Amal Perbuatan Harus Pakai Aturan


Oleh: Yuni Indawati (Jembrana-Bali)

Berita viral terjadi di mana-mana. Respon terkait berita itu pun beragam. Saling mengungkapkan pendapatnya sesuai apa yang menjadi persepsinya. Inilah yang menjadi awal dari amal perbuatannya. Bahkan dengan persepsi itu, mereka bisa berbuat apapun tanpa melihat pendapat orang lain.

Pemikiran pun berkembang, persepsi pun begitu. Meskipun di luar nalar atau di luar aturan masyarakat, sudah tak dipedulikan lagi. Begitulah asas kebebasan yang menjadi dasar dari amal perbuatannya. Meskipun dirasa sangat menguntungkan karena dibebaskan berbuat apapun sesuai kehendaknya, ternyata sejatinya tidak ada yang namanya bebas ketika hidup di dunia ini. Harus ada tata aturan yang mengikat.

Aturan tersebut terbentuk karena sistem yang ada. Ada tiga sistem besar yang pernah menguasai dunia. Kapitalisme, Sosialisme, dan Islam. Ketiga sistem itu tidak pernah sama dalam prinsipnya. Oleh karena itu, saling mengungguli dan saling ingin memimpin.

Kapitalisme adalah sistem yang saat ini menguasai dunia, asas manfaat yang diusungnya membuktikan bahwa ia hanya mementingkan keuntungan duniawi. Meski mereka masih menganggap adanya Tuhan, namun asas liberalnya masih diagungkan. 

Dengan asas liberalnya inilah sistem ini membebaskan semuanya. Alhasil, terciptalah generasi zaman sekarang yang menganggap pergaulan bebas sudah menjadi biasa. Hal itu pun menular ke seluruh penjuru dunia, termasuk generasi muslim.

Perbuatan dosa besar seperti zina pun sudah menjadi hal biasa, bahkan mereka telah menyiapkan solusi jika terjadi hal terburuk. Memang benar Allah telah menciptakan potensi hidup atau naluri dan kebutuhan jasmani serta akal pada manusia. Namun penciptaan hal tersebut juga dibarengi dengan aturan yang mengikatnya.

Semangat bergelora untuk hidup dan menata kehidupannya adalah sesuatu yang baik dan semakin baik jika dibarengi dengan aturan Allah Sang Mudabbir. Semua aturan Allah yang dilaksanakan supaya manusia terhindar dari kesengsaraan dan malapetaka.

Pemenuhan kebutuhan hidup dan keinginannya, manusia tidak pernah dikekang oleh Allah, manusia dibolehkan menikmati kehidupan dunia dengan segenap isinya. Hanya saja, memang ada batasan halal haram yang menjadi kendali dalam berbuat. Agar kebutuhan dan keinginan manusia tadi terpenuhi secara adil dan aman, perlu adanya institusi yang siap menjalankan seluruh aturan Allah. Tentu, hanya Islamlah yang bisa menjawabnya.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar