Eksistensi Berujung Maut


Oleh: Eli Yulyani (Ummahat Peduli Umat)

Seorang perempuan di Leuwiliang, Kabupaten Bogor ditemukan tewas dengan kondisi leher menggantung di sebuah tali. Korban tersebut tewas saat membuat konten candaan gantung diri di hadapan temannya via video call.

Kemajuan teknologi saat ini sering kali disalahgunakan. Tuntutan gaya hidup  menjadi pemicu seseorang terutama kaum muda yang tidak mau kalah saing. Hal tersebut mereka lakukan meskipun dalam hal yang tidak terpuji bahkan muncul dari taraf berfikir yang rendah. Mereka rela melakukan hal-hal yang tidak bernilai bahkan merugikan dirinya demi mendapatkan pengakuan.

Jika tidak melakukannya, mereka takut tidak diakui atau dikeluarkan dari lingkungan pertemanan. Hal itu membuat mereka rela melakukan hal apapun demi mendapatkan pengakuan. 

Minimnya edukasi, pengawasan dari rumah, serta peran negara dalam membina generasi muda, menjadi salah satu penyebab kegagalan berfikir generasi muda masa kini. Mereka yang seharusnya berlomba dalam meraih kesuksesan dalam bidang keilmuan, malah terbawa arus ide ide konyol yang membahayakan masa depan hingga nyawa.

Penyebab utama dari semua permasalahan remaja ini adalah tidak adanya kehidupan Islam, di tengah-tengah mereka. Tak ada lagi kehidupan diterapkannya Islam secara kaffah. Islam hanya dipandang sekadar agama yang mengatur ibadah dan akhlak saja. 

Pemuda yang seharusnya menjadi tonggak peradaban Islam, menjadi rusak dengan sistem sekuler. Keluarga yang seharusnya sebagai benteng tidak bisa kini tak mampu melindungi. Pendidikan yang rusak dengan kurikulum yang gonta-ganti, tidak menciptakan generasi yang bertakwa dan berakhlak mulia. Pergaulan sudah rusak, belum lagi  ketidakpedulian terhadap aturan agama. Juga kemajuan IPTEK yang membuat seseorang bisa mengakses apapun. 

Sistem Islam berperan mendukung lahirnya generasi emas Islam dengan aturan Islam yang tegas, adil, dan mengayomi masyarakat. Dengan dukungan pendidikan berlandaskan aqidah Islam, jaminan dan fasilitas pendidikan, berorientasi terbentuknya kepribadian Islam yang kuat, kokoh dan berpengaruh sebagai pemimpin ditengah masyarakatnya. 

Sudah sepantasnya, perbuatan seorang muslim senantiasa terikat oleh hukum syara' dan menyadari tujuan kehidupan di dunia ini adalah untuk kemuliaan Islam.

Menjadi generasi muslim yang terus berjuang untuk mengembalikan kehidupan islami yang menyeluruh di tengah gerusan kapitalis. Mengembalikan kehidupan yang islami,  yaitu dengan kembali pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, berjuang menegakkan syariat nya Allah, supaya kehidupan kita dimuliakan dan penuh keberkahan.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar