Marak Geng Motor, Potret Buram Kehidupan Sekuler Kapitalis


Oleh : Gyan Rindu (Pegiat Literasi)

Polisi menembak dua anggota geng motor yang diketahui membacok seorang mahasiswa di Cimahi, Jawa Barat. Mereka melakukan aksinya sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Mereka terbukti melakukan tindak kejahatan jalanan dengan membacok AR (19) di Jalan Pesantren tepatnya di RT 03/16, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Senin (23/1/2023). Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, polisi terpaksa melakukan penembakan karena pelaku melawan saat ditangkap. (kompas[dot]com, 2023/02/09)

Geng motor kembali meresahkan masyarakat. Banyak korban berjatuhan dari aktivitas geng motor ini. Tidak hanya mengalami luka, namun juga ada yang meregang nyawa. 

Geng motor yang sebagian besar anggotanya adalah anak muda adalah salah satu bentuk kegagalan pendidikan. Mereka tidak merasa bersalah atas tindakan kriminal yang mereka lakukan. Alih-alih merasa bersalah, mereka malah merasa keren dan bangga atas perbuatannya. Hal ini diakibatkan karena pola pikir mereka yang salah, dan lingkungan pergaulan yang tidak sehat.

Kebebasan adalah salah satu penyebab pergaulan yang semakin meresahkan. Dimana anak-anak bebas mengakses informasi. Baik itu informasi yang benar atau salah, yang positif atau negatif, yang bermanfaat atau tidak bermanfaat. Semua dengan mudah dapat diakses. Kurangnya pengawasan orangtua, dan kurangnya peran guru untuk mendidik mereka, membuat pergaulan mereka tidak terkontrol. Sehingga mereka dengan mudah meniru atau melakukan hal-hal berdasarkan apa yang mereka baca, atau situs-situs yang mereka lihat.

Sistem Kapitalis yang menyengsarakan dan menekan masyarakat, membuat orangtua kurang mengawasi pergaulan dan tontonan anak. Orangtua dibuat sibuk mencari nafkah karena beban dan tuntutan di Sistem Kapitalis yang berasaskan materi semata. 

Guru sebagai pendidik pun tidak bisa bergerak dan melakukan banyak hal. Banyak dari mereka yang akhirnya dilaporkan karena berusaha mendidik siswa siswinya dengan tegas.

Beberapa kasus dari siswa dan siswi yang bahkan berani memaki, mencaci, mengumpat kepada guru mereka. Sedangkan guru tidak berani menegur dikarenakan terjerat oleh hukum yang dibuat di Sistem Kapitalis ini. Sehingga semakin rusaklah generasi ini. Tidak heran jika mereka akhirnya mampu bergabung dengan geng-geng motor dan melakukan tindakan-tindakan kriminal.

Sistem Kapitalis adalah inti dari berbagai permasalahan di negeri ini. Sadar atau tidak, kekuasaan dan uang adalah pemilik segalanya. Pergaulan yang semakin merusak generasi muda saat ini, ekonomi semakin mencekik, kasus-kasus korupsi yang semakin menjamur, kasus-kasus kriminal, pelecehan yang semakin marak. Itu semua karena Sistem Kapitalis yang dibuat dan dikendalikan oleh manusia. Sehingga hukum dibuat sesuai keuntungan segelintir golongan. Hukum milik dia yang berkuasa dan beruang tanpa ada batasan.

Melihat fakta yang ada serat akibat yang ditimbulkan oleh sistem sekarang, seharusnya kita bisa berpikir solusi apa yang terbaik untuk saat ini. Tidak ada yang lain. Sistem Islam satu-satunya jalan keluar untuk setiap masalah. Karena Sistem buatan manusia terbukti gagal. Bukan menjadikan lebih baik, justru lebih buruk dari berbagai sisi.

Tapi lagi-lagi banyak yang menolak sistem Islam. Mereka terpengaruh oleh opini-opini yang terus digaungkan untuk membuat agar sistem Islam terlihat seperti momok yang menakutkan. Hal tersebut terjadi karena para penguasa tidak mau kehilangan kekuasaan, jabatan, dan kekayaan yang mereka sudah dapatkan di sistem Kaptalis ini. Dengan sistem kapitalis para penguasa bisa terus mengeruk pundi-pundi uang, kekuasaan yang lebih, dan jabatan yang tinggi. Serta mereka dapat memonopoli apapun dengan kekusaan mereka.

Diterapkannya sistem Islam, apa yang mereka dapatkan akan runtuh dengan sekejap. Begitu pula dengan orang-orang yang gemar melakukan maksiat, kejahatan, bahkan kriminalitas. Dengan hukum dan sanksi yang ada di sistem Islam, mereka khawatir tidak dapat melakukan maksiatnya, kejahatan, dan kriminalitas yang mereka inginkan. 

Islam menempatkan sesuatu pada tempatnya. Keadilan, keamanan, hukum, semua pada tempatnya. Islam lebih mementingkan kesejahteraan rakyat, lebih mementingkan keadilan dan keamanan untuk rakyat. Dan dengan penerapan sistem Islam, pergaulan anak tidak perlu dikhawatirkan. Karena hukum-hukum dalam islam, membatasi setiap pergaulan anak agar tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak seharusnya. 

Islam juga menghukum sesuai dengan berat kejahatan yang telah dilakukan. Sehingga mereka yang bertindak kriminal mampu mendapat penghapusan dosa sekaligus efek jera bagi diri dan orang lain yang melihatnya. Begitulah Islam mengaturnya untuk keamanan kita semua.

Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara zalim, maka sungguh, Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya, tetapi janganlah walinya itu melampaui batas dalam pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan.” (QS. Al–Isra’: 33).

Wallahu a'lam bisshowwab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar