Rumah Bukan Hanya Kebutuhan Milenials Saja


Oleh : Ummu Zalfa

Rumah ku surga ku, begitulah semboyan dan harapan bagi setiap keluarga. Tak perlu yang mewah tetapi nyaman untuk ditinggali dan pasti milik sendiri. Tanpa harus pusing memikirkan cicilan setiap bulan atau tahunnya. Tapi sungguh amat disayangkan di negeri yang katanya bukan lautan tapi kolam susu, kail dan jala cukup menghidupi ini terdapat fakta yang sangat kebalikannya. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan ada 81 juta generasi milenial yang belum memiliki hunian atau rumah. Rata-rata rentang usianya di bawah 40 tahun dengan status berbeda-beda..

58% penduduk Indonesia yang hari ini di bawah 40 tahun dan juga tadi sudah disampaikan 81 juta generasi milenial dengan status yang berbeda, ini data dari Kementerian PUPR belum mendapatkan fasilitas rumah," ungkap Erick kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan hunian bagi milenial Perumnas, Depok, Kamis (13/4/2023).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam menyediakan hunian bagi generasi milenial yang terintegrasi dengan moda transportasi umum. Erick mengatakan hal ini selaras dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait adanya keterbatasan tanah di Indonesia.

Erick pun telah mendorong kolaborasi sejumlah BUMN seperti Perumnas, KAI, BTN, PLN, PTPP, dan Adhi Karya, dengan Kementerian PUPR untuk membangun hunian milenial yang terintegrasi dengan moda transportasi umum. Erick meyakini hunian milenial terintegrasi menjadi solusi dalam menekan penggunaan kendaraan pribadi.

Hingga saat ini, Erick katakan, BUMN telah merampungkan tujuh lokasi hunian terintegrasi senilai Rp 5 triliun dengan 8.348 unit. Erick menyampaikan 65 persen dari total unit telah ludes terjual, yang mana 41 persen pembeli merupakan generasi milenial.

Selain di Depok, Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Karawang, Erick menyebut hunian milenial terintegrasi juga akan kembali diluncurkan di Klender, Jakarta Timur, setelah lebaran.

Walaupun pemerintah sudah merencanakan segala upaya untuk memenuhi kebutuhan rumah para kaum milenials. Nyatanya kebutuhan rumah bukan hanya untuk kaum milenial. Rumah adalah kebutuhan dasar semua orang. Belum terpenuhinya rumah ada banyak faktor salah satunya adalah harga rumah yang mahal. Tidak sebandingkan perkapita rakyat indonesia.

Inilah sistem kapitalis, kebutuhan rumah menjadi kebutuhan individu. Sedangkan Islam memandang kebutuhan rumah adalah kebutuhan pokok masyarakat yang menjadi tanggung jawab negara. Keberadaan rumah sangat penting bagi keberlangsungan hidup sebuah keluarga. Karna peradaban dunia yang baik di mulai dari sebuah rumah yang bahagia dengan politik dan ekonomi Islam yg kaffah





Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar