KHUTBAH JUM'AT : WAJIB BERSIKAP TEGAS TERHADAP YAHUDI ISRAEL


KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى  
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ شَهِيْدًا عَلَيْهِمْ مِّنْ اَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيْدًا عَلٰى هٰٓؤُلَاۤءِۗ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ ‏
(QS an-Nahl [16]: 89)


Alhamdulillah, kita masih dipertemukan dengan Jumat mulia,  di tempat mulia, bersama dengan orang-orang yang insyaallah dimuliakan oleh Allah subhanahu wa taala. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada junjungan alam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Tak henti-hentinya, khatib mewasiatkan kepada kita semua, bertakwalah kepada Allah. Taati perintah-Nya, jauhi larangan-Nya. Jadilah hamba Allah yang sejati yang berpegang teguh kepada tali agama-Nya, dan tidak tergoda untuk keluar dari jalan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, 
Tak lama lagi, kesebelasan negara Israel akan datang ke Indonesia. Meski tak punya hubungan diplomatik, PSSI akan menyambut dan melayani timnas tersebut dengan baik. 

Sungguh, ini adalah bencana. Ingat, Israel adalah penjajah dan perampas tanah Palestina dari tangan kaum Muslim. Baru-baru ini, entitas Yahudi Israel melalui tentara dan pemukim Yahudi kembali melakukan agresi menyerang penduduk Palestina. Serangan itu entah ke berapa kalinya dilakukan.

Alasan bahwa oleh raga tidak selayaknya dikaitkan dengan politik hanyalah alasan yang dicari-cari. Pasalnya, sudah sering sekali even olah raga dikaitkan dengan politik. Bahkan pada even tingkat dunia seperti Olimpiade dan Piala Dunia, atlet Rusia, misalnya, ditolak untuk ikut Olimpiade karena agresi Rusia terhadap Ukraina. Sebelumnya, Rusia dilarang ikut even sepak bola Piala Dunia juga karena alasan yang sama. 

Semestinya, negeri ini yang merupakan negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia dapat menunjukkan sikap solidaritas terhadap Palestina dan warganya. Negeri ini mestinya mendesak FIFA untuk memperlakukan Israel seperti perlakuan mereka terhadap Rusia, dan menolak Israel untuk ikut even Piala Dunia U-20 Mei mendatang. 

Di sisi lain, ini menunjukkan dengan jelas dan gamblang sikap hiprokit masyarakat internasional, Barat dengan gembongnya Amerika dan PBB, serta lembaga-lembaga internasional termasuk FIFA. Sikap mereka terhadap agresor hanyalah mengikuti kepentingan mereka. Tidak ada standar kebaikan dan keadilan yang baku bagi mereka. Satu-satunya standar adalah kepentingan mereka. 

Apa yang dilakukan Yahudi Israel atas Palestina dan warganya serupa dengan yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina, bahkan lebih buruk dan jahat. Namun, terhadap Rusia sikap keras dan sanksi-sanksi riil dijatuhkan, sedangkan terhadap Israel tidak. 

PBB dan masyarakat internasional juga mandul dan melempem terhadap agresi Israel. Benar, sudah puluhan Resolusi PBB dikeluarkan terhadap Israel. Namun, semua itu dilanggar oleh Israel tanpa ada sanksi sedikit pun yang diberikan PBB dan masyarakat internasional atas Israel.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Islam memberikan tuntunan yang sangat jelas untuk menyikapi agresor dan penjajah Israel yang memerangi kaum Muslim. Bukan dengan sekadar mengutuk Israel dan memberikan bantuan termasuk dana kepada warga Palestina yang menjadi korban. Memberikan bantuan dan menolong para warga Palestina yang menjadi korban juga merupakan perkara yang baik dan diperintahkan oleh syariah. Namun, semua itu tidak cukup untuk menghentikan dan melenyapkan kejahatan itu dan melindungi kaum Muslim secara sempurna. 

Sikap yang semestinya adalah memerangi siapapun yang memerangi kaum Muslim. Allah subhanahu wa taala memerintahkan:
وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا
Perangilah oleh kalian di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah kalian melampaui batas... (TQS al-Baqarah [2]: 190).

Allah subhanahu wa ta’ala juga memerintahkan untuk mengusir mereka yang mengusir kaum Muslim:
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ
Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah [2]: 191).

Maknanya, Allah subhanahu wa taala memerintahkan agar kaum Muslim mengambil kembali tanah atau wilayah yang semula milik mereka, yang dirampas dan dicaplok oleh musuh mereka. Allah subhanahu wa taala juga memerintahkan agar kaum Muslim mengusir perampas dan pencaplok itu. 

Itulah sikap dan balasan yang seharusnya diwujudkan oleh kaum Muslim terhadap agresor dan perampas tanah kaum Muslim. Ingatlah, semua itu menjadi kewajiban kaum Muslim, bukan hanya penduduk  Palestina saja. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan... (TQS al-Anfal [8]: 72).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Ketahuilah, untuk menghentikan kejahatan dan eksistensi Israel itu secara total haruslah dengan jihad fi sabilillah. Kita wajib memerangi musuh yakni Israel. Wajib mengusir mereka. Inilah solusi yang disyariatkan oleh Allah subhanahu wa taala. 

Ini tidak mungkin lahir dari para pemimpin dan penguasa yang sedari awal tidak mengkhidmatkan diri mereka dan kekuasaan mereka untuk Islam dan kaum Muslim. Solusi ini juga mustahil lahir dari negara-negara bangsa yang sudah terbukti gagal bahkan sekadar untuk menunjukkan solidaritas terhadap kaum Muslim. Sebabnya jelas, sekat kebangsaan dan nasionalisme telah benar-benar menghalangi aksi solidaritas yang sesungguhnya.

Karena itu, solusi dan yang dibutuhkan oleh kaum Muslim, termasuk untuk menyelesaikan persoalan Israel itu adalah adanya sosok seperti Khalifah al-Mutashim Billah yang segera mengerahkan tentara untuk memenuhi permintaan tolong seorang Muslimah yang dianiaya oleh tentara Romawi. 

Yang dibutuhkan saat ini adalah kekuasaan dan negara yakni Khilafah yang sedari awal dibangun di atas dasar akidah Islam, dikhidmatkan untuk menerapkan syariah serta melindungi Islam dan kaum Muslim. 

Dengan kata lain, yang dibutuhkan kaum Muslim saat ini adalah adanya sosok Khalifah dan Khilafah ar-Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian. Keduanya wajib diwujudkan kembali oleh kaum Muslim saat ini. Selain untuk menunaikan kewajiban syariah, adanya Khilafah juga sebagai solusi menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi kaum Muslim. []

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم




KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar