Oleh: Lindawati (Jembrana-Bali)
Pemilu akan segera dimulai. Euphoria semakin terasa. Dukungan dari kubu satu dan kubu lainnya di setiap partai semakin ditampakkan terang-terangan. Para politisi suda mulai melakukan peninjauan ke daerah pelosok untuk mencari simpati dan suara terbanyak dengan melakukan segala cara agar dapat memilih calon legislatif yang diusungnya.
Dengan adanya pemilu, janji-janji manis mulai diucapkan oleh para calon kandidat, sehingga dapat membuat para warga terbius dan terpana hingga mau berjanji untuk memilih calon tersebut.
Secara global, terutama di Indonesia, kehidupann masyarakat sedang tidak baik-baik saja. Keamanan warganya masih terancam, serangan dari OPM dan KKB belum kunjung usai, kemiskinan meningkat, kesenjangan pendidikan dan layanan kesehatan nampak jelas, pembangunan besar-besaran hanya dinikmati oleh orang berduit, begitu seterusnya.
Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia yang menginginkan perubahan dalam kepemimpinan yang adil dan amanah harus dengan cara berpegang teguh pada petunjuk sesuai isi Al-Quran. Allah telah menetapkan sekumpulan aturan di dalam Al-Quran. Bahkan ditegaskan di dalamnya tanda-tanda dan penyebab penderitaan umat manusia yakni ketika mereka berpaling dari ajaran Allah dan Al-Quran.
Oleh karena itu, sebagai umat muslim jangan lagi berharap pada pemilu. Karena pemilu adalah cara sistem kapitalisme melanggengkan kedudukan atas kaum muslim. Kaum muslim akan semakin tertindas jika masih bertahan di alam kapitalis. Umat harus sadar bahwa mereka akan sejahtera jika berada di bawah naungan sistem Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar