Kaum Muslim India Kembali Berduka, Kita Harus Bagaimana?


Oleh : Ratih Rahmawati S.Si

Kaum muslim India kembali berduka. Seorang imam masjid tewas setelah segerombolan umat Hindu sayap kanan membakar dan melepaskan tembakan ke sebuah masjid di Gurgaon, kota di barat daya New Delhi di India Utara pada Selasa pagi 1/08/2023.

Insiden tersebut terjadi beberapa jam setelah kekerasan komunal mematikan terjadi di distrik Nuh di negara bagian Haryana Utara. Kerusuhan ini terjadi ketika kelompok sayap kanan Hindu yang bersekutu dengan partai Bharatiya Janata atau (BJP) yang berkuasa telah berkampanye menentang salat Jumat di masjid Anjuman Gurugram. Masjid Anjuman adalah salah satu dari sedikit tempat yang diakui secara resmi untuk shalat. Namun setelah aksi pembakaran tersebut masjid tersebut kini menjadi gundukan puing dan abu. 

Dalam beberapa tahun terakhir anggota organisasi sayap kanan Hindu telah mem protes umat Islam yang melakukan salat Jumat di ruang publik di Gurugram. Pihak berwenang telah membatalkan izin untuk sebagian besar tempat ibadah dengan masjid Anjuman sebagai salah satu dari sedikit tempat ibadah yang tersisa di kota. (cnbcndonesia.com)

Bukan kali ini saja pembakaran masjid dan diskriminasi muslim di India sudah terjadi beberapa kali. Tidak bisa dipungkiri kerusuhan ini adalah konflik beragama yang dipicu Islamofobia, hingga mengakibatkan tindakan yang luar biasa kejam terhadap muslim India. 

Aksi masyarakat India yang tanpa henti menyerang umat Islam adalah contoh nyata ekstrimis intoleran yang bertindak kejam terhadap minoritas muslim. Sementara sekat-sekat nasionalisme telah membuat negeri-negeri Muslim lainnya enggan merespon kejadian seperti ini, dan Indonesia termasuk salah satu diantaranya.

Apalagi saat ini Indonesia juga mengusung ide moderasi Islam yang memaksakan muslim Indonesia latah mengadopsi pluralisme dan toleransi. Demikian pula PBB sebagai organisasi perdamaian dunia bungkam dengan setiap diskriminasi yang terjadi pada umat Islam dan ajarannya saat ini. 

Menjunjung tinggi hak asasi manusia tampaknya hanya slogan saja. Buktinya mereka yang bukan penganut Islam seakan boleh menjadi radikal intoleran eksklusif dan ekstrimis.

Ketidakadilan dan diskriminasi sejatinya juga terjadi pada sebagian kaum muslimin di berbagai belahan dunia dengan beragam bentuknya. Dan kondisi seperti ini akan terus dirasakan umat Islam selama sistem kapitalisme sekuler diterapkan di negeri ini. 

Sejak sistem kapitalisme sekuler menguasai kaum muslimin dan khilafah runtuh di tahun 1924 tidak ada lagi  pelindung kaum muslimin yang menjamin terjaganya akidah umat Islam saat ini.

Sejak saat itu pula mereka melancarkan berbagai tuduhan terhadap umat Islam. Umat Islam dituduh sebagai sarang teroris, intoleran, dan radikal. Hingga semua itu memicu konflik antar umat beragama. Pasalnya sistem sekulerisme tidak mengakui peran agama dalam mengatur kehidupan. 

Sementara Islam diturunkan Allah secara kaffah sebagai solusi atas berbagai problematika manusia hingga akhir zaman. Maka tidak ada solusi lain dalam mengatasi permasalahan kaum muslim sekarang ini termasuk kaum muslim India, selain diterapkannya syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan yang mampu menjadi penjaga dari berbagai serangan yang zalim dan membinasakan. Maka sudah jadi tugas kita sebagai kaum muslim untuk mewujudkan nya demi menjaga kemuliaan agama dan umatnya.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar