Duka Lara Korban Gempa Yang Kian Menganga


Oleh : Iis Kurniawati, S. Pd

Satu bulan sudah gempa bumi  mengguncang daerah Cianjur. Gempa dengan kekuatan 5,6 skala richter tersebut dengan sekejap telah meluluhlantakkan sebagian besar daerah Cianjur. Masyarakat telah kehilangan harta bahkan nyawa menjadi korban akibat bencana yang terjadi. Meski bencana telah sekian waktu berlalu namun masih menyisakan duka dan keprihatinan yang semakin menganga. Hal ini tak lain disebabkan karena penanganan yang dinilai kurang serius. 

Di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, masih ada warga yang belum menerima dana stimulant perbaikan rumah. Hal ini terjadi karena proses pendataan yang tidak akurat dan harus di ulang. Terdapat ketidak sinkronan data. Selain itu, warga yang berada di desa yang juga dilalui oleh patahan sesar aktif cugenang masih menanti dalam ketidakpastian apakah mereka akan terdampak reloksi atau tidak. Mayoritas rumah warga rusak, sehingga banyak warga yang masih enggan untu kembali kerumahnya. Seperti yang dialami oleh Yana Setiawan  46 tahun, ia tidur hanya beralaskan tikar dan beratap terpal di tenda pengungsian. Rumah Yana atapnya rubuh dan banyak dindingnya yang retak, sehingga ia belum berani kembali kerumahnya. Yana mengharapakan dari stimulant dari pemerintah segera turun hingga dapat segera melakukan renovi atau direlokasi. www.bbc.com

Dengan belum terealisasinya renovsi dan relokasi pasca gempa warga masih banyak yang bertahan di tenda-tenda pengungsian, termasuk di dalamnya ada balita dan anak-anak. Karena sudah selama satu bulan berada di pengungsian dengan fasilitas yang terbatas, sehingga beberapa pengungsi mengalami gangguan kesehatan seperti demm, batuk, dan gatal-gatal, serta tidak sdikit warga yang mengalami kejenuhan. Warga berharap pemerintah segera menyelesaikan baik dari segi infrastrukturnya, dengan memperbaiki rumah-rumah warga sesegera mugkin dan ada kepastian tidak terkatung-katang seperti yang terjadi saat ini , ungkap Yana. www.bbc.com

Nampak ketidak optimalan pengurusan korban gempa, apalagi persoalan utama yang dihdapi adalahtempat tinggal. Seharusnya negara bergerak dengan cepat untuk menyelesaikan permasalahan yang menimpa warganya sehingga beban warga bisa berkurang dan bisa mulai menjalani aktivitas secara normal. Kesigapan pemerintah dalam menangani bencana merupakan perkara penting yang tidak boleh diabaikan. Seorang penguasa memiliki kewajiban untu mengurus dan bertanggungjawab terhadap penderitaan rakyatnya. Rasulullah SAW. Bersabda, “Pemimpin masyarakat adalh pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya. ‘(HR Bukhari dan Muslim).

Penguasa harus bertindak cepat dan sigap dalam menyelesaikan urusan rakyatnya. Terlebih lagi dalam hal penanganan bencana. Tidak sepatutnya penguasa menunda-nunda dan abai dalam mengurusi rakyatnya, karena jika demikian ia termasuk penguasa yang tidak amanah. Penguasa yang tidk amanah akan mendapatkan dosa. Rasulullah SAW. bersabda “Tidaklah seseorang yang diberi amanah mengurusi rakyatnya, lalu tidak menjalankannya dengan penuh loyalitas, melainkan dia tidak mencium bau surga.”(HR Bukhari). Dalam mengatasi bencana gempa pemerintah seharusnya sigap melakukan evakuasi korba sehat, sakit, dan meninggal. Sechingga semua bisa terlayanin dengan layak. Menyediakan tempat pengungsian yang layak dan terpenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan fisik, psikis, maupun rohaninya. Dengan segera membangun rumah warga yang rusak sehingga bisa segera ditempati. Dan dengan segera melakukan relokasi warga yang rumahnya berada di lokasi yang tidak aman serta membangun rumah di tempat baru yang aman untuk ditempati warga. 

Langkah yang tidak kalah penting adalah tahap pencegahan yakni membangun infrastruktur tahan gempa. Dengan demikian jika bangunan tahan gempa maka ketika ada bencana bangunan tidak akan mudah roboh. Selain itu untuk meminimalisir jumlah korban pemerintah juga harus membekali warga dengan kemampuan tanggap darurat yakni latihan kesiapan warga dalam menghadapi bencana secara tepat secara berkala. Perlujuga penanaman sikap saling tolong menolong, saling berkolaborasi sehingga saat bencana datang masyarakat dapat secara sigap dan kompak.

Namun dalam mewujudkan semuanya tentu saja akan terasa sulit dilakukan di era kapitalis seperti saat ini.Sulit mewujudkan penguasa yang bermental penanggung jawab dan berpihak pada rakyat, mau mengurusi segala kebutuhan dasar rakyat secara segap, cepat, dan tepat. Hal ini hanya dapat diwujudkan dalam sistem islam. Dimana Sistem Islam akan melahirkan sosok penguasa yang amanah, serius dan bertanggung jawab mengurusi rakyatnya. Bukan Penguasa yang tidak memiliki empati terhadap masalah dan penderitaan rakyat. Oleh karena itu sudah saatnya syariat islam kembali kita gunakan sebagai pedoman yang akan membawa kebaikan dan kemaslahatan bagi umat. Karena Syariat Islam merupakan aturan yang paripurna berasal dari dzat yang Maha Sempurna Allah Subhanahu Wataàla.

Wallàhu a`lam bi ashshawwàb.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar