Anomali Proyek Transformasi Digital Triliunan Dihentikan


Oleh : Elly Waluyo (Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam)

Proyek menelan dana besar namun tiba-tiba dihentikan ditengah jalan dikarenakan alasan komersial. Memang miris tapi kerap terjadi pada negara pengguna sistem sekuler kapitalis. Sistem yang sarat kepentingan hawa nafsu. Kebijakan yang dihasilkan pun hanya menuruti hawa nafsu, kepentingan individu atau segelintir orang yang notabene adalah para kapital, sehingga mudah sekali diubah menurut pesanan si empunya kekuasaan atau si penyokong penguasa. Berbagai alasan akan disuguhkan guna menutupi kongkalikong bagi-bagi hasil dalam proyek.

Seperti saat ini ketika proyek Hot Backup Satellite (HBS) yang menelan anggaran 5,2 triliun dibatalkan. Menteri Komunikasi dan Informasi, Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa proyek yang telah berjalan 80% itu tidak memungkinkan. Alasan yang bergulir terkait dengan aspek komersial. Budi mengaku tidak keberatan jika negara lain mengambil slot orbit administrator Indonesia pada slot 113 derajat bujur timur yang sedianya akan digunakan untuk HBS. Menurutnya hal tersebut sudah menjadi keputusan satgas badan aksesibilitas telekomunikasi dan informatika (BAKTI) sebagai badan yang mengerjakan pengadaan proyek HBS pada tahun 2022. HBS merupakan satelit cadangan satelit Satria-1 jika mengalami anomali saat peluncuran. Sedangkan satelit Satria-1 digunakan untuk menambah kecepatan internet di Indonesia. Proyek yang menunjuk Boeing sebagai perusahaan manufaktur juga menggandeng Elon Musk dan Hughes Network System  (https://tirto.id/ :20 Oktober 2023).

Kekhawatiran muncul apabila Starlink milik Elon Musk masuk ke negara ini. Meski Budi menjamin bahwa Starlink tak akan mengganggu bisnis telekomunikasi dalam negeri. Keberadaan Elon Musk juga sebagai perusahaan penyedia roket Falcon-9 untuk peluncuran satelit Satria-1. Budi juga menjelaskan bahwa satelit Satria-1 yang telah diluncurkan pada bulan Juni tersebut sebagai percepatan untuk kantor-kantor pemerintah seperti sekolah, puskesmas, rumah sakit dan di daerah yang tidak terjangkau jaringan fiber optik, sedangkan Starlink sebagai penyedia layanan internet untuk daerah terpencil, terdepan, dan terluar (3T). (https://www.cnnindonesia.com : 1 September 2023).

Orientasi pembangunan infrastruktur berbasis pada untung dan rugi menjadi paradigma dalam negara bersistem kapitalis. Itulah mengapa proyek yang menelan dana besar mudah sekali dibatalkan. Negara seharusnya melakukan kajian yang mendalam sebelum mengerjakan proyek karena terkait dengan pengelolaan harta rakyat. Demi keuntungan pribadi, sistem kapitalis akan memudahkan dan melegalkan perusahaan besar milik asing maupun aseng turut berkompetisi didalam negeri, negara tak peduli bahwa keberadaan perusahaan asing tersebut dapat membunuh perusahaan lokal. Negara juga tak peduli jika kerjasama tersebut dapat mengancam kedaulatan negeri dan malah berbangga karena merasa mampu melakukan kerjasama dengan perusahaan asing tersebut.

Berbeda halnya dengan negara yang menerapkan sistem Islam. Negara memposisikan sebagai ra’in atau pengurus umat sehingga bertanggung jawab sebagai penyedia sarana jaringan telekomunikasi bagi warga negaranya karena hal tersebut berkaitan dengan fasilitas umum dan termasuk infrastruktur keras non fisik. Negara bersistem Islam memiliki kedaulatan dalam mengatur dan menyediakan akses jaringan internet, karena adanya kontraindikasi didalamnya yaitu disisi satu dapat memberikan kemudahan bagi warga negara dalam memenuhi kebutuhan maupun keperluannya namun disisi lain memiliki potensi berbahaya yang dapat mengancam keamanan negara.

Perencanaan yang matang dan mengkaji secara cermat kelayakan dalam berbagai aspek ketika suatu proyek pembangunan akan dilakukan, menjadi kewajiban bagi negara dengan sistem Islam karena berbasis untuk kemaslahatan umat. Dengan bantuan ahli telekomunikasi dan dukungan jaringan yang memiliki teknologi paling canggih, negara Islam menyediakan jaringan internet yang dapat diakses hingga ke pelosok tanpa ada perbedaan apapun bahkan gratis. Hukum Islam yang bersifat mencegah dan menjerakan akan menjamin keberadaan satelit yang aman untuk kedaulatan negara dari peretas yang ingin mengganggu, mematikan, mencuri, menipu sinyal dan mengakses secara ilegal jaringan internet di negara Islam. 

Negara Islam juga tidak akan memberikan akses kepada asing untuk ikut campur dalam proyek apapun didalam negeri. Kekuatan luar biasa dalam negara bersistem Islam tak lepas dari stabilnya keuangan yang bersumber dari 3 pos yaitu pos kepemilikan umum yang bersumber dari pengelolaan sumber daya alam, kepemilikan negara yang berasal dari jizyah, ghanimah, fa’i, usyur dan kepemilikan individu. Demikianlah apabila sistem Islam kembali diterapkan sebagaimana dahulu pernah diterapkan dan membawa Islam menuju masa kejayaan yang gemilang.




Penulis bertanggung jawab atas segala sesuatu di tiap-tiap bagian tulisannya. Dengan begitu, ia jugalah yang akan menanggung risiko apabila terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian.

Posting Komentar

0 Komentar