Oleh : Nurul Hariani, S.Pd. (Aktivis Dakwah dan Pendidik)
Palestina, Negeri yang memiliki banyak kisah perjuangan para ulama pewaris para nabi, dan salah satu kiblat pertama ummat islam berada di sana. Dan salah satu kota suci setelah mekkah dan madinah. Wajar jika tempat yang mulia banyak yang tetap ingin mempertahankan nya. Namun lagi lagi palestina tidak lagi mendapatkan kebebasan, pasalnya Israel terus membombardir dengan terus mencekap warga sipil palestina dengan menyerang dengan rudal rudal mereka.
Rudal Israel menghantam sebuah gedung di permukiman Kafr Sousa di pusat Kota Damaskus, Suriah pada Minggu (19/2) dini hari dan menewaskan lima orang, menurut keterangan sejumlah saksi dan pejabat. Serangan terarah dan jarang terjadi itu merusak beberapa bangunan di distrik padat penduduk dekat alun-alun Omayyad di jantung Ibu Kota Suriah. Di wilayah itu, gedung-gedung keamanan bertingkat berada di dalam lokasi-lokasi permukiman. Seorang pejabat kepolisian mengatakan kepada media pemerintah bahwa ada beberapa korban tewas dan terluka.
Mengutip sumber militer, media pemerintah Suriah mengatakan Israel melancarkan serangan udara yang menarget beberapa wilyah di ibu kota setelah tengah malam. Serangan itu menewaskan lima orang, menyebabkan 15 warga sipil luka-luka, dan merusak beberapa gedung hunian. “Serangan itu mengakibatkan kerusakan pada beberapa rumah warga sipil dan kerugian material terhadap sejumlah permukiman di Damaskus dan sekitarnya,” kata militer Suriah dalam pernyataannya. Hampir satu dekade, Israel melancarkan serangan udara terhadap pengalihan senjata yang diduga disponsori Iran dan pengerahan personel di negara tetangga Suriah. Para pejabat Israel enggan mengakui bertanggung jawab terhadap operasi tertentu.
Palestina adalah milik kaum muslimin, sejak Allah subhanahu wa ta'ala menyatukan negeri ini dengan Baitullah al Haram, ketika meng-isra’-kan Rasul-Nya dari Masjid Al Haram menuju Masjid al-Aqsha. Firman Allah QS. Al Isra’[17]; 1 :
سُبۡØَٰÙ†َ ٱلَّØ°ِÙŠٓ Ø£َسۡرَÙ‰ٰ بِعَبۡدِÙ‡ِÛ¦ Ù„َÙŠۡÙ„ٗا Ù…ِّÙ†َ ٱلۡÙ…َسۡجِدِ ٱلۡØَرَامِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ ٱلۡÙ…َسۡجِدِ ٱلۡØ£َÙ‚ۡصَا ٱلَّØ°ِÙŠ بَٰرَÙƒۡÙ†َا ØَÙˆۡÙ„َÙ‡ُÛ¥ Ù„ِÙ†ُرِÙŠَÙ‡ُÛ¥ Ù…ِÙ†ۡ Ø¡َايَٰتِÙ†َآۚ Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُÛ¥ Ù‡ُÙˆَ ٱلسَّÙ…ِيعُ ٱلۡبَصِيرُ Ù¡
“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya Muhammad pada suatu malam dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran kami. Sesungguhnya Dia Maha mendengar dan maha melihat”.
.
Sebenarnya masalah Palestina telah dirancang oleh orang-orang kafir sejak lama, dengan mendirikan negara Israel di jantung wilayah Turki Usmani/Khilafah Ustmaniyah. Tujuannya adalah menghancurkannya, dan memecah belahnya menjadi negeri-negeri kecil yang tak berdaya, dan senantiasa menghalangi kebangkitan kaum muslimin untuk meraih kejayaannya kembali. Sebagaimana dikatakan tokoh Inggris saat menyambut pendirian negara Yahudi yang diupayakan Gerakan Zionis yang didirikan oleh Theodore Hertzl tahun 1896 M. Lord Cambel sebagai tokoh Inggris menyatakan: “Di sana terdapat satu bangsa yang saling berhubungan, tinggal di seputar Teluk. Bahasa mereka satu, agama mereka satu, tanah mereka saling berhubungan dan dulu bergabung (jadi satu), dan harapan mereka juga satu. Hari ini mereka berada di bawah kekuasaan kita, tetapi ia mulai menggeliat. Lalu apa yang akan terjadi pada kita jika ia bangun dan menjadi raksasa? Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk memastikan pengikatan bangsa ini dengan mengadakan negara di tengah-tengah mereka, yang nanti menjadi teman kita dan menjadi musuh bagi penduduk wilayah itu, dan Negara itu menjadi kekuatan yang menusuk raksasa tidur itu setiap kali ia hendak bangun”.
Selanjutnya masalah Palestina muncul sebagai masalah politik sejak tahun 1916 M, ketika wilayah Turki Utsmani dibagi-bagi diantara negara Eropa, khususnya antara negara Perancis dan Inggris-sebagai negara adidaya waktu itu) dengan perjanjian Sax-Picot, dilanjut perjanjian Balfour. Kedua negara lalu memberikan bantuan harta, senjata dan bantuan lainnya bagi berdirinya negara Israel tersebut.
Perkembangan berikutnya agar terjaga dan terjamin kepentingan AS di Timur-Tengah, AS ikut memberi saham yang cukup besar terhadap eksistensi negara Israel. Sehingga tidak heran jika berbagai kecaman terhadap Israel–hanya sekadar kecaman–mengalir. Namun, seperti biasa, kecaman itu segera lenyap ditelan waktu. Karena memang dari lahirnya Israel dipelihara AS. Perhatikan betapa kompaknya Israel dan AS saat menyalahkan Palestina pada Mei 2018.
Sejak pendudukan Israel atas Palestina, Israel merampas tanah Palestina sehingga semakin lama wilayah Palestina semakin sempit. Disamping itu serangan Israel telah menciptakan neraka bagi Palestina. penduduknya banyak yang telah gugur, dan sisanya semakin menderita. Sejak tahun 1938 sampai sekarang, terus saja terjadi serangan brutal Israel ke Palestina. Ribuan orang yang syahid, luka-luka dan kehilangan tempat tinggal.
Permasalahan Palestina adalah bukan sekedar permasalahan kemanusiaan, yaitu tidak terpenuhinya hak-hak penduduk Palestina. Tapi akar permasalahan di Palestina adalah perampasan tanah Palestina (tempat suci kaum muslimin: Masjid al-Aqsha. QS. Al Isra’[17]; 1) oleh Yahudi. Selanjutnya Zionis Israel meminta tanah Palestina dibagi dua wilayah yaitu negara Israel (perampas) dan Palestina. Adapun tujuan didirikan negara Israel oleh Inggris adalah untuk menjamin kepentingan Inggris yang disusul oleh Amerika Serikat di Timur Tengah, menghancurkan Turki Usmaniyah (Khilafah Ustmaniyah) dan menghalangi tegaknya kembali sistem pemerintahan negara raksasa tersebut.
Dengan mengkaji latar belakang pendudukan Israel atas Palestina dan mengkaji solusi yang yang telah diberikan selama ini, maka tidak ada solusi lain kecuali kaum muslimin wajib berjuang membebaskan Palestina dan bersatu, bersungguh-sungguh menegakkan kembali institusi Islam yang dulu menaunginya, yaitu Khilafah.
Mengapa demikian, karena terbukti solusi moderat atau jalan tengah, adanya dua negara berdampingan secara damai tidak akan pernah terwujud. Lihatlah betapa biadabnya pembantaian yang dilakukan oleh Israel. Lihatlah perampasan wilayah yang dilakukan Israel, betapa luasnya dan semakin meluas. Sementara semakin sempit wilayah Palestina. Apalagi solusi kecaman dan resolusi. Sudah berapa kecaman dan resolusi yang diveto negara Dewan Keamanan Tetap PBB? Masihkah kita berharap solusi yang tidak solutif?.
Hanya Khilafahlah yang telah melindungi Palestina hampir 13 abad (1280 tahun). Palestina dibebaskan Khalifah Umar ibn Khathab tahun 636 M. Karenanya tentu Khilafahlah yang akan melindunginya kembali, mempertahankan seluruh wilayah/tanah kaum Muslim. Rasulullah ï·º telah bersabda:.
Ø¥ِÙ†َّÙ…َا اْلإِÙ…َامُ جُÙ†َّØ©ٌ ÙŠُÙ‚َاتَÙ„ُ Ù…ِÙ†ْ ÙˆَراَئِÙ‡ِ ÙˆَÙŠُتَّÙ‚َÙ‰ بِÙ‡ِ
Sesungguhnya Imam (Khalifah) adalah laksana perisai; orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya (HR Muslim).
Wallahua’lam Bishowab...
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar