Jalanan Rusak, Kok Pengusaha yang Bertindak


Oleh: Ayu

Sudah banyak sekali jalanan yang rusak dan tidak diperbaiki. Sehingga yang bertindak untuk memperbaiki jalan bukanlah pemerintah melainkan pengusaha. Padahal di dalam Islam semua urusan negara adalah tanggungjawab pemimpin. Sedangkan sikap pemimpin saat ini malah melemparkan tanggungjawabnya dan tidak memperdulikan hal-hal yang kecil. Padahal jalan merupakan fasilitas umum yang digunakan masyarakat untuk beraktivitas. Dan jika sampai membahayakan dan menimbulkan banyak korban jiwa dikarenakan rusaknya jalan, maka ini akan menjadi tanggungjawab seorang pemimpin dihadapan Allah Swt. 

Seperti yang terjadi di Jalan Inspeksi Kalimalang di Cibitung yang mengarah ke Karawang. Terdapat jalan rusak yang akhirnya diperbaiki oleh pengusaha kontraktor jalan dan jembatan, Ronald Sinaga. Ia mengaku kesal dengan pernyataan Plt Walikota Bekasi yang ketika ditanya mengenai jalan yang rusak tersebut. Pasalnya beliau mengatakan “bukan wilayah” yang ia pimpin dan melemparkan kepada pemerintah Kabupaten Bekasi. Ronald juga melakukan perbaikan jalan tersebut karena sering dikirimi postingan oleh netizen di sosial media. Hal inilah yang menyebabkan pengusaha tersebut memperbaiki jalan rusak itu sendiri. (Kompas.com 14/07/2023) 

Kasus tersebut jelas menggambarkan betapa penguasa dengan paradigma sekuler kapitalis jauh dari tanggungjawab. Mereka enggan mengurus urusan umat. Mereka hanya ingin bergerak apabila ada manfaat alias keuntungan yang didapat. Berbeda dengan penguasa yang memiliki paradigma Islam. Mereka memiliki tanggungjawab, sebab dorongan akidah. Sehingga mereka memiliki rasa tanggungjawab atas umat yang dipimpinnya. Misalnya seperti kepemimpinan Khalifah Umar bin Khaththab. Pada masa ia memimpin, jangankan manusia, keledai pun diperhatikan. Jangan sampai terpeleset karena jalannya rusak. Dan Umar bin Khaththab berkata, "Demi Allah, jika ada seekor keledai jatuh terperosok dari negeri Irak aku khawatir keledai itu akan menuntut hisab aku di hari kiamat."

Begitulah tampak jelas perbedaan pemimpin di era Kapitas sekuler saat ini dan di era Islam. Pasti kalian merindukan pemimpin di era Islam kan? Yuk kita sama-sama berjuang agar pemimpin itu segera hadir. Allahu Akbar!




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar