Oleh : Lisa Izzate
“Pembentukan Kampung Moderasi Beragama merupakan langkah positif untuk mempromosikan perdamaian, toleransi serta menjaga kerukunan dan keberagaman di masyarakat kita,” ujar Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki saat peluncuran Kampung Moderasi Beragama di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Harapannya program seribu Kampung Moderasi Beragama (KBM) dapat menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus membangun kehidupan yang harmonis dan toleran di tengah kemajemukan (Kemenag.go.id, 26/7/2023).
Mari kita cermati ungkapan moderasi beragama tersebut. Secara bahasa Moderasi diartikan sebagai kesedangan atau tidak kelebihan dan tidak juga kekurangan, atau dalam bahasa arab biasa disebut wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang).
Belakangan ini kata moderasi sering disandingkan dengan agama, yaitu moderasi beragama yang diartikan sebagai cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
Sekilas pandangan seperti ini, akan terkesan baik dan benar, namun jika kita cermati makna dari moderasi ini justru mengaburkan ajaran islam yang sebenarnya. Apalagi isu moderasi beragama ini senantiasa dikaitkan dengan isu radikalisme yang sampai saat ini masih belum jelas apa juntrungannya.
Isu radikalisme yang mereka munculkan adalah mereka akan menyematkan siapa saja seorang muslim yang berpegang teguh pada syariat dan berusaha untuk menerapkan dalam kehidupannya secara sempurna maka disebutlah ia sebagai golongan extreem atau radikal. Sedangkan kebalikannya siapa saja seorang muslim yang mau menerima peradaban peradaban diluar islam tanpa menentang bahkan bersedia mengikuti dan ikut andil didalam penerapannya dialah yang disebut dengan islam moderat.
Dari sini dapat kita garis bawahi makna sesungguhnya yang ingin dimunculkan, moderat yaitu paham keagamaan (islam) yang sesuai dengan nilai nilai Barat dimana mereka beranggapan bahwa agama harus dipisahkan dengan kehidupan.
Sebaliknya, paham keagamaan (islam) yang menolak keras sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) sesuai dengan syariat yang diturunkan Allah SWT akan dinilai sebagai paham Radikal.
Perlu kita pahami bahwa istilah istilah moderasi (moderat) dan juga radikal ini adalah pesanan Barat yang ingin menghancurkan akidah islam, mereka membungkusnya sedemikian rupa agar tampak indah dimata kaum muslim. Sehingga kaum muslim akan mudah mereka bentuk sesuai dengan keinginan mereka, tanpa menyadari bahwa sesungguhnya sedikit demi sedikit telah rusaklah jati diri mereka sebagai seorang muslim.
Maka sebagai seorang muslim kita dituntut untuk memperkaya ilmu islam, menjejali hati dan fikiran kita dengan literasi yang senantiasa disandarkan kepada hukum islam yang shohih, sehingga kita tidak mudah terpengaruh dengan pemikiran diluar islam yang tentunya akan mengalihkan tujuan hidup diciptakannya manusia sebagai khalifah dimuka bumi.
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"." (QS. Al Baqarah: 30)
Dari ayat tersebut jelaslah bahwa Allah bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai Khalifah dimuka bumi yang mengemban tugas mulia untuk menerapkan seluruh hukum Allah secara sempurna.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya, “Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian,” (Surat Al-Baqarah ayat 208).
Dan Allah menyatakan bahwa Islam adalah satu satunya agama yang Allah ridhai disisiNya :
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ
Artinya:...Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu... [Al-Maa-idah/5: 3]
Wallahu a'lam bi shawwab...
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar