Rumah Bukan Kebutuhan Milenial Saja


Oleh : Rismawati 

Dilansir dari CNBC Indonesia disebutkan bahwa kalangan milenial disebut-sebut mengalami kesulitan untuk memiliki rumah sendiri. Terdapat dua hal yang menjadi faktor utamanya, yakni harga rumah yang sudah sangat tinggi dan pendapatan milenial yang tidak mencukupi untuk membeli rumah.

Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR Fitrah Nur mengatakan pada dasarnya tidak sulit bagi kalangan milenial untuk mendapatkan rumah. Paling penting adalah adanya kemauan terlebih dahulu, sebab pemerintah sudah memberikan fasilitas khusus agar generasi ini bisa membiayai kepemilikan rumahnya.
"Sampai sekarang itu program rumah subsidi masih ada, sudah beberapa tahun," kata Fitrah dalam Investime, Rabu (26/8/2021)

Saat ini banyak kaum Milenial yang menjadi generasi sandwich. Disamping kebutuhan diri, mereka juga harus memenuhi kebutuhan orang tua dan keluarga. Tentu kondisi ini membuat anak muda harus pintar-pintar mengatur keuangan untuk menabung agar bisa membeli rumah impian. Belum lagi dengan adanya himpitan perekonomian, mulai dari ancaman inflasi atau kenaikan harga hingga ancaman tingginya suku bunga.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan generasi milenial sulit untuk memiliki rumah sendiri, diantaranya :
1. Gaya Hidup 
Milenial dicap sebagai generasi yang paling boros. Mereka cenderung memiliki gaya hidup konsumtif. Para milenial juga tak pandai lebih memilih membelanjakan dananya untuk hal-hal yang bersifat kesenangan semata.

2. Pekerjaan Tidak Menetap 
Generasi milenial tidak punya penghasilan tetap, lebih sulit untuk memenuhi persyaratan dalam membeli rumah KPR.

3. Harga Terlampau Mahal 
Mahalnya hanya lahan, bunga kredit pemilikan rumah ( KPR) di Indonesia masih sangat tinggi suku bunga tinggi ini disebut-sebut menjadi penyebab rumah makin sulit digapai.


Tanggung Jawab Negara

Negara Islam yang menjadikan rakyat sebagai fokus kerjanya. Artinya seluruh kebijakan memang dibuat semata untuk kemaslahatan umat, termasuk memenuhi kebutuhan papannya.

Pertama : Negara adalah pihak yang paling bertanggung dalam memenuhi seluruh kebutuhan asasi umat, termasuk rumah. Rasulullah Saw mencontohkan pada kita saat mula hijrah dari Mekkah ke Madinah. Beliau mengurusi tempat tinggal kaum Muhajirin, karena kaum Muhajirin berhijrah tanpa membawa harta.

Kedua : Prasyarat hunian harus layak, nyaman, syar'i (harus mampu menutupi aurat perempuan), harga terjangkau, kredit tanpa bunga, bahkan negara memberi rumah pada fakir miskin.

Ketiga : Sumber pembiayaan rumah di ambil dari kas negara atau baitulmal. Negara tidak boleh mengambil pembiayaan ini dari utang luar negeri, kondisi kas kosong sangat jarang terjadi sebab Baitulmal memiliki sumber pemasukan melimpah.

Oleh karena itu, jutaan Milenial tidak memiliki rumah adalah bukti kegagalan negara kapitalis menyelesaikan urusan rakyatnya. Sistem ini menjadikan negara berlepas tangan dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya. Berbeda dengan Islam seluruh kebijakan bermuara kepada kemaslahatan umat.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar