Hanya Islam yang Mampu Mengubah Kerusakan


Oleh: Nuryanti (Jembrana-Bali)

Kerusakan demi kerusakan yang dialami kaum muslimin terjadi sejak tidak lagi diterapkannya aturan Islam secara kaffah. Institusi tertinggi Islam telah dihancurkan, kaum muslim dijauhkan dari agamanya bahkan membenci sesamanya yang berusaha mengembalikan aturan Islam.

Kerusakan ini sudah merajalela, mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, bahkan mengakibatkan banyak bermunculan tindak kekerasan, kemiskinan, kebodohan, sampai terkikisnya naluri-naluri dari manusia itu sendiri. Seperti naluri beragama, naluri berkasih sayang dan naluri mempertahankan diri sudah tak sejalan dengan fitrahnya.

Semua itu terkikis sedikit demi sedikit karena manusia tidak lagi memperhatikan itu semua. Mereka melakukan atas dasar kemauan sendiri, tidak peduli dengan hukum-hukumnya ataupun pahala dan dosa. Kehidupan di dunia menjadi indikator keberhasilan, hingga melupakan alam akhirat tempat keberhasilan sesungguhnya. 

Adapun kerusakan demi kerusakan yang terjadi saat ini, hanya mampu diperbaiki dengan pandangan masing-masing individu. Kemudian berharap akan mendapatkan perubahan yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Salah satu contohnya adalah dengan mengadakan pesta demokrasi setiap lima tahun sekali. Dengan harapan akan mendapatkan pemimpin baru yang bisa mengayomi masyarakat. Namun nihil, ternyata hasil yang didapatkan di luar ekspektasi. Justru pemimpin yang terpilih lagi-lagi membuat keresahan dan kerusakan.

Oleh karena itu, kerusakan-kerusakan yang terjadi saat ini tidak lain adalah karena sistem yang dijalankan. Ibarat sebuah mobil, jika ingin digunakan sampai tujuan, maka perhatikan kondisi mobilnya. Pastikan semua elemen di dalam mobil berjalan dengan baik dan tidak ada kerusakan apapun. Barulah mencari supir yang handal. Bukan sebaliknya, sehandal-handalnya supir jika mobil yang dikendarainya rusak, maka supir juga akan kewalahan untuk mencari montir. Penumpang juga akan terhambat sampai ke tujuan.

Begitupun dengan pemimpin, bagaimana dia bisa mencapai ke tujuan yang hakiki jika sistem kehidupan yang dipakai masih rusak. Aturan yang dipakai bukan dari Sang Pencipta, melainkan masih pakai aturan manusia. Maka rakyat sebagai penumpangnya juga akan terhambat oleh supirnya yang tidak mematuhi aturan dari Allah swt.

Sesungguhnya kita sebagai makhluk Allah swt., sudah seharusnya wajib taat syariatNya. Yakni mentaati seluruh aturan dan menjauhi laranganNya. Karena kehidupan kita di dunia sejatinya hanya untuk mengharap ridho Allah SWT untuk kebahagiaan di akhirat kelak.

Maka dari itu, untuk mencapai tujuan ataupun perubahan yang hakiki sudah seharusnya kita menerapkan aturan Islam yaitu sistem yang paripurna yang mensejahterakan manusia di seluruh dunia baik yang muslim maupun yang non muslim. Karena untuk mencapai tujuan yang hakiki kita harus menerapkan sistem Islam secara menyeluruh tanpa pilih-pilih lagi.

Allahu a'lam bishawwab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar