Indonesia Menyongsong 2023, Hanya Akan Maju dengan Solusi Islam


Oleh : Ummu Fadillah

Dilansir dari REPUBLIKA.CO.ID bahwa Kejaksaan Agung (Kejakgung) mengeklaim penanganan perkara tindak pidana korupsi sepanjang 2022, memecahkan rekor angka kerugian negara dan kerugian perekonomian negara mencapai Rp 142 triliun. Penanganan perkara korupsi oleh tim Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Korupsi (Jampidsus) sepanjang tahun lalu mencapai Rp 33,09 triliun dan Rp 109,55 triliun. Sementara angka penyelamatan keuangan negara dari penyitaan beserta turunannya sepanjang 2022 mencapai lebih dari Rp 21,14 triliun.

Bukan hanya korupsi tingkat kejahatan juga menurut- Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa angka kejahatan atau tindak pidana selama kurun waktu 2022 mengalami kenaikan sekitar 7,3 persen dibanding pada tahun 2021 lalu. Pada tahun 2021 lalu ada 257.743 tindakan kejahatan sedangkan tahun 2022 sebanyak 276.507.

"Terkait masalah penegakan hukumnya jumlah kejahatan terjaid di Indonesia meningkat dibanding 2021," kata Kapolri Jenderal Sigit dalam paparan rilis akhir tahunnya.

Tahun 2022 masih menyisakan banyak PR bagi negeri kita. Boleh dikata, masih banyak problematik yang belum terselesaikan dengan tuntas. Krisis demi krisis rasanya tidak kunjung usai. Terlebih dalam kaitannya dengan kondisi generasi muda.Generasi yang di harapkan untuk dapat memajukan negri ini malah terjerat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Harapan menuju Indonesia yang lebih baik pada 2023 pun tipis. Tahun yang baru ini bahkan akan cenderung populer sebagai tahun politik karena agenda Pemilu 2024 sudah di depan mata. Lihat saja, para politisi maupun pemangku kebijakan malah tampak lebih sibuk bersiap dan bersolek demi mengamankan posisinya masing-masing pada pertarungan akbar mendulang suara nanti, alih-alih memikirkan urusan umat yang berpotensi kian terbengkalai.

Korupsi dimana-mana dan sampai sekarang belum juga dapat diatasi. Sementara itu, pada saat yang sama, di bidang hukum, muncul borok krisis jati diri dan korupsi para penegak hukum. Kasus Sambo cs dan korupsi berjemaah sejumlah hakim agung di Mahkamah Agung, adalah realitas gelap akibat  sekularisme yang difasilitasi oleh sistem demokrasi dan kapitalisme.

Mau di bawa kemana nasib indonesia ini korupsi, kejahatan, kenakalan remaja, dan masih bayak lagi problematika umat lainnya. Fakta  ini memperlihatkan kepada kita bahwa indonesia berada di keterpurukan. Umat pada saat ini butuh perhatian yang extra di mana kita lihat bencana terjadi di mana - mana. Lah alih alih para petinggi negri kita malah abay dan tidak meyelesaikan permasalahan itu dengan tuntas. Indonesi pada saat ini dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Sungguh, manusia hanya layak berharap solusi atas semua krisis ini hanya pada satu hal, yakni merevolusi keyakinan akan pertolongan Allah dengan cara memperjuangkan penerapan dan penegakan syariat-Nya. Dengan keyakinan itu pula, hendaklah kita melayakkan diri untuk golongan yang dimenangkan-Nya.

Allah Taala berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS Al-Maidah [5]: 3).

Ayat ini adalah salah satu bukti bahwa harapan menuju kehidupan yang lebih baik hanyalah dengan aturan yang bersumber dari Allah, yakni aturan Islam. Ayat ini menyatakan garansi akan kesempurnaan Islam.

Allah juga berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kafah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah [2]: 208).

Ayat ini turut menegaskan pentingnya masuk Islam secara kafah, berikut terikat dengan seluruh aturannya. Jika ada sedikit saja celah yang menyebabkan tidak kafah, maka di titik itu akan menjadi kesempatan bagi ide/aturan selain Islam untuk masuk dan meracuni kehidupan.

Dengan demikian, dalam rangka mengonstruksi tegaknya peradaban Islam, mustahil dilakukan oleh generasi yang rapuh. Generasi para sahabat, adalah generasi awal konstruktor peradaban Islam. Mereka potret generasi terbaik dan tangguh, hasil binaan Rasulullah saw.. Mereka orang-orang yang berkepribadian Islam. Pola pikir dan pola sikap mereka seiring, sejalan, dan selaras dengan aturan Islam. Keyakinan mereka akan kehidupan menjadi umat terbaik, adalah keyakinan yang utuh, tidak setengah-setengah.

Inilah karakter yang membuat Rasulullah saw. tenang dan mantap untuk berjuang bersama mereka. Oleh karenanya, mereka adalah golongan orang-orang yang layak diberi kemenangan (al-manshūrah) oleh Allah, yakni dengan tegaknya peradaban Islam yang pertama di Madinah.

Rasulullah saw. bersabda, “Ada sekelompok dari umatku, mereka tetap berada pada kebenaran, mereka tidak akan terpengaruh oleh orang yang menghinanya, sampai datang keputusan Allah, dan mereka pun dalam kondisi seperti itu.” (HR Ibnu Majah).

Jelas sudah, demikianlah selayaknya resolusi 2023 untuk Indonesia. Jaminan Allah melalui penerapan syariat Islam kafah sudah lebih dari cukup demi segala kebaikan dan keberkahan bagi negeri tercinta ini. Adanya keridaan Allah pada negeri ini, adalah satu-satunya kunci untuk terlepas dan tuntas dari berbagai krisis. Wallahualam bissawab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar