Tawuran! Kok Bisa Sih?


Oleh: Faiza

"Tongkrongan kami bukan tongkrongan pecundang, pecundang, pecundang. Ayo dong bantai kami kalo elu punya nyali".  Lagu ini pernah viral pada masanya, dari tongkrongan ia dapat menyebabkan tawuran. Aksi tawuran kembali pecah di kawasan Johor Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (22/07/2023). Dua kelompok remaja terlibat aksi saling serang di tengah pemukiman padat penduduk. Selain aksi saling lempar batu dan botol kaca, pelaku tawuran juga membekali diri dengan bambu hingga senjata tajam. Aksi tawuran sengit saat sejumlah peserta tawuran duel senjata tajam. Tawuran berhenti setelah salah satu kelompok kalah dan memilih mundur. Salah seorang warga sekitar mengaku tak mengetahui identitas kedua kelompok tersebut. Pasalnya, lokasi tempat mereka tinggal hanya dijadikan sebagai tempat pertempuran. "Saya juga kurang tau masalah yang dialami dua kelompok tersebut sampai-sampai terjadi tawuran". Warga berharap pihak kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap kelompok remaja yang terlibat aksi tawuran tersebut. Dengan lebih memperketat pengawasan di wilayah tersebut. "Harapan kita kepada pihak kepolisian, sering-sering patroli di tempat yang rawan, karena sangat meresahkan dan warga khawatir akan keselamatan dirinya.

Solusi menurut pandangan Islam adalah ketakwaan individu dan keluarga. Ketakwaan akan mendorong setiap anggota keluarga senantiasa terikat dengan seluruh aturan Islam. Karena itu sangat penting peran orang tua dalam menanamkan pendidikan Islam di tengah-tengah keluarga. Pendidikan Islam mempunyai peran sangat besar dalam membentuk kepribadian Islam yang kokoh. Caranya dengan meletakkan pondasi cara berpikir dan berperilaku berdasarkan keimanan kepada Allah Swt. Kontrol masyarakat juga akan menguatkan ketakwaan individu dan keluarga, caranya dengan menumbuhkan kepedulian sosial dan membudayakan aktivitas amar ma'ruf nahi munkar di tengah masyarakat. Aktivitas amar ma'ruf nahi munkar yang dilakukan secara kolektif akan mampu mencegah terjadinya berbagai kemunkaran dan kejahatan. Penerapan seluruh hukum Islam itu harus dilakukan secara total. Dan hal ini tentu hanya mungkin diwujudkan dalam institusi pemerintahan Islam, yaitu Khilafah 'ala minhaj an-nubuwah. Wallahu a'lam bishshowab.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar