Oleh : Ummu Umar
Agresi Israel yang semakin membabi buta ke Jalur Gaza imbas peperangannya dengan Hamas kian mematik reaksi milisi pendukung Palestina di Timur Tengah untuk ikut melancarkan tindakan balasan. Terbaru, milisi Hizbullah di selatan Lebanon menembakkan puluhan roket ke Kota Kiryat Shmona Israel pada Kamis (2/10).Pemberontak Houthi di Yaman juga meluncurkan dronenya untuk menyerbu Israel pada Selasa (31/10).
Terlebih dari pembelaan saudara muslim di Indonesia, MUI mengeluarkan Fatwa 83/2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina. Tertuang di dalamnya bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel, hukumnya wajib. Sebaliknya, mendukung Israel dan mendukung produk yang dukung Israel, hukumnya haram. Fatwa tersebut juga merekomendasikan agar pemerintah mengambil langkah-langkah tegas membantu perjuangan Palestina. (CNBC Indonesia, 11-11-2023).
Lebih dari 70 tahun rakyat Palestina menderita akibat serangan tentara Israel. Israel memang tengah berada pada posisi kuat dan selalu mendapatkan kemenangan. Mereka terus-menerus mencaplok wilayah Palestina hingga 90% luas keseluruhannya. Maka wajar jika beberapa Kelompok muslim tersebut menyadari kewajibannya untuk membela Palestina, saudara sesama muslim yang sedang teraniaya, meski negara bersikap berbeda.
Pembelaan terhadap kaum muslim Palestina yang masih dijajah Zionis Yahudi masih terus dilakukan. Hanya saja, pembelaan ini bukan dengan solusi dua negara sebagaimana yang selama ini digaungkan karena sama saja mengakui eksistensi penjajah Yahudi di tanah Palestina. Sejatinya, penjajah harus diusir, bukan malah membagi dan menyerahkan tanah milik yang dijajah kepada kaum penjajah. Umat Islam adalah satu tubuh. Saat ini, bagian dari tubuh kita, Palestina, dalam kondisi menderita. Mereka dibunuh, dibantai, diusir, dan dirampas tanahnya. Apakah boleh kita diam membiarkan mereka berjuang sendiri? Jika Zionis Yahudi telah memerangi kaum muslim, apa yang Allah wajibkan bagi kita? Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 190, “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian (kaum muslim), (tetapi) janganlah kalian melampaui batas".
Sejarah membuktikan, Palestina berhasil ditaklukkan dari kekuasaan kaum Nasrani dengan kekuatan pasukan kaum muslim. Penguasa kaum muslim saat itu terus-menerus melakukan peperangan untuk menaklukkan Palestina selama 200 tahun hingga akhirnya Palestina berhasil dikuasai kembali di bawah pimpinan Sultan Shalahuddin.
Oleh sebab itu, tidak mungkin membebaskan Palestina dari penjajahan Israel, kecuali melalui kekuatan pasukan yang hebat di bawah komando seorang khalifah. Hanya Khilafah harapan dan solusi terakhir kaum muslim untuk melindungi setiap kehormatan dan kemuliaannya. Khilafah tidak akan membiarkan setetes darah kaum muslim ditumpahkan oleh para musuh Islam.
Saat ini kita perlu figur seorang pemimpin yang tegas melawan musuh-musuh Islam, bukan pemimpin yang hanya berani mengecam dan berkoar-koar di balik penguasa kapitalis. Pemimpin yang diharapkan umat saat ini adalah yang mampu membela dan melindungi umat Islam dari segala bentuk penjajahan, terlebih sampai menghilangkan nyawa kaum muslim. Dari Al-Barra’ bin Azib ra., Nabi saw. bersabda, “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR Nasai 3987, Tirmidzi 1455, dan disahihkan Al-Albani). Wallahualam.
Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.
0 Komentar