Hati-hati Istilah Moderasi


Oleh: Nuryanti (Jembrana-Bali)

Permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini salah satunya adalah masalah keagamaan, yaitu mengambil solusi moderasi beragama dengan kata Islam moderat. Bukankah moderasi beragama adalah racun yang bisa mematikan akidah umat Islam?

Apa sih sebenarnya moderasi beragama? Masyarakat umum khususnya umat muslim harus tahu apa itu moderasi beragama. Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan perilaku yang dianut oleh kaum barat untuk kaum muslimin dengan '"moderasi agama", "beragama secara moderat " atau dengan istilah  "islam moderat " atau "Islam yang modern". Inilah yang akan dipromosikan di masyarakat umum dengan dalih untuk perdamaian, toleransi, serta menjaga kerukunan dan keberagaman di masyarakat.

Beberapa konferensi telah dilakukan, seperti konferensi yang diselenggarakan di Yogyakarta, tepatnya di Rich Jogja hotel, yang dihadiri sebanyak 300 politisi dari dalam dan luar negeri yang menyerukan tentang fenomena kehidupan beragama di Indonesia. Konferensi tersebut juga melibatkan delegasi, peneliti, akademisi, dan praktisi dari negara-negara ASEAN, Eropa, Afrika dan Uni Emirat Arab.

Di samping itu, Kemenag juga menyelenggarakan Internasional Conference on Religius Moderation (ICROM) 2023 dan bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu, di antaranya bincang syariah dan islami.co. Momentum penyelenggaraan konferensi tersebut bertujuan untuk mengekspor dan mengkampanyekan nilai moderasi beragama.

Pada dasarnya, moderasi beragama adalah amunisi yang meracuni cara pandang umat Islam dalam beragama. Racun yang diarahkan barat agar landasan berpikir umat tetap sekuler. Paham sekuler adalah pemahaman pemisahan agama dari kehidupan khususnya agama Islam dari  berpolitik dan bernegara. Jika moderasi beragama masuk dalam kurikulum pendidikan sekolah, sudah bisa dipastikan bahwa anak-anak atau generasi penerus akan semakin jauh dari Islam. Dan ini bisa dikatakan sebagai upaya liberalisasi Islam gaya baru.

Dengan Islam moderat, kaum muslim dipaksa untuk membenarkan keyakinan di luar Islam. Sedangkan Allah SWT berfirman, "Sungguh kaum kafir, yakni ahli kitab dan kaum musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam. Mereka akan kekal didalamnya. Mereka itu adalah mahluk yang paling buruk." (QS Al-bayyinah: 6)

Jelas sekali Islam moderat bertentangan dengan syariat Islam. Kesempurnaan Islam tidak akan tampak, kecuali kaum muslim itu sendiri mengamalkan dan mendakwahkan syariat Islam ke seluruh aspek kehidupan dalam bermasyarakat maupun bernegara.

Maka dari itu, moderasi beragama bukan dari hukum Islam. Justru menghilangkan bagian dari hukum Islam. Ini berarti umat Islam seharusnya menolak dengan tegas gagasan moderasi beragama. Dan umat Islam harus disadarkan bahwa kewajiban mereka untuk terus terikat dengan syariat. Karena syariat adalah standarisasi perbuatan seorang muslim, bukan Islam moderat. Begitu juga keimanan harus diwujudkan dalam bentuk ketaatan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT.

Wallahu a'lam bish showab




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar