Oleh: Astriani Lydia,S.S
Baru-baru ini beredar video amatir tawuran pelajar di Pondok Gede Bekasi. Hal ini sangat menyedihkan, terlebih terjadi di bulan suci Ramadhan. Peristiwa yang melibatkan puluhan remaja tersebut menandakan bahwa Ramadhan tidak bermakna istimewa bagi mereka. Melihat dengan mudahnya mereka menghilangkan nyawa seseorang yang menjadi lawannya, memberi predikat orang yang meninggal saat tawuran sebagai pahlawan, adalah bukti jauhnya generasi saat ini dari pemahaman Islam yang benar. Bisa dibayangkan jika banyak remaja muslim di negeri ini memiliki pemikiran yang sama seperti tadi, maka bisa dibayangkan nasib bangsa ini dengan mental generasi yang rusak.
Pentingnya Peran negara Membasmi Tawuran
Aksi tawuran yang terjadi berulang kali sejatinya menggambarkan kondisi remaja yang sakit. Bagaimana tidak, bahkan bulan Ramadhan yang mulia pun tidak menghentikan perilaku buruk mereka. Sungguh kondisi ini membuat miris mengingat potensi pemuda yang begitu besar bagi keberlangsungan sebuah peradaban.
Tawuran merupakan aksi kriminal, sehingga negara perlu memberikan sanksi tegas dan solusi yang mendasar agar tidak terjadi berulang kali. Pemerintah pun harus menata ulang sistem pendidikan yang ada agar betul-betul membentuk generasi yang memiliki pemikiran dan kepribadian yang baik. Yang tidak hanya memikirkan dunia, mementingkan hawa nafsu, dan bermental budak sehingga hanya materi atau keuntungan yang ada di benaknya. Maka ini akan terbentuk dan terlaksana jika pemerintah serius memikirkan nasib generasi bangsa.
Edukasi terus menerus serta pembinaan yang intensif juga sangat penting diberikan kepada para remaja dan juga para orang tua. Penanaman keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW juga harus diintensifkan baik di dalam lingkungan keluarga maupun diluar lingkungan keluarga, agar terbentuk pribadi dan lingkungan masyarakat yang bertakwa yang takut akan dosa dan hisab hari akhir. Maka negara berperan penting untuk tegas melaksanakan hal ini sehingga tercipta keamanan dan ketentraman di negeri ini khususnya saat beribadah. Seperti saat ini, jangan sampai kekhusyuan dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan terganggu dengan ulah para remaja yang tawuran. Maka di bulan Ramadhan yang mulia ini marilah kita berbenah diri dengan lebih giat mengkaji dan menyampaikan Islam. Agar terbentuk pemikiran dan kepribadian yang benar di tengah-tengah masyarakat terutama para pelajar, sehingga berkah Ramadhan dapat dirasakan oleh semua. Wallahu a’lam bishshawab.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar