengan tasyabuh bil kuffar. Menyerupai orang orang kafir. 

Inilah wajah kapitalisme ditanah Arab, kebebasan berprilaku sudah mengakar sampai negeri negeri kaum muslimin, mereka sudah tidak memperdulikan lagi halal haram, yang mereka fikirkan adalah bagaimana bisa mengambil manfaat sebesar besarnya dari setiap perayaan, sekalipun harus bertentangan dengan syariat Islam. Begitulah ta'biatnya sebuah aturan yang berasal dari manusia tidak akan mampu menjaga kehormatan dan martabat sebuah negara, sekalipun negara tersebut adalah kota kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dan Nabi Muhammad saw bersabda “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim).

Berbeda dengan Islam, sebagai Dien sekaligus sistem peraturan kehidupan, jika aturan tersebut dijalankan dalam sebuah bingkai negara, maka akan mampu menjaga aqidah umatnya dari kesesatan. Sebab undang undang yang lahir dari peraturan Islam akan berusaha menjauhkan manusia dari kemaksiatan ataupun kelalaian dalam ibadah, sehingga suasana keimanan yang begitu kental akan sangat dirasakan, dengan demikian umatpun akan lebih mudah untuk menjaga ketaqwa'an kepada Robnya.

Sehingga sudah sangat jelas solusi dari permasalahan diatas adalah, harus diterapkannya aturan Islam secara menyeluruh, hanya dengan menegakan khilafah aturan Islam bisa diterapkan dalam bernegara, dan Khilafah akan melindungi aqidah umat dari bid'ah yang menyesatkan. 

Wallahu'alam




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar