Kesehatan untuk Siapa?


Oleh: Serlina (Aktivis Muslimah)

Pembiayaan kesehatan di sistem hari ini sejatinya masih tergolong mahal. Meski sudah ada jaminan negara melalui BPJS kesehatan, tetap saja tidak membantu secara total. Buktinya beban biaya bulanan masih ditanggung oleh pemilik kartu BPJS.

Akar permasalahan kesehatan masyarakat bukan hanya karena penyakitnya, tetapi juga biaya pengobatannya dan fasilitas yang didapatkan selama pengobatan. Yang mendapat subsidi oleh BPJS belum tentu mendapatkan pelayanan dengan kwalitas terbaik, apalagi yang tidak memilikinya, kecuali memang orang-orang berduit yang rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan fasilitas terbaik.

Meskipun sudah membayar setiap bulannya, ternyata BPJS tidak menanggung semua obat dan tindakan kesehatan. Beberapa pelayanan dan obat-obatan harus ditanggung sendiri oleh masyarakat, karena tidak tercakup dalam premi BPJS. Jika ditelusuri lagi, ternyata BPJS ini tidak lebihnya dengan sewa-menyewa uang. Masyarakat yang tidak sakitpun harus tetap membayar iuran BPJS setiap bulannya, pun dengan orang yang sudah meninggal, ternyata jika belum terkonfirmasi maka tetap membayar juga. Inilah kezaliman yang jarang diketahui masyarakat. Mereka mengira membayar BPJS layaknya menabung, padahal itu sama saja dengan berdoa meminta sakit.

Rakyat hanya dijadikan target untuk diperas harta kekayaannya tanpa memikirkan apakah dia miskin ataukah kaya. Maka masalah kesehatan pun bisa jadi ladang untuk mengumpulkan pundi-pundi uang, tanpa memikirkan apakah itu jalan yang halal ataukah haram. Inilah fakta sistem kesehatan ala kapitalisme.

Berbeda halnya dalam sistem Islam yang menetapkan pelayanan kesehatan masyarakat wajib dijamin oleh negara secara gratis. Negara wajib melayani dan bertanggungjawab sepenuhnya dalam meriayah masyarakat. Baik ranah kesehatan ataukah ranah yang lain.

Khalifah tidak akan mengambil hak, keuntungan ataupun memeras rakyat. Khilafah mengolah seluruh sumber daya alam dan harta milik umum untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat. Seperti kekayaan laut, hutan dan gas alam. Dengan begitu, dana negara khilafah akan mampu menjamin kebutuhan-kebutuhan masyarakat baik ekonomi, keamanan, kesehatan ataupun yang lainnya tanpa bingung mencari dana talangan atau utang ribawi.

Oleh karena itu, terwujudnya kesehatan secara menyeluruh untuk semua masyarakat akan benar-benar terealisasi di dalam sistem Islam. Bukan hanya masyarakat muslim saja, tetapi semua insan manusia yang hidup di dalam naungan daulah Islam.

Wallahu a'lam bish showab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar