Investasi China Mengokohkan Penjajahan Asing


Oleh: Meilani Sapta Putri

Perayaan kemerdekaan di Bulan Agustus ini hanya euforia sesaat untuk menghibur negara yang tengah sakit. Jika memang benar kita sudah merdeka, harusnya semua rakyat merasakan kebahagiaan, kesejahteraan, aman dan tentram. Nyatanya, masih banyak rakyat Indonesia yang yang kelaparan, miskin, tidak punya penghasilan, tidak bisa mengenyam pendidikan yang layak, kriminal di mana-mana, korupsi merajalela, hutang kian menggunung, dan masih banyak lagi persoalan yang harus dihadapi negeri ini.

Termasuk persoalan investasi asing yang justru sengaja diundang oleh pemerintah agar mereka mau menanamkan modalnya di negeri ini. Tentunya dengan deal-deal keuntungan di kedua belah pihak. Namun keuntungan yang diperoleh Indonesia tidaklah seberapa dibandingkan dampak yang harus kita diterima. Berkat kerjasama dengan para investor asing -termasuk China-, maka Indonesia harus menanggung hutang yang tinggi hingga menembus angka Rp.7.805,19 triliyun (suara.com, 28/7/2023). Sangat fantastis, bukan!

Dikutip dari situs databoks.katadata.co.id, investasi China atau kini disebut Tiongkok, telah menjadi investor ke dua terbesar di Indonesia pada tahun 2022. Posisi investor Tiongkok ini satu tingkat di bawah Singapura. Angka tersebut melonjak 63,92 persen dari tahun sebelumnya. Lonjakan pertama investasi Tiongkok terjadi pada tahun 2016. Peningkatan drastis juga terjadi pada tahun 2019. Adapun pada 2022, Tiongkok tercatat memiliki 1.584 proyek investasi di Indonesia, turun dari 2022 yang sebanyak 1.806 proyek. Di bawah Tiongkok ada Hongkong, Jepang, Malaysia yang juga tergolong sebagai investor terbesar di negeri ini.

Kita lihat, dimana saja sebenarnya investasi itu ditanamkan. Investasi Tiongkok terbesar ada Kalimantan Timur dengan nilai investasi Rp. 864,61 miliar pada kuartal II tahun  2022. Sedangkan total Penanaman Modal Asing (PMA) ke Kaltim adalah Rp. 4,42 triliun (antaranewa.com, 5/1/2023). 

Sementara, pada kuartal I tahun 2023, Bayu Kharisma dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dalam sebuah berita yang tayang di laman  www.detik.com, Rabu (23/8/2023), mengatakan bahwa berdasarkan lokasi, terdapat 5 provinsi dengan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar adalah Sulawesi Tengah sebesar 28,8 triliun. Jawa Barat menduduki posisi ke 2 dengan serapan investasi Rp. 28,1 triliun, disusul DKI Jakarta, Banten, dan Riau. Nah, di Jawa Barat, pada kuartal ini mendapatkan PMA terbesar berasal dari Jepang sebesar Rp. 8,37 triliun untuk 1.757 proyek, dikuti okeh Tiongkok dengan nilai investasi Rp. 3,96 triliun untuk 306 proyek.

Lantas apa yang dapat diraih dari melonjaknya investasi asing termasuk dari Tiongkok ini. Secara normatif memang terdapat keuntungan karena tumbuhnya usaha yang didalamnya akan ada peningkatan kebutuhan tenaga kerja dan yang lainnya. Namun tahukan bahwa Indonesia pun kemudian harus mengembalikan deviden dari pertumbuhan usaha ini yang jumlahnya bertambah seiring dengan besarnya investasi. Jumlah ini jauh tidak sebanding  dengan kenaikan tenaga kerja, menurunnya angka kemiskinan, dan pendapatan perkapita penduduk yang dikabarkan berada pada posisi baik. Belumlah juga tentang kerusakan lingkungan yang terjadi akibat proyek-proyek Tiongkok, Singapura dan Jepang.

Sehingga, kucuran fantastis  investasi ini menjadi sebuah jebakan hutang yang sengaja ditawarkan agar Indonesia tetap dalam cengkraman penjajahan asing. Terlebih dalam skema hutang dengan riba akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi pemberi hutang dan dijadikan sebagai alat penjajahan kepada negaranegara miskin dan berkembang seperti Indonesia. Ini adalah bentuk penjajahan yang terselubung sehingga tanpa sadar pemerintah justru mempromosikan setiap jengkal tanah kita kepada para investor asing. 

Wahai para penguasa, sadarilah atas apa yang telah diperbuat. Itu semua akan membuat negara ini hancur perlahan-lahan. Kita telah gagal melindungi setiap jengkal tanah air ini. Ketahuilah ini belum terlambat! Masih bisa bagi kita untuk bangkit dan melepaskan diri dari cengkeraman penjajahan secara total. Dengan syarat kita harus bersatu melawan para penjajah. Misi kita adalah mendapatkan kemerdekaan yang hakiki. Indonesia pasti bisa menjadi lebih baik! Negara kita kaya! Sumber daya alamnya melimpah! Sumber daya manusianya banyak dan berkualitas! Letaknya sangat strategis! Kunci utama jalur perdagangan internasional ada di negara kita! Lantas kenapa kita harus takut! Kita mampu menjadi negara yang besar dan maju! Bahkan kita mampu membangun negeri ini tanpa hutang sedikitpun! 

Bagaimana bisa? Insyaallah bisa! Asal kita kembalikan hukum-hukum kepada Allah SWT yang mampu menyelesaikan semua persoalan kehidupan. Allah SWT telah mengutus Rasulullah SAW untuk memberikan contoh bagaimana membangun negara adidaya yang mampu menguasai sampai dua pertiga dunia. Lihatlah kualitas negara yang dibangun Rasulullah Saw! Tentaranya disegani. Rakyatnya sejahtera, aman, damai, dan tentram. Negaranya maju. Peradabannya tinggi dan mampu bertahan hingga 13 Abad. Para cendikiawannya adalah orang-orang hebat dan terkenal. Wilayahnya luas. Pemimpinnya mencintai rakyatnya dan rakyat mencintai pemimpinnya. Masihkah kita ragu akan petunjuk Allah SWT? Jika tidak, mari kita terapkan! Insyaallah keberkahan akan datang dari langit dan bumi karena mendapat keridhoan dari Allah SWT. Wallahu'alam bishowabb.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar