Jebakan Paylater pada Generasi


Oleh: Kartika Septiani

Saat ini, siapa yang tidak tahu dengan paylater
Paylater adalah metode pembayaran yang memungkinkan transaksi lebih awal dan membayarnya di kemudian hari. Ramai orang-orang menggunakan metode pembayaran seperti ini karena dinilai lebih memudahkan. Namun, pada kenyataannya tidak begitu. 

Survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center dan Kredivo terhadap 3.560 responden pada Maret 2021 menunjukkan bahwa jumlah pelanggan baru paylater meningkat sebesar 55% selama pandemi.

Sementara itu, menurut Nailul yang mengutip data OJK, karakter pengguna yang kesulitan membayar tunggakan kredit menjadi semakin muda.
“Ini perlu diwaspadai untuk karakter pinjaman macet itu sekarang perkembangannya lebih tinggi untuk peminjam yang usianya di bawah 19 tahun,” kata Nailul.

“Karena sistem paylater ini mudah, bisa connect secara digital, generasi muda yang lebih efektif banyak yang mengajukan padahal belum punya pendapatan.” Dikutip dari bbc.com (29/12/2022) 

Fakta diatas sungguh mengkhawatirkan. Karena hadirnya metode pembayaran paylater, banyak generasi muda yang akhirnya terjerat hutang. Pasalnya, metode pembayaran ini memudahkan generasi muda untuk berbelanja dengan jumlah saldo yang cukup besar. Seperti trending twitter, dimana mereka memperlihatkan jumlah tagihan yang mereka miliki, dari ratusan ribu sampai ke puluhan juta. Dari yang paling sedikit sampai yang fantastis. 

Metode ini benar-benar membuat generasi muda hari ini hedonis dan konsumtif. Membuat mereka boros dan senang berbelanja tanpa pertimbangan yang matang. Mengutamakan keinginan bukan kebutuhan.  Selain itu, yang sudah menjadi kejelasan adalah terdapat bunga yang menjadikan metode tersebut haram di dalam islam. Apalagi negara memfasilitasi dengan dalih bunga rendah, terdaftar di OJK dan lainnya. Jeratan yang justru membahayakan masa depan generasi muda. 

Tidak bisa dipungkiri, inilah kenyataan hidup yang terjadi di dalam sistem yang menjunjung tinggi kebebasan. Sistem buatan manusia yang bersifat terbatas dengan aturan yang membawa pada kesengsaraan. Sistem yang membuat gaya hidup bebas ala Barat dengan mudahnya masuk kedalam sendi-sendi kehidupan pemuda. Sistem ini, memisahkan  aturan agama dari kehidupan. Membahayakan masa depan generasi muda islam, menjadikannya lupa dan jauh dari syariat. 

Masa depan generasi muda yang terancam tidak akan ada jika negara menerapkan sistem yang mampu memecahkan seluruh problematika masyarakat. Sistem yang aturannya adalah aturan langsung dari pencipta yakni Allah SWT. Yaitu berdasarkan pada Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Bagaimana tidak? Islam menjamin kehidupan umat. Menjamin pendidikan dan kebutuhan  umat. 

Aman dari godaan gaya hidup barat, dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas sehingga menjadikan mereka insan-insan yang mulia dan cerdas. Generasi mudanya akan sibuk melahirkan karya-karya yang hebat dan bermanfaat untuk umat. Bukan generasi muda yang sibuk pamer outfit dan barang mewah yang mereka punya, meskipun hasil dari berhutang.

Wallahu'alam.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar