Sekularisme Merusak Fungsi Keluarga


Oleh : Rismawati

Dilansir dari Lensamedianews.com disebutkan bahwa kasus pembunuhan anak oleh ibu kandung di Kabupaten Subang disoroti sejumlah pihak, salah satunya oleh psikolog. Psikolog dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi Miryam Sigarlaki memaparkan, dari beberapa informasi yang diterimanya, terdapat sejumlah persoalan yang diduga menjadi pemicu tindakan kejahatan tersebut. "Menurut berita, anak ini adalah korban perceraian orang tuanya, salah satu yang bisa menyebabkan ibunya seperti ini bisa saja salah satunya dampak dari perceraian, apakah masalah emosional atau lainnya,” kata Miryam, Jumat (6/10). Kondisi tersebut, katanya, bisa saja membuat orang tuanya stres sejak lama dan menjadi pemicu kemarahan terhadap anaknya. (Jpnn.com)

Muhamad Rauf (13), warga Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat ditemukan tewas di saluran irigasi atau sungai di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/2023).

Inilah potret buruk kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Fungsi keluarga sudah tidak eksis lagi. Peran seorang ibu bukan lagi mengurus rumah, anak dengan pendidikan Islam. Ibu di sibukkan dengan membantu mencari nafkah, sehingga kelelahan dan adanya tekanan hidup.

Ada berbagai faktor yang berperan dalam kasus KDRT, mulai dari faktor ekonomi, emosi hingga moral dan iman. Semua hal ini memang mungkin saja terjadi pada seorang ibu yang mengalami beban berat pasca perceraiannya. Namun yang tak habis fikir adalah bagaimana mungkin seorang ibu tega untuk membunuh, dengan naluri keibuan yang melekat padanya.

Namun hal ini mungkin saja terjadi karena kita hidup dalam sistem Sekulerisme kapitalisme hari  ini berperan besar dalam mengakibatkan berbagai masalah, bahkan sampai merusak fungsi keluarga.

Alhasil hukum-hukum Islam yang komprehensif tidak lagi di jadikan pedoman dalam keluarga muslim. Nilai- nilai Islam ditengah keluarga pun sedikit demi sedikit mulai luntur. Di sisi lain derasnya arus kapitalisme liberalisme terus menggerus nilai-nilai Islam dalam keluarga.

Akibatnya masalah demi masalah menimpa keluarga muslim hingga sedemikian parah. Undang-undang tentang perlindungan anak dan pembangunan keluarga pun tidak mampu menuntaskan persoalan. Sebab UU tersebut di bangun dengan ruh sekuler. Dari sisi lain negara abai terhadap pengurusan rakyatnya.

Solusi permasalahan keluarga sejatinya hanya akan ditemukan dalam Islam. Penerapan Islam secara sempurna dalam kehidupan akan menjamin terwujudnya berbagai hal penting dalam kehidupan. Seperti kesejahteraan, ketentraman jiwa terjaganya iman dan takwa kepada Allah SWT. Sebab Islam adalah Ideologi yang sesuai dengan Fitrah manusia dan memuaskan akal.

Keluarga adalah tempat pertama bagi manusia memahami makna hidup. Keluarga dalam Islam berkewajiban membentuk kepribadian Islam kepada seluruh anggota keluarga. Keluarga adalah benteng dari gangguan dari ancaman fisik maupun non fisik dari luar.

Dan tak kalah penting keluarga harus menjadi tempat lahirnya generasi berkualitas dan menjadi pejuang Islam. Sehingga dari keluarga membawa pengaruh pembentukan peradaban dunia.

Khilafah akan menjamin pekerjaan yang luas, kesehatan dan pendidikan gratis akan di berikan oleh negara. Peran ibu hanya menjadi Ummu wa rabatul bait. Ibu tidak akan dibebani kewajiban mencari nafkah. Muslim dimuliakan masyarakat dan negara. Sungguh ketahanan keluarga yang akan mencegah kekerasan keluarga hanyalah terwujud dalam naungan Islam.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar