Childfree Sebuah Pilihan, Pada Kepunahan Manusia


Oleh : Ummu Abdan (Aktivis Lisma Bali)

Semua orang punya pilihan hidup masing-masing sesuai dengan latar belakang pandangan yang mendasari. Seperti halnya seorang influenser Gita Savitri yang memilih childfree dengan pasangannya dengan alasan agar bahagia bahkan awet muda. Diapun mengatakan dengan memiliki anak ada rasa khawatir akan jadi beban. Pandangannya menuai pro dan kontra, yanÄ£ membuat jadag maya heboh dengan pandangan ini.Padahal penganut ini bukanlah pertama kali hanya berbeda waktu saja kesiapan untuk memiliki anak.Seperti Cinta Laurapun sebagai artis dan influenserpun setuju dengan ide childfree untuk saat ini dengan alasan masih banyak anak-anak yang terlantar bahkan dapat diadopsi, bahkan dia melihat populasi penduduk dunia yang semakin besar. 

Dua influenser ini sama-sama penganut childfree meskipun berbeda soal fakta saja. Akan tetapi kita tidakboleh mengaminkan keduanya meskipun terlihat bagusnya ide mereka menurut pandangan manusia tentunya namun tidak baik menurut pandangan agama Islam. Sebab justru Islam mendorong manusia memiliki keturunan tentunya melalui pernikahan.Bahkan keturunan adalah fitrahnya manusia dalam melestarikan jenisnya sebagaimana makhluk lainnya. Allah telah menciptakan manusia berpasang pasangan dan memberikan keturunan dari jenis manusia. Allah SWT. berfirman : Surat Asy Syuara Ayat 11 “Dia Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kami dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak berpasang-pasangan (pula). Dan dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Dengan pandangan seperti ini tidak menutup kemungkinan akan menghantarkan pada kepunahan manusia.Fakta dinegara-negara yang tidak mau menikah bahkanpun menikah tapi tidak ingin mempunyai anak seperti Jepang menunjukkan usia produktif mereka mengalami penurunan sehingga jumlah usia menua lebih banyak sehingga justru banyak rumah diJepang kosong tanpa.penghuni sebagaimana dilansir dalam salah satu kanal berita viva.co.id (8/2/2023). Untuk diketahui, Jepang memang sedang mengalami penurunan jumlah penduduk. Seperti dikutip dari situs Japan Times, data pemerintah Jepang pada bulan Mei tahun 2021 lalu menunjukkan bahwa perkiraan populasi anak-anak Jepang telah menyentuh titik terendah setelah melandai selama 40 tahun berturut-turut."Jepang minim pewaris. Lebih dari 9 juta rumah kosong di tahun 2023 diambil negara,” ujar Teguh dilansir dari TikTok  pribadinya teguhtodiro, Rabu 8 Februari 2023. Hal ini menunjukkan kondisi yang tragis bahwa Jepang mengalami persoalan populasi penduduk mereka yang menurun.
Sehingga melihat kondisi seperti ini dampak dari pandangan childfree buah dari faham feminisme sekuler kapitalisme yang memandang kebahagiaan semu yang mengarahkan pada punahnya populasi manusia. Bukan pada kebahagiaan peradaban manusia yang tetap lestari sesuai fitrah penciptaanNya dan hal ini tidak akan ditemukan diera zaman yang katanya modern.

Yang hanya bisa ditemukan dalam sistem Islam bahwa anak adalah salah satu sumber kebahagiaan hakiki, ladang pahala dan estafet kehidupan manusia. Allah SWT. Berfirman Robbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a'yun, waj'alna lilmuttaqina imamaa." Artinya: Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa (QS Al Furqon: 74. Dengan demikian hanya Islamlah satu-satunya agama yang menghantarkan pada kebaikan dan keteraturan hadup manusia bahkan sistem kehidupan yang menyelamatkan manusia dunia maupun diakhirat.

Allahu 'Allam bishowwab




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar