Fungsi Masjid Zaman Rasulullah SAW VS Zaman Now


Oleh : Ummu Akbar (Anggota Lingkar Studi Muslimah Bali) 

Pada umumnya semua orang tahu bahwa masjid merupakan tempat peribadatan umat Islam. Akan tetapi sebagian besar umat Islam mungkin belum tahu, apa fungsi masjid yang sebenarnya.

Pada zaman Rasulullah SAW masjid digunakan sebagai pusat berbagai macam kegiatan umat, mulai digunakan sebagai tempat peribadatan, tempat pertemuan dan bermusyawarah, tempat kegiatan sosial, tempat pelayanan medis dan kesehatan, tempat dakwah dan madrasah/kegiatan menuntut ilmu, tempat latihan dan mengatur strategi perang, serta digunakan sebagai tempat melakukan kegiatan politik, yaitu mengurus urusan ummat dengan islam.

Berbeda halnya dengan fungsi Masjid di "Zaman Now" yang menganut sistem kapitalis sekulerisme, masjid hanya digunakan sebagai tempat peribadatan dan sebagian kecil kegiatan umat saja.  Adanya kekhawatiran terpecah belahnya umat akibat masjid digunakan sebagai tempat kegiatan politik, muncul karena lemahnya pemahaman umat akan politik yang hanya membatasi dalam politik praktis, sebagaimana juga yang diamalkan oleh partai - partai politik hari ini.

Ancaman terpecah belahnya umat sejatinya sudah muncul sejak partai politik yang mengklaim dirinya adalah partai Islam bukan lagi sebagai partai islam ideologis. Umat hakekatnya sudah terpecah belah ketika partai politik politik yang mengklaim dirinya partai islam hari ini hanya mengejar kepentingan pribadi dan kepentingan golongan, bukan kepentingan umat secara keseluruhan. 

Selama negeri tercinta ini masih menerapkan sistem kapitalis sekulerisme, maka fungsi masjid akan semakin sempit, tidak sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah SAW dimana masjid menjadi tempat berbagai kegiatan untuk kepentingan umat dan negara. Sehingga sudah saatnya kita kembali menyadarkan ummat pentingnya mengembalikan fungsi masjid sebagaimana yang pernah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW.

Wallahu a'lam bishshawab




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar