Krisis Air Bersih Melanda Pelbagai Daerah di Indonesia, Apa yang Salah?


Oleh: Ummu Biya (Muslimah Peduli Umat)

Memasuki musim kemarau kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena rasa panas dan kekeringan yg melanda di berbagai daerah sudah sangat mengkhawatirkan karenanya hal ini menyebabkan krisis air bersih.

800 jiwa dari 250 kepala keluarga (KK) warga lingkungan RT 03/RW 04, Dusun Kebontaman, Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang adalah salah satu wilayah yang mengalami hal tersebut. Kini mereka hanya mengandalkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Instalasi pamsimas (program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat) yang ada di lingkungan mereka sudah tidak lagi bisa mencukupi karena sumber debit airnya terus menurun drastis.  

Sumur-sumur di dusun ini pun telah mengering. Kalaupun masih ada, airnya hanya tinggal sedikit juga tidak dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan mereka.

Tidak hanya di Semarang, krisis air bersih ini juga dialami warga kota Bogor. Dilansir dari TVOne edisi senin (14/8/2023) menyatakan bahwa bendungan terbesar di bogor, yakni bendungan Katulampa, saat ini kondisinya kering sehingga menyebabkan kekeringan pada sawah-sawah dan sumber air bersih untuk kebutuhan masyarakat daerah tersebut. Para petani hanya mengandalkan turunnya hujan untuk mengairi area pesawahan mereka, karena tidak adanya embung sawah atau cadangan air untuk pesawahan maupun sistem irigasi yang baik. 

Adapun BMKG menyebut dampak kekeringan di Indonesia tak separah negara lain.  Dwikorita Karnawati, selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut, musim kemarau dan kekeringan di Indonesia tidak akan separah kondisi di Korea Selatan.

Berdasarkan penghitungan suhu muka air laut yang kemudian dihitung dalam indeks atau anomali. Ujar Dwikorita, dilansir dari Antara, Sabtu (12/8/2023).

Puncak musim kemarau di Indonesia diprediksi BMKG akan terjadi pada minggu terakhir Agustus 2023 yang dipicu fenomena El Nino. Tetapi tidak separah 2015 lalu. Karena saat itu, kondisi kekeringannya  diperburuk dengan area kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meluas.

Hal ini tentu sangat memilukan. Meski di beberapa daerah sudah ada upaya bantuan air bersih, namun sejatinya upaya tersebut belum maksimal, apalagi mengingat sudah banyak lahan yang mengalami kekeringan parah.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan saat ini yang melimpahnya air kemasan yang dijual di jalan-jalan, komersialisasi sumber daya air, banyaknya air laut yang bisa diolah menjadi air bersih, penguasaan teknologi pengolahan air dan lain-lain.

Sistem kapitalis hanya akan mewujudkan berbagai krisis yang semakin intens. Bahkan pada masa mendatang dunia sudah diprediksi akan menghadapi krisis dan kesulitan air bersih lebih buruk.

Oleh karena itu, kita hanya bisa berharap pada sistem Islam. Islam mewajibkan negara menjadi pengurus rakyat dengan cara terbaik, termasuk mitigasi menyeluruh terhadap bahaya kekeringan dan langkah tindak lanjut agar rakyat tidak terancam berbagai bahaya.

Islam memiliki mekanisme terbaik dalam memenuhi kebutuhan rakyat termasuk penyediaan air bersih melalui berbagai teknologi yang ada. Hal tersebut juga akan didukung dengan sistem politik dan ekonomi yang paripurna.

Dalam bidang politik, Islam akan menegaskan bahwa negara harus hadir sebagai pengurus/penanggung jawab dan pelindung umat. Tanggung jawab inilah yang mengharuskan negara melakukan berbagai kebijakan untuk mengatasi kekeringan dan kesulitan air ataupun mitigasi.

Islam juga akan menghentikan tindakan perusakan lingkungan meskipun hal itu dilakukan atas nama pembangunan atau proyek strategis nasional.

Pemerintah Islam akan menerapkan sistem ekonomi Islam dengan menyeluruh termasuk dalam pengelolaan harta. Islam menetapkan bahwa air termasuk harta milik umum. Harta tersebut adalah milik seluruh rakyatnya dan negara wajib bertindak sebagai pengelolanya agar harta tersebut bisa dinikmati oleh seluruh rakyat. Ini semata-mata untuk pelayanan kepada rakyat bukan untuk bisnis. Sehingga negara tidak boleh menyerahkan pengelolaan apalagi kepemilikannya kepada swasta dan asing yang akhirnya digunakan hanya  untuk kepentingan kalangannya.

Dengan menggunakan prinsip pengelolaan sumber daya air dan lingkungan sesuai aturan Islam, juga peran politik negara yang sahih, sumber daya air berlimpah yang Allah anugerahkan akan termanfaatkan secara optimal dan kebutuhan rakyat pun akan terpenuhi dengan baik. Wallahualam.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar