Remaja dengan Mental Issue Menjadi Topik yang Problematik


Oleh : Anindya Vierdiana

Dewasa ini issue mengenai gangguan mental pada remaja semakin marak, tak seperti dulu yang minim pemberitaan. Bukan tak ada, hanya saja dulu masih tabu di bicarakan. Namun kini seiring berkembangnya jaman  mental issue sering kali menjadi topik yang problematik.

Melansir dari Tempo disebutkan bahwa Indonesia National Adolescent  Mental Health Survey ( I-NAMHS) pada tahun 2022 menyatakan satu dari tiga remaja (34,9%) atau 15,5 juta remaja Indonesia Mengalami masalah gangguan mental dan satu dari dua puluh remaja (5,5%) atau 2,45 juta remaja Indonesia mengalami _mental ilness_ dalam satu tahun terakhir. Tentu saja gangguan mental ini sangat memiliki pengaruh yang besar bagi remaja. Why?

Berdasarkan survey, penyebab remaja memiliki kencenderungan masalah pada mentalnya umumnya di karenakan faktor eksternal. Misalnya mengalami bullying, persoalan gender, penyakit, narkoba, komunikasi yang tidak sehat yang melibatkan orang tua dan anak.

Menurut wakil ketua MPR RI  Lestari Moerdijat, kuncinya ada pada sistem keluarga. Keluarga sangat memiliki peran dalam membangun keharmonisan dan keselarasan. Selain itu pentingnya menanamkan nilai-nilai kesopanan, nasionalisme dan gotong royong dalam sistem pendidikan nasional.


Mental Ilness Bukan Perkara Remeh

Masalah kesehatan mental pada remaja bukanlah perkara yang remeh, mereka adalah generasi penerus bangsa. Masa depan yang seperti apa jika masa muda mereka hanya di habiskan untuk berkutat dengan masalah mental? Oleh karenanya issue mental ilness pada remaja ini tak bisa di anggap sepele dan harus di cari akar masalahnya dan harus mendapatkan solusi yang tepat.

Pemerintah selaku pemegang kebijakan telah melakukan langkah-langkah praktis untuk mensolusikan masalah ini, Namun, solusi yang di tawarkan tak mampu menyelesaikan persoalan gangguan mental pada remaja. Kurikulum 13 yang sebelumnya ada , yang di gadang - gadang akan mampu meningkatkan mutu pelajar sesuai dengan konsepnya yang terasa detail justru tak sesuai dengan ekspektasi yang membuat remaja semakin ruwet.

Kemudian demi menanggulangi masalah-masalah yang ada pada dunia pendidikan, pemerintah lantas membuat kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka dengan harapan para pelajar lebih mudah dalam menerima materi serta menjadi siswa-siswi yang lebih terdidik. Tetapi faktanya kurikulum baru yang di sajikan tak mampu memberikan edukasi yang sesuai dengan harapan. Bullying masih terjadi dimana-mana, remaja semakin anarkis. Mereka melakukan tindakan perundungan yang tak ayal menghilangkan nyawa seseorang. Dunia remaja semakin krisis, anak-anak semakin berani dan tak punya rasa malu ketika berbuat mesum di muka umum. 

Peredaran narkoba semakin menggorila, kalangan muda tentulah sasaran yang paling menggiurkan. Dampak dari kesehatan mental yang amburadul membuat remaja memilih melakukan jalan pintas demi kenikmatan sesat.


Mental Ilness Merupakan Cabang Masalah dari Akar Masalah yang Tak Terselesaikan
 
Persoalan yang terjadi pada dunia remaja terkhusus mengenai issue kesehatan mental ini merupakan cabang dari problem yang besar. Pusat dari cabang masalah ini adalah karena penerapan ideologi kapitalis sekuler yang di ambil sebagai landasan aturan.  Mengingat ideologi sekuler ini tidak mengambil agama sebagai tolok ukur dalam menjalankan kehidupan.

Pun juga kapitalis, yang mana yang kuat materi boleh menindas yang lemah secara materi karena begitulah konsep dari paham kapitalis sekuler.

Selain itu ide kebebasan turut menyumbang pengaruh pada perilaku remaja serta tuntutan gaya hidup yang semakin menambah masalah. Kebebasan berperilaku ini mendorong remaja untuk hidup semau gue, tidak mau di atur baik oleh orang tua, sekolah apalagi agama. Kemudian sikap materialisme yang membuat remaja semakin merasa tak cukup sehingga yang tak mampu mengejar ekspektasinya akan semakin stress dan depresi yang membuat kesehatan mental terganggu. 

Hedonisme semakin menjadi candu bagi kalangan remaja, segala cara di lakukan bahkan melakukan tindakan yang melawan hukum dan agama di terjang demi memenuhi hasrat materi. Seperti halnya masuk ke lembah prostitusi, narkoba, mencuri, merampok dan kejahatan sejenisnya.

Aturan yang di terapkan hari ini tak mampu menyelesaikan masalah cabang yang melanda remaja, karena seperti yang sudah- sudah masalah tetap datang silih berganti yang tak kunjung menemukan solusi.


Penerapan Ideologi Islam Adalah Solusi Dari Semua Masalah

Adakah ideologi buatan manusia yang hingga detik ini mampu menyelesaikan masalah hingga akar? Tak ada, karena ideologi yang merupakan buatan manusia ini mengandung unsur kepentingan sehingga penyelesaiannya pun hanya setengah-setengah. 

Berbeda dengan sistem Islam dalam penerapannya, tak ada unsur kepentingan pribadi. Aturan yang berasal dari Allah, yang mana aturan ini sempurna sehingga mampu mengatur dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan dengan tuntas termasuk masalah kesehatan mental. Penerapan aturan Islam secara menyeluruh adalah di mulai dari pemerintahannya kemudian secara sistemis ke ekonomi, pendidikan, sosial serta sanksi-sanksi bagi pelanggar hukum dalam aturan Islam di implementasikan, gunanya untuk mengatur dan menjaga umat sehingga persoalan layaknya issue kesehatan mental ini dapat di tangani dengan tepat. 

Daulah akan menerapkan sistem pendidikan Islam, dengan begitu akan lahir pemuda generasi penerus peradaban yang memiliki pola pikir dan pola sikap Islam yang gemilang. Selain itu pemahaman asing akan di blok sehingga tak dapat masuk ke dalam negara, sebagai cara untuk melindungi dan menjaga pemahaman umat. 

Orang tua dalam Islam merupakan madrasah pertama untuk anak-anak sehingga orang tua berkewajiban mendidik anak-anak dengan pemahaman Islam agar anak-anak dapat terjaga secara pemikiran.

Khilafah akan menjamin kebutuhan setiap warga negaranya, dengan begitu permasalahan akibat tertekan oleh kebutuhan hidup dapat di atasi. Sebab semua penjagaan telah dilakukan maka para pemuda tidak akan mengalami tekanan hidup sehingga mampu berkonsentrasi pada tugasnya yaitu belajar agar kelak berguna bagi umat dan mampu meneruskan peradaban Islam. Dengan begitu para pemuda akan terus terjaga kesehatan mentalnya karena pikirannya dapat di fokuskan sesuai realitas melalui tuntunan Islam. Untuk itu hanya dengan menerapkan kembali aturan Islam maka setiap problem kehidupan mampu terselesaikan hingga akar termasuk mengenai issue kesehatan mental yang melanda remaja.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar