Oleh: Amri (Mahasiswi & Aktivis Remaja)
"Harta yang paling berharga adalah keluarga." Keluarga adalah segalanya dan merupakan harta yang sangatlah berharga bagi setiap orang. Dari keluargalah kita bisa belajar nilai-nilai dasar dalam kehidupan. Lingkungan keluarga adalah pendidikan pertama seorang anak. Namun, bagaimana jika keluarga malah tidak berfungsi secara optimal dalam membentuk generasi bangsa?
Sangatlah miris ketika melihat fakta-fakta baru tentang keluarga yang terus menerus bermunculan. Keluarga yang seharusnya menjadi benteng pelindung seorang anak nyatanya menjadi ancaman. Siapa sangka ibu yang seharusnya berperan dalam tumbuh kembang anak-anaknya, menjadi madrasatul ula bagi seorang anak kini malah menjadi ancaman utama. Seorang ibu malah tega menghabisi nyawa buah hatinya sendiri.
Dikutip dari Kompas.com disebutkan bahwa Muhammad Rauf (13), warga Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat ditemukan tewas di saluran irigasi atau sungai di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Rauf ditemukan di pinggir sungai dalam kondisi berlumuran darah dengan tangan terikat ke belakang. Rabu (4/10/2023).
Dari hasil penyelidikan, Rauf dibunuh oleh ibunya sendiri, Nurhani (40) dibantu oleh sang paman S (24) serta kakeknya, W (70). Usai dianiaya, Rauf dibuang oleh ibunya ke saluran irigasi dalam kondisi hidup.
Psikolog dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi Miryam Sigarlaki memaparkan, dari beberapa informasi yang diterimanya, terdapat sejumlah persoalan yang diduga menjadi pemicu tindakan kejahatan tersebut. “Menurut berita, anak ini adalah korban perceraian orang tuanya, salah satu yang bisa menyebabkan ibunya seperti ini bisa saja salah satunya dampak dari perceraian, apakah masalah emosional atau lainnya,” kata Miryam, Jumat (6/10/23).
Fungsi Keluarga Tak Berjalan Sempurna
Keluarga adalah segalanya, tempat tumbuh dan belajar segala hal. Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat perlindungan bagi anggota keluarga. Keluarga harus memberikan rasa aman, tenang, dan tentram bagi seluruh anggota keluarga. Namun, fungsi Keluarga Tak berlaku di dalam keluarga Rauf. Semua fungsi keluarga sangatlah tak berjalan sempurna.
Banyak faktor yang membuat fungsi hancurnya fungsi Keluarga dalam kasus ini. Mulai dari faktor ekonomi yang memuat sang anak putus sekolah hingga menggelandang dan tak kunjung pulang. Pendidikan akhlak yang kurang hingga anak berani memukul kakeknya hanya karena teguran yang didapatkan. Pengontrolan emosi dari orang tua pun dalam menghadapi anak pun menjadi masalah besar. Orang tua yang seharusnya mendidik anak menjadi karakter mulia malah melukai dan membunuhnya.
Pembunuhan terhadap anak yang dilakukan oleh ibu kandung sendiri bukanlah hal yang pertama kali terjadi dalam kasus ini. Kasus seperti ibu meracuni anaknya, mengajak anaknya bunuh diri, ibu yang membuang anaknya, dan masih banyak kasus lainnya sudah sangat sering terjadi. Ada apa dibalik semua ini?
Akibat Keluarga Jauh Dari Agama
Tak berjalannya fungsi keluarga merupakan dampak dari jauhnya keluarga dari agama yang menjadi pondasi. Penerapan sekularisme merupakan akar masalah dari semuanya. Sekularisme membuat tidaknya peranan agama dalam menjalani kehidupan.
Rusaknya fungsi keluarga dikarenakan tak ada pondasi agama yang membuat mereka tidak bisa membedakan hal baik dan buruk yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Mereka akan melakukan apapun untuk memenuhi hawa nafsu mereka. Tak ada pengontrolan emosi yang membuat mereka gegabah dalam melakukan tanpa memikirkan apa yang terjadi kedepannya.
Gempuran sekularisme yang terus Melanda akan terus membuat keluarga semakin rusak. Permasalahan rumah tangga tak akan ada habisnya. Kekerasan dalam rumah tangga, kesenjangan ekonomi, rusaknya mental keluarga, dan bahkan permasalahan lainnya akan terus menerus bermunculan.
Inilah gambaran ketika keimanan tak lagi menjadi landasan utama dalam membangun sebuah keluarga.
Hanya Islam yang Mampu Menjaga Keluarga
Setiap muslim dituntut untuk menjadi seorang pribadi yang beriman dan bertakwa. Seorang muslim harus menjadikan Islam sebagai landasan dalam kehidupan. Landasan tersebut akan menuntun mereka untuk taat terhadap aturan yang ada, termasuk dalam keluarga. Islam menjadi landasan dalam menentukan hal yang salah dan benar.
Islam akan mengatur fungsi dan hak setiap anggota keluarga. Islam akan menjadi petunjuk dalam menjalankan keluarga. Islam akan menuntun keluarga dalam menjalankan fungsinya secara optimal. Islam akan menjadi solusi terkait permasalahan yang terjadi. Islam tentunya akan memberikan sanksi tegas terhadap kekerasan dalam rumah tangga sehingga hal tersebut membuat efek jera terhadap pelakunya.
Wallahu A'lam bish shawab
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar