Tanpa Khilafah, Akankah Konflik Palestina dan Israel Berakhir?


Oleh : Ummu Hanif Haidar Amnan (Pegiat Literasi)

Seorang wanita barat, mengungkapkan kekesalannya terhadap Israel dalam sosial media. Dia meminta penjelasan pada dunia, mengapa saat orang Israel yang mati, dipermasalahkan oleh dunia. Namun, ketika rakyat Palestina yang mati seperti tidak ada yang mempermasalahkan. Dia merasa kesal karena dunia selalu menyudutkan rakyat Palestina, dan mengagungkan Israel yang nyata-nyata sudah tidak berperikemanusiaan. 

Posisi Israel sebagai penjajah hakiki, hanya bisa disadari oleh orang-orang yang bisa berpikir jernih. Orang-orang yang tidak gampang dikelabui oleh ucapan-ucapan pembual. 

Namun sangat disayangkan, kaum muslimin yang jumlahnya masih mayoritas penduduk dunia ini, belum bisa mengatasi permasalahan Palestina. Padahal ratusan ton bahan makanan, pakaian dan obat-obatan terus menerus dikirimkan, namun masalah tersebut tidak kunjung selesai. 

Saat ini negeri muslim terpecah menjadi beberapa negara. Suaranya tidak pernah bulat. Dibatasi oleh kepemimpinan yang berbeda. Bahkan mirisnya, penguasa muslim, seolah tidak peduli dengan negeri Palestina. Menganggap itu bukan otoritas negaranya. 

Padahal fakta menunjukan, bahwasanya Israel tidak main-main akan memberikan serangan balasan. Dikutip dalam VOA, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada bangsa Israel bahwa negaranya sedang dalam kondisi “berperang” melawan militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Dia memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan “membayar harga yang belum mereka ketahui sebelumnya.”

Aksi brutal Israel yang keji, salah satunya meminta 22 RS untuk mengevakuasi sekitar 2000 pasiennya, sungguh sangat terkutuk. 

Tidak cukup sampai disitu. Kekejaman Israel telah menjatuhkan 6.000 bom seberat 4.000 ton ke sasaran Hamas di Gaza selama enam hari. Angkatan udara Israel mengatakan serangan udara telah menghantam lebih dari 3.600 sasaran.

HRW mengatakan telah memperoleh dan menganalisis video di Gaza dan Lebanon yang menunjukkan ledakan peluru artileri fosfor putih. HRW juga menyoroti foto kantor berita AFP di Gaza yang menunjukkan garis-garis putih di langit. (BBC News Indonesia). 

Kaum muslimin menyadari bahwa dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Permasalahan Palestina, bukan permasalahan ringan yang bisa diatasi dengan cara singkat. Lalu apa yang diharapkan oleh muslim Palestina pada kita? 

Harapan muslim Palestina adalah kekuatan global yang satu dari kaum muslimin. Kekuatan yang tidak terkontaminasi oleh kapitalis barat. Kekuatan daulah khilafah Islamiyah. Daulah khilafah akan memerintahkan jihad Fiisabilillah untuk melawan hegemoni zionis Israel.

Bukti-bukti sejarah telah menunjukkan kekuatan daulah Islam adalah terbaik.  Beberapa peperangan yang dimenangkan kaum muslimin diantaranya :

1. Perang Badar merupakan pertempuran besar (ghazwah) pertama antara umat Islam dan musuh-musuhnya. Momen ini terjadi pada 17 Ramadhan tahun kedua Hijriah. Total 313 orang Muslim melawan 1.000 orang Quraisy yang memiliki persenjataan lengkap, keahlian militer, dan pengalaman bertempur. Nyatalah bahwa secara kuantitas, para pemeluk tauhid tidak unggul. Akan tetapi, mereka justru memperoleh kemenangan besar berkat pertolongan dari sisi Allah Swt. (Republika) 

2. Perang Khandaq yang terjadi pada tahun 5 Hijriah merupakan perang yang dilakukan dengan taktik membuat parit untuk melindungi Madinah. Perang yang juga dikenal sebagai perang Ahzab ini melibatkan 3.000 pasukan Muslim melawan 10.000 pasukan musuh yang terdiri dari Bani Quraisy, Bani Nadir, Bani Sulaym, dan Bani Murra.
Berdasarkan teknik perang yang masuk oleh Salman dari Persia, Rasulullah memerintahkan untuk menemukan parit hanya dalam waktu 6 hari sebelum musuh tiba.(Hidayatullah) 

3. Perang ‘Ain Jalut
Pada tahun 1258, tentara pimpinan Hulagu Khan meluluhlantakkan kota Baghdad yang merupakan ibukota Kekhilafahan Abbasiah. Dalam serangan itu, banyak umat islam yang terbunuh dan buku karangan Ulama Islam yang dibuang ke Sungai Furat dan Dajlah sehingga airnya menjadi hitam karena tinta.
Pada 15 Ramadhan 658 hijrah bersamaan 1260 Masehi, pasukan kaum Muslimin bangkit dan melakukan perlawanan. Pasukan kaum Muslimin bersama para ulama di bawah pimpinan Sultan Qutuz dari dinasti Mamluk, Mesir berangkat ke Palestina setelah Mongol menguasainya. Kedua pihak bertemu di ‘Ain Jalut.
Dalam pertempuran itu, kaum Muslimin meraih kemenangan dan berhasil menangkap Kitbuqa Noyen, seorang letnan Kristen yang memberi nasihat kepada Hulagu Khan untuk menyerang Baghdad. Kitbuqa akhirnya dieksekusi. Kemenangan itu adalah kemenangan yang luar biasa karena bangsa Mongol yang terkenal bengis akhirnya dikalahkan.
(Hidayatullah) 

Masih banyak peristiwa-peristiwa bersejarah, yang menggambarkan kemenangan kaum muslimin di bawah daulah Islam. 

Betapa kekuatan kekhilafahan begitu tangguh dan solid. Sayangnya penguasa muslim saat ini banyak yang meragukan. Bahkan karena terkontaminasi kapitalisme, malah menganggap paham kekhilafahan berbahaya.

Khilafah adalah sistem kenegaraan yang datang dari Illahi. Namun mengapa muslim masih meragukan? Wallahualam bissawab. []




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar