Abainya Negeri Muslim Atas Solusi Konflik Palestina


Oleh : Rismawati

Konflik Palestina Israel terus berlanjut. Operasi Badai al Aqso yang terus dilancarkan pada sabtu 7/10/2023 telah menggemparkan dunia internasional. Kelompok Hamas meluncurkan serangan secara besar-besaran kepada Israel. Karena serangan tersebut akhirnya Israel menyerang balik. Perang  Gaza yang berlangsung sejak Sabtu 7/10/2023 dengan korban 3765 orang dan korban luka 12.000 ribu orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 79 orang dan luka- luka 434 orang. Sementara dari pihak Israel 14.000 orang.

Menanggapi perkembangan situasi di Gaza, pegiat kemanusiaan asal Indonesia yang tinggal di jalur Gaza, Abdilah Onim, dalam sebuah diskusi secara virtual pada Jumat 13/10 menjelaskan bagaimana Israel selalu melanggar hukum Internasional dan berbagai kesepakatan yang telah ditandatangani Israel. Bahkan Israel terus memperluas wilayahnya dan sekarang sudah menguasai lebih dari 80 % wilayah itu. Israel tambah Onim, terus membangun pemukiman Yahudi di tepi Barat. Mirisnya negeri-negeri muslim termasuk Indonesia hanya mengecam serangan brutal Israel yang menghantam rumah sakit di Gaza Palestina yang menewaskan ribuan warga sipil dan disebut-sebut serangan terburuk dalam konflik.

Mirisnya kaum muslim banyak yang tidak memahami akar persoalan konflik Palestina-Israel. Bahkan masih ada diantara mereka yang memberi dukungan terhadap Israel  yang jelas merebut tanah Palestina. Sosial media yang kini di kuasai pihak musuh dengan sangat mudah membalikkan opini. Tak heran pihak Israel penjajah justru banyak di dukung oleh kaum muslim. Lebih miris lagi kaum muslim tidak mengirimkan pasukan untuk membantu kaum Palestina.

Sungguh solusi konflik Palestina Israel tidak lain adalah mencabut penjajahan hingga ke akar-akarnya dari bumi Palestina. Sebuah penjajahan entitas Yahudi inilah yang menjadi persoalan mendasar krisis Palestina. Oleh karena itu setiap tawaran solusi apapun tidak berujung pada upaya menghilangkan penjajahan Yahudi dari Palestina bahkan solusi yang nyata itu hanya solusi parsial tidak menyelesaikan masalah. Bahkan akan memperpanjang penderitaan rakyat.

Solusi dua negara seperti  yang ditawarkan Amerika, perdamaian yang digagas hingga normalisasi dengan penjajah Yahudi dilakukan oleh penguasa Arab penghianat adalah solusi palsu bahkan menjadi sarana untuk melegitimasi penjajah Yahudi.

Berharap pada OKI jauh dari harapan. Pasalnya OKI merupakan kumpulan penguasa yang mayoritas tunduk pada Amerika yang selama ini menjadi supporter Israel. Berharap pada PBB juga mustahil sebab keputusan apapun dari PBB yang dianggap merugikan penjajah Israel akan di veto oleh Amerika.

Untuk menghilangkan penjajahan Yahudi ini tidak ada cara lain kecuali dengan perang jihad fisabilillah. Untuk itu kewajiban utama untuk jihad ada pada pundak penguasa negeri-negeri muslim dan para panglima perang yang memiliki tentara yang terlatih, peralatan tempur, pesawat tempur dan persenjataan lebih dari cukup.

Namun jihad fisabilillah membutuhkan persatuan kaum muslim dibawah naungan khilafah dengan Khalifah yang satu akan menjadi pengomando jihad fisabilillah. Inilah kekuatan besar umat Islam .

Oleh karena itu Islam harus memahami hakiki konflik dan solusi tuntas atas persoalan ini. Mereka harus terdorong melakukan pembelaan terhadap Palestina dengan terus menyuarakan mendakwahkan solusi tuntas tersebut yakni tegaknya Khilafah Islamiyah dengan dakwah Islam. Sungguh tegaknya khilafah akan melindungi kaum muslimin dimanapun mereka berada dan akan mengembalikan kemuliaan kaum muslim serta menghapuskan segala bentuk penjajahan oleh musuh-musuh Islam.






Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar